Sepanjang perjalanan, Ayla tergelak tak henti-hentinya. Entah kenapa, jati dirinya kembali lagi. Rasanya tak jemu ia menjahili Revan alias Bangcul.
Namun bangculnya sudah tidak culun lagi sekarang, bangculnya telah banyak berubah, tidak culun malah menjadi keren, dan tubuhnya yang kekar itu membuat ia semakin gagah di meja operasi, tak hanya itu wajah Revan memang masih berkacamata, namun bedanya dulu kacamuka karena nyaris menutupi sebagian wajahnya, sedangkan sekarang berganti kacamata tipis yang membingkai wajahnya menjadi wajah dewasa yang bijaksana, dan sangat tampan, tentu saja disertai pesona memukau dari seorang dokter brilian, Revan Dirgantara Pratama yang menjadi idola dimanapun dia berada.
Tidak ada lagi, acara membanding-bandingkan Revan dan Dean, ataupun Reval dengan Dean. Mereka itu hampir sama karena masih terikat hubungan darah. Dan tentunya, sekarang ini... setidaknya yang lebih baik dari mereka, ada di dekatnya.
“Mau kemana lagi Mbak?” Pak Dirman supir pribadi Ayla menyahut di kursi kemudi, membuat Ayla yang sedang senyum-senyum sendiri menoleh.
“Ke rumah saja pak. Lagian hari ini, Azka pulang.” Ayla memegang kuat ponsel di tangannya saat ia kembali melihat pesan yang diterimanya kemarin malam.
Ya. Hari ini, ibunya sedang sibuk menyiapkan segala kudapan lezat untuk menyambut putera sematawayangnya yang meninggalkan rumah untuk kuliah kini memberi kabar, bahwa ia akan pulang. Memang sedikit tidak mungkin, jika orang tua Ayla jarang mengunjungi anak lelakinya itu, tapi itu memang kenyataannya, Azka memang sudah berancang-ancang, kalau ia tidak ingin dilihat sebagai anak manja, dan ia ingin hidup mandiri... maka dari itu, ia tak mengijinkan orang tua bahkan keluarganya untuk datang menjenguk dirinya. Memang gila!,,, anak itu hanya ingin terlihat mandiri di depan ayah ibu saja, agar terlihat mandiri dan dewasa, tapi nyatanya,,, dia sering menelepon Ayla untuk meminta dikirim uang.
From: anak hilang
Kak, aku pulang besok ya...
Bilang pada ibu, siapkan makanan kesukaanku ya. Aku kangen rumah.oh ya, kakak juga jangan ikutan masak ya, aku takut kakak kenapa-kenapa, kan lagi hamil.Saat itu, yang ada di bayangan Ayla hanyalah wajah Azka yang cengar-cengir sambil mengetik sms untuk kakaknya, dan sok bersimpati, yang biasanya selalu menjatuhkan. Sejak kemarin memang ia belum membalasnya, dan tidak penting juga untuk membalasnya.
Dan... mungkin sekarang, ia akan membalasnya.
To: anak hilang
Bilang aja,, takut diracunin.Dan TING! Ponselnya berkedip lagi, menandakan ada pesan masuk.
From: anak hilang
Tenang saja kak... lambung aku bakalan kebal, masalahnya ini... lambung satunya lagi, yang mungkin akan langsung tewas setelah makan masakan kakak.Ayla mengedipkan matanya beberapa kali, mencerna maksud kata-kata yang dikirimkan Azka. Lambung satunya lagi? Ia akan bawa siapa lagi ke rumah? Jangan-jangan..
To: anak hilang
Jangan bilang kamu akan bawa temen-temen kamu yang rese bin nyebelin itu! Yang demennya gangguin kakak dan ngacak-ngacak rumah!Napasnya kembang kempis, tangannya memegangi perutnya yang tiba-tiba merasa ada tendangan di dalamnya di saat ia sedang kesal begini. Azka emang berbakat bikin ibu dan anak ngamuk!.
Dan ponselnya berbunyi nyaring, memperdengarkan sebuah nyanyian para smurf. Ada telepon! Pasti Azka. Dengan cepat ia langsung menerimanya dan mengangkatnya, siap mengamuk.
“AZKA! Kalau sampai kamu bawa si Dammar yang suka ngomong frontal! Suka godain kakak! Dan kebiasaannya grepe-grepe! Kamu bakalan musnah!” dengan semangat menggebu ia langsung menyerbu setelah telepon tersambung, saking kesalnya ia sampai lupa mengucap salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me Your Love
Romance"Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, kenyataan ini terlalu pahit untuk di terima." _Ayla_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,, inilah jalan yang harus ku ambil." _Revan_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, inilah takdir yang harus ku terima." _Nida_