Matahari kamis pagi membias seperti biasa di ufuk timur. Burung-burung berkicau riang menghiasi pagi. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali dan menggerakkan kakiku menjelajahi kasur ini. Dingin, tapi aku menyukainya.
Tinn.. Tinn.. Tinn.. Tinn.. Tinn..
Suara klakson mobil terdengar jelas di pendengaranku. Dengan malas aku bangun dari tempat tidur dan melangkah gontai menuju balkon untuk melihat siapa orang gila yang sangat gila melakukan kegiatan gilanya di depan rumahku.
"Ed! Kenapa kau belum mandi?!"
"Apa? Siapa yang belum mandi?" Jawabku, setengah sadar.
"Kau! Cepat mandi, Ed! Atau kau akan terlambat sekolah!" Seru orang gila itu. "Apa kau lupa? Pelajaran pertama hari ini Sosiologi, Mr. Ferdinand pasti akan menghukummu habis-habisan!"
Sosiologi, Mr. Ferdinand.
APA?! Si muda tampan tak berhati itu?! Sontak aku membuka kedua mataku lebar-lebar.
Aku menggelengkan kepalaku cepat. Aku tak mau dihukum untuk kedua kalinya. Ya, the boys dan aku pernah mendapat hukuman manisnya karena kami telat 1 detik mengumpulkan tugas.
"Ed, kau dengar aku tidak sih? Aku tinggal ya."
"I-iya. Zayn, tunggu aku!"
...
"Ayo berangkat!" Seruku yang kini berada di dalam mobilnya Zayn, dan ia pun segera menancap gas.
Ada yang mengganjal di mobil ini. Suasana yang berbeda dari biasanya. Tidak ada keributan, yang ada hanya keheningan.
"Zayn, mana yang lain?"
"Mereka pergi sekolah duluan, sepertinya mereka benar-benar takut pada Mr. Ferdinand."
Aku menahan tawaku. Sangat terbayang sekali olehku bagaimana ekspresi mereka saat dihukum Mr. Ferdinand kala itu.
"Umm, Zayn, aku ingin mendengarkan radio." Pintaku.
"Tidak, Ed. Kita sedang buru-buru, aku tidak bisa konsentrasi saat seperti ini."
...
Akhirnya kami sampai di sekolah. Setelah Zayn memarkirkan mobilnya. Dengan cepat kami turun dari mobil dan berlari menuju kelas.
Hatiku lega rasanya melihat pintu kelas kami yang masih terbuka. Dan itu berarti si muda tampan tak berhati itu belum datang. Dengan bangga kami masuk ke dalam kelas.
"Ekhem"
Belum sempat aku sampai di bangkuku, suara itu terdengar.
"Zayn Malik, Edrea Steele, kemari!"
Sial! Itu Mr. Ferdinand. Ternyata ia sudah datang terlebih dahulu. Dan sekarang ia memanggilku dan Zayn?! Kami pun menghampirinya dengan malas.
"Kalian terlambat 7 menit. Kalian tau kan kalau saya tidak suka orang yang lelet?"
Aku melirik jam dinding yang ada di kelas.
"Tak perlu dilirik, perkataan saya selalu benar." Cih.
"Ka-kami terlambat karena.. Karena ban mobil Zayn kempis." Ujarku, berpura-pura.
"Saya tidak minta alasan." Tegasnya. "Sekarang kalian berdua keluar dari kelas, tidak usah mengikuti pelajaran sosiologi ini hingga akhir semester." Hukuman macam apa itu?
"T-ta-tapi-"
"Saya bilang keluar ya keluar. Dan jangan lupa tutup pintunya!"
...
YOU ARE READING
Mischievous
FanfictionKisah seorang gadis remaja dan kelima sahabat lelakinya yang hidupnya senang sekali membuat kerusuhan, benci dengan kesedihan, pemakan bukan penikmat, dan memiliki selera humor receh.