14 | OH..

207 45 19
                                    

Sydney Addison's calling

"Hallo?"

"Hallo, Ed, hari ini kau sibuk tidak?"

"Umm, aku sedang di rumah Harry. Memangnya kenapa?"

"Apa kau bisa menemaniku ke.. Velika Gorica?"

"Maksudmu menemanimu makan?"

"Kau pun ikut makan, Ed, aku yang traktir. Sembari aku ingin bercerita."

"Wah, traktir yaa. Aku ingin sekali. Tapi.. Bagaimana ya.."

"Please, Ed, sudah lama aku tak bertemu denganmu."

"Kau berlebihan deh, kita baru dua hari tidak bertemu."

"Kemarin kau tidak sekolah sih, jadi kau ketinggalan sesuatu."

"Sesuatu apa nih? Beritahu aku."

"Ya maka dari itu aku ingin bercerita denganmu. Bisa ya?"

"Umm, okay, aku kesana sekarang."

"Okay, aku pun. Sampai berjumpa di sana. Bye."

"Bye."

Klik.

Suasana hatiku kini sudah berubah menjadi lebih baik setelah berbincang-bincang dengan mom Anne walau pun hanya sebentar.

Dan Sydney menelfonku membuatku penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi kemarin di sekolah? Niall, Liam, Louis, dan Zayn tak ada satu pun dari mereka yang mengabariku sesuatu tentang kejadiaan di sekolah. Apa jangan-jangan ini menyangkut diriku? Kuharap tidak.

"Edrea." Panggil Harry. Ugh, ia mengejutkanku. Oh, Harry sudah minta maaf pada mom Anne rupanya. Mataku mencari keberadaan Mom Anne. Kemana mom?

"Mana mom Anne?" Tanyaku.

"Ke kamarnya Gemma." Jawabnya. "Tadi telfon dari siapa? Mom? Dad? Atau Ashton?"

"Dari Sydney." Jawabku.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Kepo ya?" Tanya balikku.

"Ish, iya aku kepo." Ucapnya.

"Ini urusan perempuan. Laki-laki tidak boleh ikut campur." Ujarku sambil menunjuk-nunjukkan jari telunjukku pada Harry.

"Oh, kalian main rahasia-rahasiaan?"

Aku menepuk jidatku. Aku harus segera ke Velika Gorica sebab aku menggunakan sepeda. Rumah Harry dan Velika Gorica ini termasuk dalam perjalanan yang cukup jauh.

"Umm, Harry sepertinya aku harus pulang sekarang. Bilang pada mom Anne aku pulang, maaf aku buru-buru." Ujarku.

Aku beranjak keluar dari rumah ini, namun Harry menahanku.

"Jangan pulang dulu. Pudingnya belum kita makan." Ucapnya. Ia berdiri di depan pintu menghalangiku untuk keluar rumah.

"Tapi ini penting Harry. Please."

"Kalau begitu aku ikut denganmu." Ucapnya, santai.

"Kau baru pulang Harry, pasti mom Anne tak mengizinkanmu pergi keluar."

"Kalau mom tidak mengizinkanku pergi keluar, aku pun tidak mengizinkanmu pulang."

"Har, mengertilah sedikit, ini urusan perempuan, penting, dan gratis." Aku tidak mengerti apa yang kukatakan.

Tanpa menjawab perkataanku, Harry menggeserkan tubuhnya sehingga aku bisa keluar dari rumahnya.

"Terima kasih." Ucapku.

MischievousWhere stories live. Discover now