"Aku belum pindah, dan aku kesini pun tidak untuk membeli novel, entah kenapa perasaanku menyuruhku untuk pergi ke toko buku ini. Dan ternyata ini.. Kau licik Zayn." Ujar Nadine, lalu ia pergi meninggalkan Zayn dan aku.
Karena ini kesalah pahaman, Zayn pun berlari mengejar Nadine. Dan aku? Sendirian.
Seharusnya aku lebih memilih ajakan Harry. Bersenang-senang bersama mereka. Ah, sudahlah, aku pulang saja. Tapi sekarang aku pulang menggunakan apa?
Keluar dari toko buku ini, aku melihat ke kiri dan kanan, siapa tau ada taksi. Atau aku meminta Harry menjemputku saja? Tidak, Ed, tidak. Itu tidak mungkin. Aku tidak enak padanya karena menolak ajakannya sepulang sekolah tadi.
Aku pun mengeluarkan iPku dan mengetik nama Liam.
Tuutt.. Tuutt.. Tuutt..
"Hallo, Ed?"
"Hallo, Li, umm apa kau sedang sibuk?"
"Tidak, ada apa?"
"Kau bisa menjemputku di toko buku Borders tidak?"
"Bukankah kau bersama Zayn?"
"Tadinya iya. Tapi umm ia meninggalkanku."
"What?! Ya sudah kau tunggu sebentar, jangan kemana-mana, aku akan menjemputmu."
"Okay, Li, jangan lama-lama, nanti aku diculik."
"Ish, kau ini, mana ada penculik yang mau menculik gadis aneh sepertimu."
"Sudah jangan banyak bicara, cepat kemari."
Sambungan diakhiri.
***
Ugh, Liam lama sekali. Sudah setengah jam aku duduk menunggu di sini. Perutku berbunyi nyaring, cacing-cacing di dalamnya melakukan demonstrasi untuk segera mendapatkan makanan.
Apa aku mencari makan saja? Untuk mengganjal perutku sebentar. Hey, di sebrang toko buku ini kan ada mini market. Aku pun berdiri dari kursi dan bersiap-siap untuk menyebrang.
"Ayo kita pulang." Belum sempat aku menyebrang, ia datang.
"H-hah? Okay."
...
Aku pun sampai di rumahnya Liam, bukan di rumahku. Padahal aku tidak memintanya untuk di antar ke rumah Liam. Aku kan ingin pulang.
"LIAM!!!"
"Apa, Ed? Kau ini berisik sekali." Ujar Liam, dengan kedua tangannya yang menutupi telinganya. Memangnya teriakanku tidak merdu, huh?
"Kenapa kau tidak menjemputku? Aku jadi di culik tau!"
"Di culik? Ada-ada saja. Kau itu tidak diculik."
"Aku diculik, Liam Payne!"
"Siapa yang menculikmu?"
"Harry Keriting Styles." Ujarku sambil menunjuk Harry. Iya, Harry yang menjemputku, maksudku menculikku di toko buku tadi, bukan Liam.
Liam pun melihat ke arah Harry yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Ed, ia tidak menculikmu, aku yang menyuruhnya untuk menjemputmu." Jelas Liam.
"Tapi bukannya Harry sedang di Starbucks?" Tanyaku, memastikan.
"Tidak. Aku tidak jadi ke Starbucks." Celetuk Harry. Ia pun berjalan ke arahku dan Liam.
"Hey, wajahmu tegang sekali, ada apa?" Tanya Harry. Ugh, ia meninju lenganku yang membuatku hampir terjatuh. Untung saja ada Liam di sampingku.
![](https://img.wattpad.com/cover/60723368-288-k577478.jpg)
YOU ARE READING
Mischievous
FanficKisah seorang gadis remaja dan kelima sahabat lelakinya yang hidupnya senang sekali membuat kerusuhan, benci dengan kesedihan, pemakan bukan penikmat, dan memiliki selera humor receh.