Part tujuh

96 6 0
                                    

Ratmi POV

******

"Ya...allah,mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa sama anakku..ya..allah!Aina....,kamu dimana,nak?Sudah jam segini belum juga sampai dirumah!"

Bu Ratmi,mama Aina gelisah dan mondar mandir di teras rumahnya menunggu Aina pulang.Tapi yang ditunggu tak kunjung tampak batang hidungnya.

"Siapa yang harus kuhubungi lagi untuk menanyakan Aina ..ya..allah!Dia tidak pernah cerita punya teman yang dekat dengannya!Kemana aku harus mencarinya?Alamat temannya tempat belajar bersama,aku tidak tahu.Hapenya pun tinggal dikamarnya.Duh...gusti allah,lindungi anakku!"

Tiba-tiba hapenya berdering didalam rumah.Dia bergegas mengambilnya

"Hallo...mas!"

"Bagaimana Aina,Ratmi?"kata suara diseberang sana

"Belum ada kabar juga,mas!"

"Aku harus mencarinya kemana,Ratmi?Aku khawatir dengan anak kita!"

"Iya..mas!Aku pun sangat khawatir!dia tidak pernah pulang selarut ini selama ini,katena dia tahu aku akan sangat khawatir jika dia telat pulang!"

"Haruskah kita lapor polisi,Ratmi?"

"Jangan dulu mas!Mereka pasti akan menyuruh kita untuk mencarinya dulu!"

Saat itu,tiba-tiba terdengar suara motor diluar.

Tanpa salam pada orang yang menelponnya tadi,dia meletakkan hapenya begitu saja dan lari menuju pintu depan.

*******************

Aku sampai dirumah pukul sembilan lewat empat puluh lima menit.Duh..pasti mama khawatir..pikirku.

Setelah sampai di rumah aku langsung memanggil mamaku.

Seketika mamaku keluar dan menyongsong ku.

Aku menghambur memeluknya..

"Maaf...kan..Aina,ma!udah membuat mama khawatir!"

"Aina!Kamu nggak pa-pa kan?kenapa lama pulangnya?hapepun tidak dibawa!"

"Maafin,Aina!"

"Ini..siapa,Na?"

"Eh..maaf!kenalin,ma..ini Kak Gilang.Kakak kelas di sekolah!"

"Sama-sama belajar bersama?"

"Nggak,buk!Tadi..Aina...sempat di kejar sama anak-anak punk dijalan,kebetulan aku lewat,jadi...ya...menawarkan untuk mengantarnya pulang.Takut kejadiannya terulang lagi kalau dia naik angkot!"

"Astaga ,Aina!Kamu...tidak apa-apa?Mashaallah....itu juga yang mama takutkan,Na!"

"Aku nggak pa-pa,ma!"

"Terima kasih nak..Gilang!Untung ada kamu,nak!Kamu nggak pa-pa juga jan,nak?"

"Nggak pa-pa,buk!Cuma...kena gigit..sedikit!"ujarnya seraya mengerling kearahku

"Kena...gigit?"

"Iya...,mungkin..orang itu keturunan vampir,mudah-mudahan aku nggak jadi vampir juga!"

Aku memonyongkan mulutku kearahnya.

Sementara mamaku tersenyum mendengar ucapannya.

"Oh..iya,masuk dulu,nak!ibuk buatkan minum,ya?Atau makan sekalian sama Aina!"

"Wah...tawaran yang menggiurkan!"

"Ayok..masuk!"ujar ibuku seraya menggandengnya masuk.

Lagi-lagi aku terpana melihat sikapnya.

Mudahnya dia akrab dengan mamaku.ffuuihh..sangat tidak sesuai dengan kenyataannya kalau melihat dia disekolah.

Pendiam dan selalu menyendiri.

Sampai didalam rumah kami langsung menuju meja makan.

Dengan santainya dia menyendokkan nasi kepiring....ku..dan baru kepiringnya.

Dan dengan santainya juga dia langsung makan.

Aku sungguh terpana dengan semua ini.

Kami cuma makan berdua,kata mama dia sudah kenyang.

"Wah...enak,buk!Semur sama sayur asemnya benar-benar nikmat!"

"Hahaha....!itu chef nya!"ujar mama menunjukku.

"Ha....serius...buk?"

Mamaku mengangguk

"Kok nggak nampak aura chef nya!"

"Hahaha...!Bisa aja kamu,Lang!"

Aku cuma mendengarkan saja ucapan mereka karena diotakku terlalu banyak teka teki.

Tak lama kemudian ibu meninggalkan kami berdua di meja makan.

"Ternyata vampir bisa masak...juga...ya!Kupikir vampir itu cuma tau menggigit,doang!"

"Iishhh.....!"

Dia tertawa kecil sambil mengacak rambutku.

**********

Bu Ratmi mengambil hapenya dan mengirim sms pada seseorang.

"Aina sudah pulang dengan selamat,mas..,.diantar sama temannya!Tadi kata teman yang mengantarnya itu,memang sempat terjadi sesuatu sama Aina,tapi untung dia bisa menolong Aina kita.Jadi mas jangan cemas,ya!"

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang