Part Dua Puluh Tujuh

85 4 0
                                    


Sesaat kemudian aku melepaskan pelukanku dari ayah.
"Aku sayang sama ayah!"ucapku sambil berjinjit dan mencium pipinya.
"Ayah juga sayang kamu,nak!"
"Jangan tinggalkan kami lagi,yah!"
Dia terdiam mendengarkan ucapanku.
"Ayah mau kan tinggal bersama kami?Nggak akan terjadi apa-apa,yah!percaya sama aku!atau ayah....sekarang sudah punya kehidupan sendiri?"
"Nggak...sayang!Dalam hidup ayah hanya ada kalian!dulu dan sekarang!"ucapnya lagi pelan.
"Yah...mau...ya...yah!Atau untuk saat ini setidaknya.Aku butuh ayah sama mama disini!"
Dia mengangguk
"Sungguh...yah?"ucapku melonjak kegirangan
Dia mengangguk lagi
"Yyeeay...!"lonjak ku lagi sambil memeluknya.
Dia tertawa sambil membalas pelukanku.
Kemudian aku menariknya dan duduk dekat mama.Mama memperhatikan kami sambil tersenyum.
"Ayah kerja hari ini?"
"Nggak..sayang!Ayah bukak usaha sendiri,jadi ayah bisa masuk kerja kapanpun ayah mau!"
"Yyee....berarti ayah tetap disini..dulu..ya..yah,temani aku sama mama!"
Dia mengangguk
"Nantik kerugian ayah biar ku bayar dengan uang tabunganku!Nggak seberapa memang,tapi lumayanlah!heheh!"
Dia pun tertawa
"Uang tabunganmu sudah banyak sama ayah!ayah selalu mengisinya setiap bulan selama dua puluh tahun ini!"
"Sungguh?"
Dia mengangguk
"Wah.....kira-kira berapa..ya... jumlahnya?Kalau banyak,aku ngasihnya bukan yang itu..ya..yah,tapi uang tabungan ku yang selama ini aku simpan sendiri!Yang banyaknya tetap buat aku!"
"Ye..matre!"mamaku menimpali
"Nggak papa kale....kan sama ayah!"
"Iya..sayang!Semuanya buat kamu!"
"Yee...!"
Ayah mengacak rambutku pelan.
"Selama ini aku selalu berhayal,wajah ayah itu seperti apa..ya?ternyata ayah itu sangat gagah,pantes aja mama nggak bisa pindah kelain hati!"
"Iisshh....Na!"
"Cie....mama merona!"
Mama mencubit pinggangku tapi aku cepat berkelit masuk kepelukan ayahku.
Kami tertawa akhirnya.
"Dimana dapat darahnya tadi,mas?"
"Kebetulan golongan darahku AB,Ratmi.Jadi aku langsung mendonorkannya dan alhamdulillah..cukup untuk persiapan operasi.Tak lama setelah aku donor,mereka langsung membawa Gilang ke ruang operasi dan siap sebelum azan subuh tadi!"
"Makasih...ya...yah,untung Tuhan mengirimkan orang yang tepat disaat yang tepat pula!"
ayah mengangguk
"Sebenarnya ayah penasaran,siapa sich...orang yang ayah tolong ini.Tampaknya begitu berharga?"
"Calon mantu,massss...!"
"Ye..belum..kales....!Masih kuliah!"
"Oooo....pantesan!"
"Ayah..jangan...ikut-ikutan mama..dech!"
Ayahku tertawa lagi.
"Ratmi,sarapan dulu sama Aina gih.Aku mau mengurus kamar Gilang dulu,si calon mantu!"
Aku mencubit ayahku..
Dia cuma tertawa..
"Kita sarapan sama ayah aja!"
"Mmmm...baiklah,nantik ayah menyusul,duluan..gih..!"
"Kami tunggu ayah aja!"
"Baiklah,tunggu sebentar...ya!"ujar ayah sambil berlalu ke resepsionis untuk menentukan kamar untuk Kak Gilang
**********

Kami makan dikantin bertiga...bagiku...ini.pertama kalinya..dan...rasanya sangat hangat dan nikmat.

"Na,ada kuliah hari ini,Na?"tanya mama disela-sela makan kami
"Ada,ma!"
"Kamu kuliah dulu..ya,biar mama yang menunggu Gilang.Mama udah minta izin sama sekolah mama tadi!"
"Tapi...ma!"
"Iya...sayang,mama ngerti.Ntar pulang kuliah kamu langsung kesini lagi.Mama akan jaga Gilang.Lagian kalau kita disini semua,nggak ada juga yang bisa kita lakukan.Dia belum bisa kita bezuk.Jadi cukup mama aja yang nungguin dulu!"
"Mama nggak capek?"
"Nggak..papa,nantik mama bisa isturahat dikamar Gilang yang udah di booking ayah!"
"Kuliahnya dimana,Na?"tanya ayahku
"Di jalan Manggis,yah!"
"Mmmm..ayah..antar..mau?"
"Sungguh...yah?"
"Iya..nak!"kata ayah sambil mengacak rambutku
"Ye...makasih..yah,tapi sebelumnya kita kerumah dulu..ya..yah!Mandi dan ganti baju!"
Ayahku mengangguk
"Mmmm..siap-siap cemburu..ya...!Perhatian ayah...kayaknya..untuk aku..dech..semuanya...mulai sekarang!"
"Iihh...siapa juga yang cemburu!"sambut mamaku
"Bener...apa....bener?"
"Iih...ni..anak,ada-ada aja!"
"Hehe..becanda...keles...!Tapi...benar-benar bahagia....ada ayah sama mama dekatku sekarang.Rasanya begitu lengkap.Mudah-mudahan ini untuk selamanya..aamiin...!"
Ayah dan mamaku cuma saling pandang.

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang