Part Dua Puluh Sembilan

103 2 0
                                    


Dari hari kehari keadaan Kak Gilang semakin baik.Selangnya satu-satu sudah mulai dilepas,selang NGT,drain,selang kateter dan selang infus.Tinggal penyembuhan lukanya yang memanjang di perut bekas operasinya.Sekarang Kak Gilang malah sudah kuat jalan kekamar mandi.Makannya pun sudah beralih dari susu ke makanan saring atau makanan tim yang di blender.Aku senang melihat perubahan ini. Aku pun dengan sabar menungguinya dirumah sakit.Pokoknya kami bergantian bertiga.Kalau aku kuliah,mama mengajar,giliran ayah yang menunggu Kak Gilang.Tapi kalau malam,selalu aku yang menjaganya.Aku memang nggak ada pulang ke rumah akhir-akhir ini.Ruteku setiap hari cuma kampus dan rumah sakit.Mamaku pulang mengajar,memasak dulu dan kemudian baru kerumah sakit sampai malam.Pukul sepuluh atau sebelas malam baru mama pulang diantar ayah.
Senang melihat kehidupan keluargaku yang selalu bersama sekarang,bahu membahu,saling tolong.Apalagi melihat ayah sama mama yang semakin dekat.Bisa kubaca rona bahagia diwajah mereka.Aku tidak mau merusaknya,makanya aku selalu mencari celah agar mereka selalu dekat dan bersama.
Kak Gilang pun kelihatan sangat bahagia dengan adanya kami.Dia tak hentinya mengucap syukur karena kami hadir ditengah-tengah hidupnya yang sendiri.Dia menemukan keluarganya yang sesungguhnya bersama kami.Ayah dan mamaku selalu memperlakukannya layaknya putra mereka.

**********
Selepas maghrib

"Makan lagi..kak?"
"M'm!"
Aku mengambil makananya diatas meja dan mulai menyuapinya.
"Kamu pernah disuapi seperti itu,Ratmi?"ayahku berkata sambil dagunya mengarah kearahku dan Kak Gilang
"Boro-boro mas,justru malah minta disuapin!"
"Nggak pernah mintakpun!"ucapku tak mau kalah
"Harus dimintak dulu..ya?"tanya ayah menggodaku
"Iya....!soalnya...kalau aku tiba-tiba nyuapin mama,mama malah bilang ,mmm...pasti ada maunya,malas keles..!"
Mereka tertawa bersama.

*************
Pukul sepuluh,mama dan ayah pamit.Sekarang tinggal kami berdua.Kalau sudah tinggal berdua,biasanya aku membantu Kak Gilang mengetik skripsinya.Aku cuma membantu mengetik,sedangkan semua bahan Kak Gilang yang menyusunnya.Setelah selesai dia mengirimkan emailnya kepada dosen pembimbingnya untuk konsul.
Pukul dua belas
Aku sudah mengantuk.
"Udah dulu..ya...kak!Besok diteruskan lagi.Ngantuk!"
"Iya..sayang!Thanks...ya!"ucapnya membelai rambutku.
Setelah aku merapikan semua kertas dan laptopnya aku beranjak ke tempat tidur yang satunya lagi ,tempat tidur penunggu yang bersebelahan dengan tempat tidur Kak Gilang,dimana aku biasa tidur selama menunghunya.
Tapi dia tiba-tiba menahan tanganku.
"Bobok..disini..Na,sama aku!"
Aku menatapnya ragu
"Kamu takut,Na?Dalam kondisi seperti ini apa mungkin aku sanggup memperkosa kamu,Na?"
"Iisshh....mesum!"
Dia tertawa lebar
"Aku cuma mau memeluk kamu,Na!Kamu pasti capek bolak-balik kekampus dan rumah sakit setiap hari,menungguku,menyuapiku,mengetik untuk skripsiku.Aku hanya berharap pelukanku bisa memberikan kenyamanan untuk mu,Na!Karena aku tidak bisa memberikan apa-apa padamu saat ini!"
Aku memandangnya lembut dan mencium pipinya pelan
"Aku akan mintak bayarannya nantik!"ucapku tersenyum
"Kamu boleh minta apapun,Na!"
"Mintak kakak,boleh?"
Dia memandangku lama..sebelum akhirnya mengecup dahiku lembut.
"Mudah-mudahan aku bisa membahagiakan mu,Na!Inilah tekad ku dari dulu!Aku sangat menyayangi mu,Na!"
Dia meraihku kedalam pelukannya
Kemudian akupun berbaring disampingnya.
Dia membelai rambutku pelan,menatapku lembut.
Aku menjangkau wajahnya,mengelusnya pelan.
Dia menangkap tanganku dan menciumnya pelan.
"Bobok gi sayang....!"
Aku mengangguk dan mulai memejamkan mataku,sementara dia masih terus membelai rambutku.

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang