Part Tiga Puluh

112 4 0
                                    


Dua minggu sudah Kak Gilang dirawat dirumah sakit.Hari ini Kak Gilang sudah diizinkan dokter untuk pulang.Ayah tidak membolehkan Kak Gilang untuk pulang ke kontrakannya,jadi Kak Gilang diboyong ke rumah kami untuk sementara waktu.Bukannya apa-apa,kesehatan Kak Gilang belum sepenuhnya pulih,kalau dia di kontrakannya,siapa yang akan mengurusnya?
Walaupun agak berat hati karena takut merepotkan,akhirnya Kak Gilang menurut saja.
Dirumahku Kak Gilang ditempatkan dikamar tamu.
Seperti di rumah sakit,dirumahpun kami gantian mengurus Kak Gilang.Ayahku, pagi dia conternya,malamnya dia menginap di rumah mama,seperti yang sudah diceritakan,mamaku dan ayahku tidak pernah bercerai,mereka berpisah karena kakek dn nenek ku,jadi kalau ayahku bersama mamaku,rasanya sah-sah aja.Lagipula aku yang meminta ayahku untuk tetap tinggal dirumah mama.Sekarang ayahku bukan lagi bekerja sebagai satpam,tapi membuka usaha counter dan tanaman hias.Usaha ini ternyata sudah lama digelutinya sudah hampir delapan tahun.Ayahku juga mempunyai rumah sendiri,seperti rukolah,rumah sekalian toko.Diruko inilah ayahku tinggal sekalian membuka usaha .
Tentang apa tanggapan kakek dan nenekku tentang keberadaan ayahku dirumah kami,aku tak pernah ambil pusing.Yang pasti aku akan berontak jika mereka mengusik keluarga ku yang sekarang.Aku sudah bahagia dengan keadaan ini.

*************
Seminggu kemudian Kak Gilang sudah mulai kuliah lagi.Tapi tetap masih tinggal dirumah kami.Dia belum diizinkan ayah untuk kekontrakannya apalagi untuk part timenya.Aku tahu dia semakin nggak enak hati,tapi tidak bisa membantah perkataan ayah.

************
Suatu sore saat ayah dan Gilang duduk berdua diteras.
"Lang,untuk sementara waktu kamu kerja di counter ayah aja dulu..ya!"kata ayah
"Maksud...ayah?"
"Iya.....berhubung ayah sudah diizinkan tinggal disini,biar ayah bukak usaha tanaman hias aja disini.Sementara counter ayah biar kamu yang handle dulu!"
"Ta...tapi...yah...!"
"Ratmi sudah menceritakan semuanya sama ayah,jadi nggak ada salahnya kamu yang mengelola counter ayah,ayah percaya sama kamu,Lang!Kamu pasti bisa membahagiakan Aina.Bagi ayah yang terpenting itu kebahagiaan Aina.Ayah bisa melihat betapa bahagianya Aina saat bersamamu.Setelah wisuda,jika niat kamu masih seperti semula,kalian tinggallah diruko ayah.Ruko itu ayah beli atas nama Aina!"
"Apa...apa..aku pantas..yah!"
"Ayah tidak memandang kamu dari masa lalaumu Lang!Bagi ayah,bagaimana kamu mengisi masa depanmu,itulah yang lebih penting!"
"Aku...aku tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti ini dari ayah dan ibuk,aku..aku..sangat beruntung dan sangat tersanjung..yah!Ternyata dibalik kisah hidupku yang miris,terselip rencana Tuhan yang sangat indah.Bahkan jauh lebih indah dari yang pernah kubayangkan!"
"Hidupku sekarang juga sangat indah karena kehadiran mu,Lang!Tak pernah terbayangkan olehku,aku akan berkumpul kembali dengan istri dan anakku.Tapi hadirmu ditengah mereka,ternyata membawa berkah yang luar biasa dalam hidupku,Lang!Makasih Lang!"ucap ayah sambil menggenggam tangan Gilang.
"Aku juga sangat berterima kasih...yah!Sekarang aku mempunyai keluarga yang begitu lengkap.
Ayah mengangguk sambil tersenyum.

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang