Part lima

105 4 0
                                    


Pagi ini aku berjalan menyusuri koridor sekolah.Kulirik arah ke taman dimana biasanya manusia patung itu duduk sambil memegang buku,tapi...bangku itu kosong.

Kemanakah dia?Oowh....pasti di pustaka,pikirku.

Setelah menaruh tasku di kelas,aku bergegas ke pustaka,mumpung bel masuk belum berbunyi.

Aku mengitari pustaka,dan benar saja!

Dia duduk dikursi yang kemaren,sendiri dan ditangannya selalu ada buku.

Aku mengambil satu buku di rak dan duduk tepat di depannya.Dan..eh...buku yang kuambil ternyata sama dengan buku yang dibacanya.

Dia tidak bergeming,diam dan tetap fokus pada bukunya.Aku asik memperhatikan buku itu.Kira-kira apa ya... yang menarik dari buku ini?

Seketika matanya terangkat dari buku itu dan menatapku.

"Masih sakit?"ucapnya

"Ha?"

Aku tergagu kebingungan

"Yang ditabrak tronton kemaren!"

Aku menggeleng sambil tersenyum.

"Buku..nya..bagus,kak?"tanyaku

"Nggak!Ceritanya yang bagus.Bukunya cuma dari kertas biasa!"ucapnya dengan ekpresi dinginnya yang menusuk.

Matanya lekat ke wajahku membuat aku salah tingkah.

"Eh..iya...ya!Pertanyaannya salah!"ucapku pelan.

"Untuk mengetahui isi buku,tidak bisa dilihat dari sampulnya tapi dibaca,baru kita tahu isi buku itu bagus atau tidak!"

"Oooo!"mulutku membulat.

"Suka membaca?"tanyanya

"Suka!tapi tidak seperti....kakak,membaca setiap saat.Aku suka membaca dikamar sambil tiduran!"

"Dari pada gosip sana sini,atau daripada mengganggu orang lain,lebih baik aku diam dan membaca.Membaca cerita itu....serasa kita berada di dunia lain,dunia hayalan,mereka-reka bentuk wajah dan tipe orang seperti apa,rasanya...menyenangkan!"

"Ooo!"mulutku membulat lagi.

"Bacalah!"katanya seraya berdiri dan pergi.

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang