Part Tiga Belas

87 4 0
                                    


"Kak,cewek yang dipustaka itu..pacar kakak?"tanya Aina saat kami duduk ditaman

"Nggak!"

"Bohong!"

"Nggak!"

"Tapi setiap saat selalu sama dia!"

"Disekolah aja!"

"Masa!"

"Aku....nggak punya waktu untuk pacaran,Na!Pagi aku sekolah,siangnya part time sampai malam!"

"Malam ini?"

Aku diam mendengar pertanyannya walau hatiku menjawab,aku kangen sama kamu,Na!

"Aku capek,Na!"ucapku sambil merebahkan diriku dalam pangkuannya.

Kulihat dia memandangku.Kunikmati manik bola mata yang teduh itu.Ingin rasanya aku memeluknya untuk memberi kekuatan pada keteduhan matanya.

"kakak..nggak sakit,kan?"

Aku menggeleng.

"Na,menurut kamu apakah salah jika orang seperti ku menyukai seseorang?"

"Maksudnya?"

"Kamu pasti sudah mendengar cerita tentang aku disekolah,Na!Aku anak panti asuhan yang tidak pernah kuketahui siapa orang tuaku.Entah aku ini anak haram atau anak yang dibuang.Aku hidup seorang diri,bertahan hidup sendiri!"

"Kakak menyukai gadis itu?"

"Apakah pantas aku menyukai seorang gadis,Na?"

Kulihat dia terdiam dengan mata yang menggurat kepedihan.

"Pantas dan tidak pantas itu hanyalah penilaian,kak!Sedangkan rasa yang kita rasakan pada seseorang itu tidak bisa dibatasi oleh penilaian itu sendiri karena perasaan itu timbul dengan sendirinya,mengalir bagai air,tanpa bisa kita hentikan.Mengenai hidup,kalau menurut ku,tidak penting bagaimana kita hadir didunia ini.Toh kita hidup didunia ini,bukan kita yang meminta tapi allah yang memberi kesempatan kepada kita untuk merasakan dunia ini.Setiap orang punya cerita yang berbeda tentang hidupnya.Ada yang baik,ada yang buruk bahkan mengerikan.Terlepas dari itu semua,bagiku adalah bagaimana kita mengisi hidup ini.Jujur,Aku lebih bangga dengan orang-orang seperti kakak,yang mandiri dan bertanggung jawab untuk diri sendiri.Rasanya lebih bisa diandalkan!"

Aku memandangnya takjub.Betapa dewasanya pola pikir gadis ini,batinku dalam hati,membuat aku semakin menyayanginya.

"Kamu yakin aku seperti itu,Na?"

Dia mengangguk

Kemudian aku bangun dari tidurku dan duduk kembali disampingnya.

"Kalau dia menyukai kakak,dia pasti bisa menerima kakak apa adanya!Karena pada dasrnya rasa suka itu timbul dari hati,bukan dari penilaian!"

Lagi-lagi aku memandangnya takjub

"Selamat mencoba,ya!"katanya seraya berdiri dan berjalan menuju bunga mawar yang ada disitu.Gurat kesedihan masih tertangkap olehku dimatanya.

Aku memperhatikannya dari jauh.

Tanpa menunggu lama,aku berjalan kearahnya dan..tangan kiriku menarik tangannya,tangan kananku meraihnya kedalam pelukanku.

Kupeluk dia erat seakan takut melepaskannya.Aku bisa merasakan kecanggungannya lagi.Mungkin tanda tanya kenapa aku memeluknya.Tapi aku tak peduli,aku tetap mendekapnya erat,melepaskan kegelisahan hatiku,melepaskan rasa kangenku padanya.

"Bagaimana kalau orang yang aku suka itu,kamu......Na?"bisikku pelan ditelinganya tanpa melepaskan pelukanku

"Kak!"

Aku tetap memeluknya

"Aku serius,Na!"

Dia memandangku tidak percaya.

"Aku sayang sama kamu,Na!"

"Bukan...perempuan...?"

Aku menggeleng

"Dia itu teman belajarku,dia memintaku untuk mengajarinya karena ujian akhir semakin dekat.Sedangkan dia tidak bisa ikut bimbel karena sibuk.Makanya aku mengajarnya cuma disekolah!"

"Seriusss...?"tanyanya dengan senyum mengembang

Aku mengangguk lagi.

Tiba-tiba dia menghambur kepelukanku.akupun memeluknya kembali.

"Serius...kak?"tanyanya lagi

"Iya...sayang!"

Dia semakin memelukku erat.

Tetaplah Bertahan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang