BAB 8

1.9K 81 0
                                    

"Maukah kau menikah denganku?" tanya Dosen Park.

"Huh?" tanya So Ra kaget.

Dosen Park berdiri dari ayunan dan bergegas berlutut seraya menaikkan tangan kanannya.

"Choi So Ra, maukah kau menikah denganku?" tanya Dosen Park.

"Aku tau, kau sudah memiliki tunangan dan akan segera menikah," ucap Dosen Park. "Awalnya, aku pikir perasaan ini akan hilang seiring berjalannya waktu. Ternyata, perasaan ini masih tetap tumbuh dan kian hari semakin besar," lanjutnya.

So Ra terdiam. "Sebenarnya, sudah lama aku ingin mengatakan perasaanku padamu," ucap Dosen Park. "Tapi, aku menahannya karena kau adalah muridku," lanjutnya.

"Setelah ke pergian Ibuku, aku mulai berpikir, siapa wanita istimewa yang akan menemani hari-hariku lagi," ucap Dosen Park. "Kini aku sudah mendapatkan jawabannya. Wanita itu adalah Choi So Ra," lanjutnya.

"Ada yang mengatakan, 'Kejarlah wanita yang kau cintai, sebelum dia pergi menuju altar'," ucap Dosen Park.

Perlahan So Ra mengangkat tangannya. Akhirnya, So Ra memberikan tangannya pada Dosen Park.

"Aku mau," ucap So Ra.

Dosen Park tersenyum bahagia. So Ra berdiri dari ayunan, lalu mencium bibir Dosen Park. Dosen Park membalas ciuman itu seraya memeluk So Ra.

##########

Malam harinya di rumah keluarga Choi. Pertempuran akan segera dimulai. So Ra, Tuan Choi dan Nyonya Hye Ra berada di ruang kerja Tuan Choi.

"Kau darimana saja?" tanya Tuan Choi. "Bukankah seharusnya kau mempersiapkan diri untuk melakukan foto pre-wedding dengan Dong Wook?" tanyanya lagi.

"Maaf, Ayah," jawab So Ra. "Seharian ini, aku di rumah Dosen Park," lanjutnya.

"Apa? Dosen Park? Siapa dia?" tanya Tuan Choi.

"Dia adalah dosenku, Ayah," jawab So Ra. "Ibunya baru saja meninggal dunia. Jadi, aku datang ke rumahnya," lanjutnya.

"Hanya karena Ibunya meninggal, kau pulang selarut ini?" tanya Tuan Choi. "Memang apa saja yang kau lakukan disana? Ahh... apa jangan-jangan, kalian punya hubungan spesial?" tanyanya lagi.

So Ra terdiam. "Ayah, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu," ucap So Ra.

"Jawab dulu pertanyaan Ayah," ucap Tuan Choi.

"Aku akan menjawabnya setelah aku mengatakan hal penting ini," ucap So Ra.

"Baiklah," ucap Tuan Choi. "Apa yang ingin kau katakan?" tanyanya.

"A--aku, a--aku..." jawab So Ra gugup. "Aku ingin membatalkan pernikahanku dengan Dong Wook," lanjutnya seraya menunduk.

Tuan Choi dan Nyonya Hye Ra kaget bukan main. "APA KATAMU?!" tanya Tuan Choi dengan nada tinggi.

"Aku tidak ingin menikah dengan Dong Wook, aku ingin membatalkan pernikahanku dengannya," jawab So Ra.

"APA KAU SUDAH GILA?!" tanya Tuan Choi dengan nada tinggi.

"Sayang, tahan emosimu," ucap Nyonya Hye Ra. "So Ra, kenapa kau ingin membatalkan penikahanmu dengan Dong Wook?" tanyanya.

"Aku tidak mencintai Dong Wook, Ibu," jawab So Ra.

"Apa?" tanya Tuan Choi. "So Ra, Ayah dan Ibu sudah mempersiapkan semuanya sejak lama. Kenapa kau ingin membatalkannya? Kau pikir, mudah untuk mempersiapkan semua ini?" tanyanya lagi.

"APA GUNANYA MENIKAH TANPA CINTA?!" tanya So Ra dengan nada tinggi. "Ayah, sendiri yang pernah mengatakan padaku, bahwa pernikahan harus dilandasi dengan cinta dan kasih sayang," lanjutnya seraya menangis.

Married With Him If You DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang