BAB 2

5K 185 0
                                    

11 TAHUN KEMUDIAN...

So Ra baru saja bangun dari tidurnya. Dia bergegas menuju kamar mandi. Hari ini So Ra akan pergi kuliah seperti biasa.

Setelah selesai bersiap, So Ra melihat handphonennya. "HAH?!" ucap So Ra kaget. "Ada dosen baru dijurusan Management?!" lanjutnya seraya membaca pesan text dari salah satu temannya.

"Ahhh ini benar-benar mengerikan," ucap So Ra seraya mengambil tasnya lalu turun kelantai bawah untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan, So Ra pergi ke kampus. Seperti biasa, dia diantar oleh supir pribadinya.

Akhirnya, So Ra sampai di kampus. So Ra kuliah di Seoul National University. Dia mengambil jurusan Management. Tuan Choi dan Nyonya Lee benar-benar memperhatikan pendidikan putri mereka.

Saat turun dari mobil, So Ra sudah disambut oleh 2 orang sahabatnya, Ah Mo Ne dan Na Hye Jin.

"Kau sudah dengar beritanya, bukan?" tanya Mo Ne dan Hye Jin.

So Ra mengangguk. "Ahhh aku benar-benar takut," ucap So Ra. "Bagaimana kalau dia galak dan suka memberi tugas yang menumpuk," lanjutnya dengan nada kesal.

Saat mereka sampai dilorong kantor, So Ra terkena tenggar seorang laki-laki.

"Hey!" ucap So Ra. "Kau tidak lihat aku sedang berjalan? Apa kau berjalan tidak menggunakan mata? Kau kira siapa dirimu? Berani-beraninya kau menenggarku!" lanjutnya dengan nada tinggi.

"So Ra sudahlah," ucap Mo Ne dan Hye Jin.

"Aku melihat kau sedang berjalan. Aku berjalan tidak menggunakan mata, tapi menggunakan kaki. Apa kau tidak melihat semua orang berjalan menggunakan kaki? Apa jangan-jangan hanya kau yang berjalan menggunakan mata?" tanyanya laki-laki itu.

So Ra terdiam dengan tatapan marah.

"Maafkan temanku, mood nya sedang tidak bagus hari ini. Jadi, dia mudah terpancing emosi," ucap Mo Ne.

"Bajingan!" ucap So Ra dengan suara yang sangat pelan seraya pergi meninggalkan laki-laki itu.

So Ra sampai dikelas. Dia membanting tasnya keatas meja. "Pagi-pagi sudah ada saja yang mencari masalah denganku," ucap So Ra kesal.

Tidak lama kemudian, bel berbunyi. Seorang laki-laki berpakaian rapih nan gagah masuk kedalam kelas. Seluruh mata terutama para perempuan tertuju padanya.

So Ra sedang mencari pulpen dibawah mejanya.

"Selamat pagi semua," ucap laki-laki itu. "Aku Park So Jin. Aku adalah dosen management kalian yang baru," lanjutnya.

"Dosen baru?!" ucap So Ra kaget. So Ra melihat wajah laki-laki itu dari bawah meja. "HAH?!" lanjutnya kaget.

Saat So Ra hendak duduk, kepalanya terbentur meja. "Aww..." ucap So Ra.

Kini semua mata tertuju pada So Ra yang meringis kesakitan dibawah meja. Dosen Park mendekati meja So Ra. "Kau baik-baik saja?" tanya Dosen Park.

Saat So Ra mengangkat kepalanya, Dosen Park kaget. "Kau?!" ucap Dosen Park.

So Ra tersenyum pada Dosen Park. "Selamat pagi, Tuan Dosen," ucap So Ra.

##########

Setelah pelajaran selesai, So Ra bergegas pulang. Hari ini dia harus check up rutin bulanan ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit, So Ra bergegas menuju ruangan Dong Wook.

Tok tok tok

"Sayang..." ucap So Ra seraya menampakkan kepalanya dipintu.

"So Ra, kau sudah datang," ucap Dong Wook. "Masuklah," lanjutnya.

So Ra masuk kedalam ruangan tersebut. Dia duduk disofa bersama Dong Wook.

"Bagaimana pekerjaan dokter magangmu hari ini?" tanya So Ra.

"Hey, bisakah kau tidak membawa sebutan 'magang' itu," jawab Dong Wook kesal. "Bagaimanapun juga, aku seorang dokter disini. Oh iya, sebentar lagi juga aku akan naik jabatan," lanjutnya.

"Maaf hehehe," ucap So Ra seraya tersenyum. "Ini dari Ibuku. Dia menyuruhku untuk memberikannya pada calon menantu kesayangannya," lanjutnya seraya memberikan paper bag besar pada Dong Wook.

"Wahh benarkah? Terima kasih," ucap Dong Wook.

"Sepertinya, Ibuku lebih menyayangi calon menantunya daripada anaknya sendiri," ucap So Ra dengan wajah cemberut.

"Hey, Ibumu sangat mencintaimu," ucap Dong Wook. "Lihatlah, kau masih hidup sampai sekarang. Itu semua berkat doa Ibumu," lanjutnya.

"Ya ya," ucap So Ra. "Oh iya, aku ingat sesuatu. Dulu, saat aku hampir mati. Aku sempat mendengar suaramu. Kau bilang, "Kau akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Aku akan selalu bersamamu." Apakah benar kau mengatakan itu?" tanyanya.

"T--tidak," jawab Dong Wook. "Itu mungkin hanya pikiranmu saja yang masih terpengaruh obat bius," lanjutnya.

"Hmmm benarkah? Tapi aku jelas-jelas mendengar kau berkata seperti itu," ucap So Ra. "Yasudahlah. Ngomong-ngomong, terima kasih karena 11 tahun yang lalu kau telah membangunkanku dan membuatku tetap hidup," lanjutnya.

"Seharusnya kau berterima kasih pada si pendonor," ucap Dong Wook. "Berkat ginjalnyalah kau masih tetap hidup," lanjutnya.

"Ahhh kau benar, kira-kira dimana ya pendonor itu sekarang?" tanya So Ra.

Tok tok tok

Seorang perawat masuk kedalam ruangan. "Nona So Ra, sekarang giliran Anda," ucapnya.

"Baiklah," ucap So Ra seraya berjalan menuju pintu. "Ahhh iya, jangan lupa besok ada perayaan 1 tahun pertunangan kita, dirumahku," lanjutnya seraya menutup pintu.

##########

Gimana guys? Wahh ternyata si So Ra sama si Dong Wook udh tunangan semenjak 1 tahun yg lalu tuhh... Wahh berarti mereka langgeng yha, dari kecil ampe gede bareng-bareng terus... apa mereka emng udh ditakdirin bersama? Tunggu kelanjutannya di BAB 3... SEE YOU :*

VOTE+COMMENT JNGN LUPA ♥♥♥

Married With Him If You DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang