So Ra jatuh tidak sadarkan diri. Saat itu, jalanan sedang sepi. Tidak lama kemudian, lewatlah polisi yang sedang berpatroli malam. Polisi itu melihat So Ra, lalu memberhentikan mobilnya.
"Agasshi, kau baik-baik saja?" tanya polisi itu.
Saat melihat wajah So Ra, polisi itu kaget. "Ya Tuhan! Bukankah ini adalah putri Tuan Yeong Soo Direktur Choi Corporation Group itu?" tanyanya.
Polisi itu menggendong So Ra, lalu dimasukkan kedalam mobil. Polisi itu bergegas membawa So Ra kerumah sakit.
Dong Wook ditelfon oleh Tuan Yeong Soo. Tuan Yeong Soo menanyakan keberadaan So Ra. Tapi, Dong Wook tidak tau. Dong Wook pun menelfon Dosen Park.
"Ya, Dong Wook," ucap Dosen Park ditelfon. "Ada apa?" tanyanya.
"Apa So Ra sedang bersamamu?" Dong Wook balik bertanya.
"Tadi, dia baru saja bersamaku," jawab Dosen Park. "Tapi, sekarang tidak," lanjutnya.
"Apa dia pulang?" tanya Dong Wook.
"Sepertinya begitu," jawab Dosen Park. "Tapi, aku merasa ada yang aneh dengan So Ra," lanjutnya.
"Aneh?" tanya Dong Wook.
"Dia bicara hal yang aneh, sikapnya juga aneh," jawab Dong Wook. "Saat dia pergi, dia menangis," lanjutnya.
"Oh iya, sebenarnya, apa penyakit yang diderita So Ra?" tanya Dosen Park. "Saat aku bertanya padanya. Dia hanya menjawab bukan penyakit yang serius. Tapi menurutku, jika bukan penyakit serius, kenapa dia sampai tidak masuk kuliah sampai satu minggu?" tanyanya lagi.
"Sebenarnya, So Ra..." jawab Dong Wook.
Dong Wook yang berada di IGD melihat ada pasien yang baru datang. Ternyata, itu So Ra.
"So Ra!" ucap Dong Wook kaget yang melihat So Ra tidak sadarkan diri. Dengan seketika, Dong Wook memutuskan telfon.
"Apa yang terjadi?" tanya Dong Wook pada suster.
"Polisi yang sedang berpatroli, menemukan Nona So Ra tidak sadarkan diri di jalan," jawab salah satu suster.
"Kondisinya makin memburuk, Dok," ucap suster yang lain.
"Ayo, kita harus segera membawanya ke ruang ICCU," ucap Dong Wook.
Para suster dan Dong Wook bergegas membawa So Ra ke ruang ICCU.
Setelah para suster dan para dokter jantung menangani So Ra, Dong Wook memberitahu orangtua So Ra bahwa So Ra sekarang berada di rumah sakit. Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra bergegas pergi ke rumah sakit. Begitu juga Dosen Park yang merasa ada sesuatu yang janggal pada So Ra.
Tuan Yeong Soo, Nyonya Hye Ra dan Dosen Park sampai di rumah sakit. "Bagaimana keadaan So Ra?" tanya mereka.
"Sampai sekarang, So Ra belum sadar," jawab Dong Wook. "Tapi, aku sudah memberikan terapi obat jenis ACE inhibitor. Selanjutnya mungkin, So Ra akan diberi terapi obat jenis Diuretik dan Digoksin," lanjutnya.
"Jika obat tersebut bisa membuat fungsi jantungnya membaik," ucap Dong Wook. "So Ra akan sadar," lanjutnya.
"Dong Wook, lakukanlah semua pengobatan yang diperlukan supaya So Ra bertahan," ucap Nyonya Hye Ra seraya menangis.
"Aku akan berusaha membuat So Ra bertahan," ucap Dong Wook.
Disisi lain, So Ra yang masih tidak sadarkan diri sedang bermimpi dalam tidurnya. So Ra bermimpi, dia sedang berada di depan pintu ruang ICCU. So Ra melihat ada seorang remaja lelaki berusia 17 tahun berdiri 5 langkah di depannya. Remaja lelaki itu melihat kearah So Ra dan memberikan senyuman. So Ra menyadari kalau remaja lelaki itu adalah adik Dosen Park.
Setelah mendapat mimpi itu, perlahan So Ra membuka matanya. Dia melihat sekeliling. Banyak selang dan alat bantu yang terdapat di tubuhnya, termasuk di mulutnya.
Dong Wook masuk ke ruangan So Ra. "Syukurlah kau sudah sadar," ucap Dong Wook. "Kau sudah merasa lebih baik?" tanyanya.
So Ra mengangguk pelan. Mulutnya tidak bisa bicara, karena ada alat bantu. "Baiklah," ucap Dong Wook. "Kau akan dipindahkan ke ruang rawat inap," lanjutnya.
So Ra pun dipindahkan ke ruang rawat inap. Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra terus berada di dekat So Ra. Sementara, Dosen Park menunggu di ruang tunggu.
"Ibu, Ayah," ucap So Ra. "Sepertinya, keadaanku makin memburuk. Benar'kan?" tanyanya.
"Kau akan baik-baik saja," jawab Tuan Yeong Soo. "Kau pasti sembuh," lanjutnya.
"Maka dari itu, kau harus memulihkan kesehatanmu supaya bisa melakukan operasi," ucap Nyonya Hye Ra.
"T--tapi, aku tidak yakin bisa hidup lagi, Bu," ucap So Ra dengan mata berkaca-kaca.
"Kau tidak boleh berbicara seperti itu," ucap Nyonya Hye Ra.
"Aku sudah hidup 11 tahun dengan ginjal orang lain," ucap So Ra seraya menangis. "Dan sekarang, aku juga harus memakai jantung orang lain untuk tetap hidup," lanjutnya.
"Aku tidak mau memakai organ milik orang lain lagi," ucap So Ra. "Sudah cukup untukku bisa hidup selama ini," lanjutnya.
"Kau tidak boleh menyerah, So Ra," ucap Dong Wook.
"Aku juga sebenarnya ingin kembali sehat," ucap So Ra. "Tapi, setelah aku pikir-pikir. Aku tidak perlu serakah lagi sekarang," lanjutnya.
Semua terdiam. "Biarkan, So Ra beristirahat," ucap Nyonya Hye Ra dengan mata berkaca-kaca. "Dia pasti lelah," lanjutnya.
Tuan Yeong Soo, Nyonya Hye Ra dan Dong Wook berjalan menuju pintu. "Ayah," panggil So Ra. "Bisakah Ayah tetap disini?" tanyanya.
"Tentu saja," jawab Tuan Yeong Soo.
"Aku akan pulang sebentar untuk mengambil barang-barang So Ra," ucap Nyonya Hye Ra.
"Baiklah," ucap Tuan Yeong Soo.
Tuan Yeong Soo duduk di kursi sebelah tempat tidur So Ra. "Ayah," ucap So Ra.
"Ya, putriku," ucap Tuan Yeong Soo.
"Sebentar lagi, akan ada acara kelulusan," ucap So Ra. "Bolehkah aku ikut?" tanyanya.
"Kau sedang sakit, So Ra," ucap Tuan Yeong Soo.
"Tapi, acara itu adalah acara yang aku tunggu-tunggu," ucap So Ra. "Aku sudah membayangkan saat aku memakai toga. Sang rektor memindahkan tali toga dari kiri ke kanan. Lalu, aku dan semua temanku akan melempar toga bersama-sama," lanjutnya seraya tersenyum.
Mata Tuang Yeong Soo berkaca-kaca. "Ayah, aku ingin merasakan kebahagiaan diacara itu," ucap So Ra.
"Kita lihat dulu kondisinya," ucap Tuan Yeong Soo. "Jika kau sudah lebih baik, kau boleh pergi ke acara kelulusan," lanjutnya.
"Terima kasih, Ayah," ucap So Ra. "Oh iya, aku juga ingin bertanya satu hal," lanjutnya.
"Apa?" tanya Tuan Yeong Soo.
"Dimalam saat Ayah datang ke kamarku," jawab So Ra. "Apa yang Ayah ingin katakan?" tanyanya.
"Huh? M--memangnya Ayah berkata sesuatu?" Tuan Yeong Soo balik bertanya.
"Ayah mengatakan, 'sebenarnya ada sesuatu'," jawab So Ra. "Tapi, Ayah tidak menyelesaikan kalimat itu karena suara sms di handphoneku," lanjutnya.
Tuan Yeong Soo terdiam. "Sesuatu apa yang Ayah sembunyikan?" tanya So Ra. "Aku benar-benar penasaran," lanjutnya.
"S--sebenarnya..." jawab Tuan Yeong Soo terbata-bata. "Sebenarnya, kau... mempunyai kakak laki-laki," lanjutnya.
"Apa?!"tanya So Ra kaget dengan nada pelan.
##########
DON'T FORGET TO VOTE+COMMENT ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him If You Dare
RomanceApa kau percaya takdir? Dulu, pada saat aku hampir mati, aku sama sekali tidak percaya dengan takdir. Tapi, sekarang aku mulai mempercayainya. Aku akan memberitahu pada kalian jalan takdir yang telah aku lewati. Ingatlah satu hal, tidak ada suatu ha...