"Sebenarnya, kau... mempunyai kakak laki-laki," ucap Tuan Yeong Soo.
"Apa?!" tanya So Ra kaget dengan nada rendah.
"Ayah dan Ibu, telah menyembunyikan hal ini sejak kau belum lahir," ucap Tuan Yeong Soo.
"A--aku benar-benar tidak mengerti," ucap So Ra. "Bagaimana bisa Ayah dan Ibu menyembunyikan hal ini dariku?" tanyanya.
"Ayah akan menceritakan semuanya padamu," jawab Tuan Yeong Soo. "Saat Ayah dan Ibumu masih berkencan, Ibumu hamil diluar nikah," lanjutnya.
"Saat itu, Ayah benar-benar diluar kendali," ucap Tuan Yeong Soo. "Maka terjadilah kecelakaan seperti itu," lanjutnya.
"Saat Ibumu mengandung Kakakmu, umurnya baru 19 tahun. Dan umur Ayah baru 21 tahun," ucap Tuan Yeong Soo. "Karena takut, Kakekmu mengetahuinya. Akhirnya, Ibumu pindah dari Seoul ke Incheon," lanjutnya.
"Ayah, tidak bisa langsung menikahi Ibumu. Karena, itu akan membawa dampak buruk untuk perusahaan," ucap Tuan Yeong Soo. "Karena saat itu juga, perusahaan keluarga kita sedang mengalami keuntungan yang sangat besar," lanjutnya.
"Apa jadinya, kalau publik mengetahui penerus 'Choi Corporation Group' menghamili seorang wanita diluar nikah," ucap Tuan Yeong Soo. "Pasti harga saham langsung anjlok," lanjutnya.
"Setelah Ibumu pindah, Ayah masih sering menghubunginya," ucap Tuan Yeong Soo. "Ayah berani bertanggung jawab. Karena, Ayah mencintai Ibumu," lanjutnya.
"Kakakmu lahir tanggal 21 Mei 1988," ucap Tuan Yeong Soo. "Tapi, dia langsung diberikan kepada orang lain," lanjutnya.
"Apa?!" ucap So Ra.
"Dia ditaruh di depan pintu rumah seseorang," ucap Tuan Yeong Soo. "Ayah dan Ibumu, tidak akan sanggup menanggung aib ini. Kami tidak punya pilihan lain, selain memberikannya kepada orang lain," lanjutnya.
"4 tahun kemudian, barulah Ayah dan Ibumu menikah," ucap Tuan Yeong Soo. "Lalu, kami dikarunia kau, So Ra," lanjutnya.
"Yang tersisa dari Kakakmu hanya foto ini," ucap Tuan Yeong Soo seraya menunjukkan foto bayi laki-laki dan anak laki-laki berusia 3 tahun didompetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him If You Dare
RomansaApa kau percaya takdir? Dulu, pada saat aku hampir mati, aku sama sekali tidak percaya dengan takdir. Tapi, sekarang aku mulai mempercayainya. Aku akan memberitahu pada kalian jalan takdir yang telah aku lewati. Ingatlah satu hal, tidak ada suatu ha...