EPILOG

4.2K 136 7
                                    

Keesokan harinya. Hari ini So Ra menjalani operasi transplantasi jantung mekanik. So Ra membuka matanya. Tuan Yeong Soo, Nyonya Hye Ra, Dosen Park, Dong Wook, dan sahabat-sahabat So Ra berada di sekelilingnya.

"Kau sudah bangun," ucap Nyonya Hye Ra.

"Hari ini kau akan menjalani operasi," ucap Tuan Yeong Soo.

"Aku tau," ucap So Ra seraya melihat satu persatu wajah orang-orang di sekelilingnya.

"Bisakah, tidak ada tangisan untuk hari ini?" tanya So Ra. "Aku ingin melihat wajah kalian tersenyum," lanjutnya.

Semua yang ada di ruangan itu tersenyum pada So Ra. So Ra pun ikut tersenyum.

"Ingatlah senyumku ini baik-baik," ucap So Ra. "Agar saat kalian mengingatku, kalian tidak akan sedih," lanjutnya.

"Bisakah aku bicara dengan orangtuaku sebentar?" tanya So Ra.

"Tentu saja," jawab Dong Wook.

Semua orang di ruangan itu keluar, kecuali Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra.

"Ibu, Ayah," ucap So Ra. "Aku bertemu dengan Kakak," lanjutnya.

"Benarkah?" tanya Nyonya Hye Ra.

So Ra mengangguk. "Ini," ucap So Ra seraya menunjukkan foto-foto Park Ji Woon.

"Darimana kau dapatkan foto-foto ini?" tanya Tuan Yeong Soo.

"Dari keluarga yang telah merawat Kakak," jawab So Ra.

"S--siapa dia?" tanya Tuan Yeong Soo.

"Keluarga Dosen Park," jawab So Ra. "Mereka yang telah merawat dan membesarkan Kakak hingga Kakak menemui ajalnya," lanjutnya.

"J--jadi... sekarang Kakakmu sudah tiada?" tanya Nyonya Hye Ra.

So Ra mengangguk. So Ra menceritakan semuanya pada Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra.

"Ini semua takdir Tuhan," ucap So Ra. "Aku juga baru menyadari, anak laki-laki yang menolongku saat umurku masih 5 tahun dan aku terjatuh dari ayunan di taman bermain adalah Kakakku sendiri," lanjutnya.

"Ibu juga berterima kasih padanya, bukan?" tanya So Ra.

"Iya," jawab Nyonya Hye Ra.

"Mulai sekarang, bersikap baiklah pada keluarga Dosen Park," ucap So Ra. "Ya?" tanyanya.

"Tentu saja," jawab Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra.

Tok tok tok

"Masuk," ucap Nyonya Hye Ra.

Dong Wook masuk ke dalam ruangan. "Sudah waktunya So Ra melakukan operasi," ucap Dong Wook.

"Baiklah," ucap So Ra.

Suster membawa So Ra ke ruang operasi. Sepanjang perjalanan, Dosen Park tidak henti-hentinya memegang tangan So Ra. Saat sampai di depan ruang operasi...

"Tunggu," ucap So Ra. "Aku ingin bicara sebentar," lanjutnya.

Suster pun menghentikan laju tempat tidur So Ra.

"Kau ingatkan, semalam aku berkata apa?" tanya So Ra.

"Tentu saja," jawab Dosen Park.

"Terima kasih telah datang dalam hidupku," ucap So Ra. "Terima kasih juga telah menjaga Kakakku," lanjutnya.

"Aku mencintaimu, Park So Jin," ucap So Ra.

"Aku juga mencintaimu, Choi So Ra," ucap Dosen Park.

"Annyeong," ucap So Ra seraya tersenyum.

"Annyeong," ucap Dosen Park seraya tersenyum.

Suster pun membawa So Ra masuk ke dalam ruang operasi. So Ra tidak henti-hentinya tersenyun pada Dosen Park. Begitu juga Dosen Park.

So Ra dibius. Dan operasi pun dimulai. Dosen Park, orangtua So Ra dan sahabat-sahabat So Ra menunggu di depan ruang operasi.

Tiba-tiba saja...

Dosen Park melihat Park Ji Woon di lorong depan ruang operasi. Ji Woon tersenyum pada Dosen Park. Tiba-tiba, ada seseorang menggenggam tangan Ji Woon. Ternyata.... itu adalah So Ra. So Ra tersenyum pada Dosen Park.

Dosen Park membalas senyum mereka. Ji Woon dan So Ra pun berbalik, lalu berjalan menjauh. Dengan seketika mereka menghilang.

Sementara itu di dalam ruang operasi...

"Kita telah kehilangannya, dok," ucap suster.

"Choi So Ra, meninggal 30 Agustus 2016," ucap Dong Wook. "Waktu kematian, pukul 08.00 KST," lanjutnya.

Suster pun mencatat perkataan Dong Wook.

Hari ini, dia telah meninggalkanku. Tapi, dia tampak sangat bahagia. Sama sekali tidak tampak kesedihan diwajahnya. Akhirnya, dia bisa melepaskan semua bebannya. Dan beristirahat dengan tenang bersama Kakaknya. ucap Dosen Park dalam hati.

--THE END--

Married With Him If You DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang