"A--ayah... aku tidak bisa bernafas," ucap So Ra.
"Bertahanlah, ambulans akan segera datang," ucap Tuan Yeong Soo.
Tidak lama kemudian, ambulans pun datang. So Ra segera diberi oksigen dan dibawa ke DongKook Hospital.
Saat sampai di rumah sakit, Dong Wook bergegas memeriksa keadaan So Ra (skrng Dong Wook udh naik jabatan jd dokter spesialis ya).
"Dong Wook, bagaimana keadaanku?" tanya So Ra. "Aku baik-baik saja'kan?" tanyanya lagi.
"Aku tidak bisa mengatakan apapun sebelum hasil pemeriksaan tes keluar," jawab Dong Wook. "Kau akan baik-baik saja. Apa Dosen Park tau tentang hal ini?" tanyanya.
So Ra menggeleng. "Jangan beritahu dia," ucap So Ra. "Lagipula, penyakitnya tidak serius'kan?" tanyanya.
Dong Wook terdiam. "Bisakah, kau ambilkan handphoneku?" tanya So Ra.
"Dimana?" Dong Wook balik bertanya.
"Di Ayahku," jawab So Ra.
"Baiklah, tunggu sebentar," ucap Dong Wook seraya pergi.
Sementara itu di ruang tunggu, Tuan Yeong Soo masih menunggu dengan cemas. Nyonya Hye Ra baru saja tiba dari butiknya.
"Dong Wook," ucap Nyonya Hye Ra. "Bagaimana keadaan So Ra?" tanyanya.
"Hasil tesnya belum keluar," jawab Dong Wook. "Kita akan mengetahuinya seletah hasil tes itu keluar," lanjutnya.
"Apa kita sudah bisa melihat So Ra?" tanya Nyonya Hye Ra.
"Untuk sementara, biarkan dia istirahat," jawab Dong Wook. "Oh iya, So Ra memintaku untuk mengambil handphonenya," lanjutnya.
"Ini," ucap Tuan Yeong Soo seraya memberi handphone So Ra pada Dong Wook.
"Kalau begitu, aku permisi," ucap Dong Wook seraya pergi.
Dong Wook kembali memberikan handphone pada So Ra.
So Ra mengetik pesan untuk Dosen Park. "Maaf, aku baru bisa membalas pesanmu. Tadi, ada sesuatu yang sedang aku urus. Kita akan bicarakan hal itu nanti. Sekarang aku sedang sibuk. Maafkan aku." tulisnya seraya mengklik tombol send.
"So Ra, hal ini sebelumnya tidak pernah terjadi padamu, bukan?" tanya Dong Wook.
"Ya," jawab So Ra. "Aku juga tidak tau, kenapa dadaku tiba-tiba sakit dan aku tidak bisa bernafas," lanjutnya.
Dong Wook dan So Ra terus berbincang. Beberapa menit kemudian, suster datang membawakan hasil tes So Ra. Dong Wook bergegas melihat hasil tes itu. Saat Dong Wook melihat, seketika dia langsung membeku.
"Kenapa?" tanya So Ra. "Aku baik-baik saja'kan?" tanyanya.
"F--fungsi jantungmu sedikit melemah," jawab Dong Wook.
"Jantungku?" tanya So Ra dengan mata berkaca-kaca.
Dong Wook mengangguk. "Hal ini bisa disebabkan karena stress yang berlebihan," ucapnya.
"Malam ini, kau harus beristirahat di rumah sakit," ucap Dong Wook. "Besok kau akan melakukan tes biopsi (pengambilan jaringan untuk mendeteksi penyakit). Mulailah berpuasa," lanjutnya.
So Ra hanya mengangguk. "Aku akan menemui orangtuamu," ucap Dong Wook. "Beristirahatlah," lanjutnya.
##########
Keesokan harinya, perlahan So Ra membuka matanya. Di sampingnya terlihat Tuan Yeong Soo yang masih tertidur di kursi.
So Ra hanya memandangi Tuan Yeong Soo dengan mata berkaca-kaca. Tidak lama kemudian, Tuan Yeong Soo bangun.
"Kau sudah bangun rupanya," ucap Tuan Yeong Soo.
"Kenapa Ayah tidur disini?" tanya So Ra. "Kenapa Ayah tidak pulang saja?" tanyanya lagi.
"Ayah ingin menjagamu," jawab Tuan Yeong Soo. "Kau sudah merasa lebih baik?" tanyanya.
So Ra mengangguk. "Baguslah," ucap Tuan Yeong Soo. "Ibumu sedang pulang mengambilkan pakaian untukmu," lanjutnya.
"Kau harus bersiap, hari ini kau akan melakukan biopsi," ucap Tuan Yeong Soo.
Sekitar pukul 09.00 KST So Ra dibawa oleh suster untuk melakukan biopsi.
Tidak sampai 1 jam, biopsi selesai So Ra lakukan.
"Kau boleh pulang hari ini," ucap Dong Wook. "Hasilnya akan keluar kurang lebih 1 minggu," lanjutnya.
So Ra hanya mengangguk. "Aku akan membuatkan resep obat," ucap Dong Wook seraya pergi.
##########
Sudah seminggu So Ra tidak masuk kuliah. Tuan Yeong Soo dan Nyonya Hye Ra tidak mengizinkan So Ra keluar sebelum hasil tes biopsi keluar.
Kringg kringg kringg
Handphone So Ra berdering. Ternyata, Dosen Park menelfon.
"Ya, Dosen Park," ucap So Ra.
"Sudah seminggu kau tidak masuk kuliah," ucap Dosen Park ditelfon. "Orangtuamu bilang, kau sedang sakit. Apa itu benar?" tanyanya.
"Ya, itu benar," jawab So Ra.
"Apa penyakitmu serius?" tanya Dosen Park.
"Tidak, hanya penyakit ringan," jawab So Ra. "Jangan khawatir," lanjutnya.
"Nanti malam kau ada acara?" tanya Dosen Park.
"Tidak," jawab So Ra. "Kenapa?" tanyanya.
"Pukul 7 malam, kita bertemu di taman dekat rumahmu, ya?" tanya Dosen Park.
"Baiklah," jawab So Ra. "Aku tutup telfonnya," lanjutnya seraya memutuskan telfon.
Saattelfon terputus. Tiba-tiba, So Ra kembali merasakan dada kirinya sakit dan diakesulitan bernafas. So Ra bergegas mengatur nafasnya secara perlahan. Selamaseminggu itu pula, tubuh So Ra menunjukkan perubahan. Seperti munculnyabercak-bercak biru seperti memar di kulitnya.
##########
Sore harinya, Tuan Yeong Soo pergi ke rumah sakit untuk melihat hasil tes biopsi. Sementara Nyonya Hye Ra menemani So Ra di rumah.
Tuan Yeong Soo masuk ke ruangan Dong Wook 'Dokter Spesialis Thoraks Kardiovaskular' (Spesialis Dada dan Jantung).
"Dong Wook, bagaimana hasilnya?" tanya Tuan Yeong Soo.
Wajah Dong Wook sama sekali tidak menampakkan kesan gembira. "Bilik kirinya tidak bekerja secara optimal, maka terjadilah peningkatan tekanan pada serambi kiri dan pembuluh darah disekitarnya," ucap Dong Wook. "Kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru atau biasa disebut edema," lanjutnya.
"Keadaan ini juga, bisa mempengaruhi kinerja ginjalnya. Karena konsentrasi air dan garam dalam tubuhnya melebihi kebutuhan," ucap Dong Wook. "Selain itu, beberapa sel otot jantungnya juga ada yang rusak," lanjutnya.
TuanYeong Soo benar-benar terkejut mendengar pernyataan Dong Wook. "So Ra, memilikigejala gagal jantung kongestif," ucap Dong Wook.
##########
DON'T FORGET VOTE + COMMENT ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him If You Dare
RomanceApa kau percaya takdir? Dulu, pada saat aku hampir mati, aku sama sekali tidak percaya dengan takdir. Tapi, sekarang aku mulai mempercayainya. Aku akan memberitahu pada kalian jalan takdir yang telah aku lewati. Ingatlah satu hal, tidak ada suatu ha...