So Ra menunggu dengan cemas di luar ruang kerja Tuan Choi. So Ra sama sekali tidak bisa menguping pembicaraan, karena ruangan itu kedap suara.
Disisi lain, pertempuran Dosen Park dan Tuan Choi sedang berlangsung. Dosen Park menjawab semua pertanyaan Tuan Choi dengan lancar.
"Jadi, apa kau benar-benar serius dengan putriku?" tanya Tuan Choi. "Apa kau benar-benar tulus mencintainya atau kau hanya mencintai putriku karena harta?" tanyanya lagi.
"Aku benar-benar tulus mencintai putri Anda," jawab Dosen Park. "Aku sama sekali tidak tergiur dengan harta yang Anda miliki. Aku hanya menginginkan restu dari Anda," lanjutnya.
Suasana menjadi hening. Dosen Park bangun dari sofa, lalu bersujud didepan Tuan Choi.
"Banyak orang mengatakan bahwa cinta itu buta," ucap Dosen Park. "Jika cinta sudah buta, maka dia tidak akan melihat rupa maupun hartanya," lanjutnya.
"Aku berjanji akan menbahagiakan So Ra, aku berjanji tidak akan membuatnya menangis," ucap Dosen Park. "Aku mohon restu darimu, Ayah," lanjutnya.
Tuan Choi terdiam dan berpikir sejenak. Nyonya Hye Ra dan Tuan Choi melihat satu sama lain. Nyonya Hye Ra menganggukkan kepala seraya tersenyum.
"Baiklah," ucap Tuan Choi. "Aku merestui hubunganmu dengan putriku," lanjutnya.
"Terima kasih, Ayah mertua," ucap Dosen Park yang masih bersujud.
"Tapi, jika aku melihatnya menangis karena kau," ucap Tuan Choi. "Kau akan mati ditanganku," lanjutnya.
"Ya, Ayah mertua," ucap Dosen Park. "Aku pasti tidak akan membiarkan So Ra menangis," lanjutnya.
"Berdirilah," ucap Tuan Choi. "Aku ingin melihat dengan jelas wajah calon menantuku," lanjutnya.
Dosen Park berdiri, begitu juga Tuan Choi dan Nyonya Hye Ra. Tuan Choi memeluk Dosen Park dengan hangat.
Setelah perbincangan selesai, Dosen Park keluar dari ruang kerja Tuan Choi. Dosen Park mencari So Ra, tapi tidak ada.
Saat Dosen Park keluar ke halaman belakang, dia melihat So Ra sedang duduk di pinggir kolam renang. Perlahan, Dosen Park mndekati So Ra dari belakang.
"Darr..." ucap Dosen Park.
So Ra kaget. "So Jin," ucapnya. "Bagaimana?" tanyanya.
Dosen Park memasang wajah sedih. "Kenapa?" tanya So Ra. "Hufftt... Ayahku pasti tidak merestui hubungan kita," lanjutnya seraya memanyunkan bibirnya.
Perlahan, Dosen Park menampakkan senyumannya. "Hubungan kita direstui," ucapnya.
"Benarkah?" tanya So Ra yang tidak percaya.
Dosen Park mengangguk seraya tersenyum. "Bagaimana bisa?" tanya So Ra. "Ceritakan padaku," lanjutnya.
Dosen Park pun menceritakan kembali perbincangannya dengan Tuan Choi.
##########
Malam pun tiba. Tuan Choi dan Nyonya Hye Ra meminta pertemuan dengan keluarga Kim.
Keluarga Kim pun tiba di rumah keluarga Choi. Mereka bergegas menuju ruang kerja Tuan Choi. Di ruang kerja Tuan Choi...
"Silahkan, duduk," ucap Tuan Choi.
"Tuan Choi, kenapa Anda mengadakan pertemuan keluarga malam ini?" tanya Tuan Kim. "Apa ada masalah?" tanyanya lagi.
"Putriku ingin mengatakan sesuatu," jawab Tuan Choi seraya melihat ke arah So Ra.
Suasana menjadi hening. "A--aku," ucap So Ra gugup. "Aku, ingin membatalkan pernikahanku dengan Dong Wook," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him If You Dare
RomanceApa kau percaya takdir? Dulu, pada saat aku hampir mati, aku sama sekali tidak percaya dengan takdir. Tapi, sekarang aku mulai mempercayainya. Aku akan memberitahu pada kalian jalan takdir yang telah aku lewati. Ingatlah satu hal, tidak ada suatu ha...