Dia tidak membalas pelukanku namun ia membiarkanku memeluknya. Rasa bahagia bisa memeluknya .
Dan akhirnya kami berdua sampai di depan kelasku . " Kak makasih udah mau nganterin aku sampai depan kelas " ucapku berterimakasih . Kak Al hanya menganggukkan kepala dengan seulas senyum . Terlihat sangan menawan . Akupun pamit untuk masuk kelas dan kak Al segera pergi menuju kelasnya . Kembali ku dongakkan kepalaku keluar. Menatap punggung kak Al yang semakin jauh dari pandanganku. Ketika asyik melihat kak Al , tiba – tiba ada yang menepuk punggungku . Aku merasa sangat kaget, kutoleh siapa yang menepuk punggungku tadi . Kudapati seorang wanita cantik yaitu teman baruku. Dia mendongakkan kepalanya keluar dan tersenyum menggodaku . " Cieee...Prilly lagi liatin siapa tuh " ejek Clara , "apaan sih , gak ngelihatin siapa – siapa kok" elakku malu sambil berjalan menuju tempat duduk . Diapun mengikutiku dan segera duduk disampingku . Dia terus menggodaku dengan beribu –ribu pertanyaaan yang sangat konyol . Ku coba tuk mengalihkan pembicaraan dan berhasil . "Btw, kamu tadi seneng gak jalan sama Kak Ali ? " tanyaku . Dia tidak menjawab pertanyaanku , Clara malah senyam – senyum tak jelas . Kembali ku ulang pertanyaanku dengan menggoyangkan tubuhnya . "Emmm...gimana ya" jawanya menggantung "jangan – jangan kamu suka sama kak Ali ya?" tanyaku dengan senyum . "Apaan sih, kayaknya iya deh aku suka sama kak Ali"akunya sambil menutup kedua matanya dengan kedua tangannya.Akupun menggodanya habis – habisan . Tak lama pelajaranpun dimulai .Kamipun terpaksa menghentikan aksi bercanda kami dan mulai mengeluarkan buku pelajaran .
Waktu menunjukkan pukul 14.00 ,bel tanda pulangpun berbunyi . Kami semua segera membereskan buku pelajaran kami kedalam tas sekolah . Dan berhamburan keluar kelas saat dipersilahkan pulang terhadap guru pengajar . Aku dan Clara berpisah didepan gerbang sekolah , karena dia sudah dijemput supirnya. Sempat Clara mengajakku pulang bersama , namun aku menolaknya dengan berbagai alasan . Karena aku tidak ingin merepotkan teman baruku itu . Akupun mulai berjalan kaki meninggalkan sekolah . Di perjalanan aku bertemu dengan sekelompok remaja atau lebih tepatnya anak Smp yang merayakan kelulusannya. Aksi coret – mencoret baju antar siswa dan saling melemparkan tepung . Aku melihatnya sangat prihatin . Apakah mereka tidak berfikir dalam . Menurutku cara mereka merayakan kelulusannya sangatlah salah . Haruskah mereka mengotori baju dengan itu, padahal baju itu bisa disimpan dengan baik bahkan disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan . Aku terpaku sedih menatap sikap mereka . Kuamati mereka , dan terlihat ada sosok wanita yang ku kenal . Kucoba pastikan dan ternyata benar adikku ada disalah satu gerombolan itu . Segera kulangkahkan kakiku dengan cepat mendekati adikku yang sedang bersenang – senang merayakan kelulusannya . Kutarik adikku dengan paksa ,keluar dri kerumunan itu. Kubawa adikku menjauh dari kerumunan tersebut. Dengan paksapun adikku berusaha melepaskan tangannya dari genggamanku . Kubiarkan adikku melepaskannya, kutatap wajahnya lekat – lekat dan mulai kubertanya . "Ngapain sih kamu dek ,ikut – ikut mereka ?, kamu tuh emang gak pernah mikir ya...orang tua kita itu beliin baju ini buat sekolah bukan buat dikotorin dengan cara tadi " marahku padanya . Aku sadar bahwa adikku tidak bisa dikerasin dan aku berusaha memberinya pengertian bahwa apa yang dilakukan tadi salah . Terlihat sekali wajah kesalnya padaku . "ngapain sih lo ngurusin hidup gua ,urusin tu hidup lo " bentaknya padaku , "aku berhak urusin kamu dek , kamu itu adek aku kakak sayang kamu dek" ucapku sambil memeluk adikku . Dia tidak membalas pelukanku namun ia membiarkanku memeluknya. Rasa bahagia bisa memeluknya . Namun itu tidak bertahan lama , ketika aku sedang memeluknya tiba –tiba ada teman adikku memanggilnya . "Ki kamu ngapain,ayo kita rayain hari kelulusan kita"ajak teman adikku. Spontan ia menjauhkan tubuhnya dari pelukanku dan segera menjawab ajakan temannya. "Iya Bel ,nanti gua nyusul lo duluan aja"suruh adikku pada temannya sembari tersenyum ramah pada temannya. Aku melihatnya sangat iri karena adikku tak pernah tersenyum padaku bahkan tak pernah bersikap baik padaku . Tapi ini malah terbalik adikku terlihat sangat ramah terhadap temannya."Dan buat lo , gak usah lo repot- repot ngurusin hidup gua " ujarnya seraya pergi meninggalkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOFTGIRL
FantasyPagi - pagi sekali aku sudah siap dengan seragam SMAku . Kuturuni anak tangga satu per satu menuju ruang makan . Terlihat ada tiga insan yang sangat aku sayang mereka adalah orang tua dan adikku . Kusapa mereka dengan senyum mengembang di bibirku...