Chapter 13

37 0 0
                                    

"Lihatlah bintang itu sayang,dia sendiri jauh dari bintang – bintang lainnya tapi ia tetap bersinar terang tanpa rasa sedih . Jadi berjanjilah kepada mama bahwa kamu akan seperti bintang itu yang tetap bersinar".

Aku menatap mereka sebentar dan berlalu pergi menuju taman belakang.Entah mengapa terasa sesak di dada ,saat mendengar bahwa kak Al memiliki pacar.Mata ini terasa panas .Aku tak kuat menahannya,seakan air mata ini mendesak keluar secara paksa.Aku menangis dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.Dan aku merasakan pusing dikepalaku aku berusaha mencari sesuatu didalam tasku yaitu obat,ternyata aku tak menemukannya ,aku tidak membawanya.Mataku buram dan aku tak tau apa yang terjadi padaku seterusnya.

Disatu sisi ,terlihat seseorang yang sedang bingung seakan-akan mencari sesuatu.

"Dimana kau Prilly"ucapku frustasi.Aku mencarinya dari tadi dan aku tak menemukannya juga.Kulangkahkan kakiku menuju taman belakang untuk mencarinya.terlihat seseorang kulai lemas tak sadarkan diri di sana.Kulangkahkan kakiku dengan cepat menghampiri seseorang itu.Dan...

"Prilly.."pekikku kaget saat melihatnya tak sadarkan diri.Dengan segera kubopong tubuhnya dan membawanya kerumah sakit.Aku panik melihatnya.

"Suster tolong.."teriakku sambil menggendong tubuh Prilly.Susterpun dengan cekatan menyuruhku untuk membawanya keruang UGD .Saat aku ingin menemani Prilly untuk masuk kedalam,suster melarangku untuk menemaninya dan menyuruhku untuk menunggu didepan ruangan.Aku hanya bisa mondar –mandir menunggu suster dan dokternya keluar.Dan terdengar suara dering ponsel milik Prilly yang aku bawa dalam tasnya."Mama"begitu tulisan yang ada pada layar ponsel milik Prilly.Dengan segera kuangkat .

"Hallo Kak lagi ada dimana kok belum pulang?"

"Ma'af tante ini saya Ali teman Prilly"

"Loh kok ponselnya ada sama kamu ?Prillynya mana?"tanya mama Prilly panik.

"Prillynya ada di UGD tante tadi dia pingsan"jelasku

"Apa...ya sudah saya sekarang kesana".

Dokterpun keluar sedangkan Prilly dibawa suster entah kemana.

"Dok bagaimana keadaan Prilly dan kenapa Prilly dibawa keluar?"tanyaku

"Ma'af mas anda siapanya?"

"Saya pacarnya Prilly"

"Ohh...yasudah anda bisa menemuinya .Ikuti suster tadi karena Mbk Prillynya dipindah kekamar dan tolong urus biaya administrasinya sekarang juga ya mas."

Aku mengangguk paham dan segera mengurus biaya administrasi lalu menyusul Prilly.

Kuintip dia dari kaca ruang kamarnya dan ternyata ia sudah siuman.

"Udah siuman lo"

"Emm...seperti yang kamu lihat sekarang"

"Kok bisa sih lo pingsan ditaman belakang tadi?"

"Mungin ku kecapean kali kak"

"ow..yasudah lo istirahat aja.Gua tunggu lo disini"

"Makasih kak tadi udah mau nolongin aku"

Aku hanya mengangguk dan tiba-tiba datang seorang ibu-ibu dengan panik menghampiri Prilly.

"Kamu gak papakan sayang"

"Gak papa kok ma".Oh..ternyata ibu-ibu tadi mamanya Prilly.Akupun memutuskan untuk menunggunya diluar.Aku melihat seorang perempuan berdandan tomboi yang sedang duduk dekat pintu kamar Prilly.

"Kamu adiknya Prilly ya, kalo iya masuk aja?"tebakku dan menyuruhnya masuk kalo benar ia adik atau saudaranya Prilly.

"Kak Ali ya?"tanyanya girang.Aku hanya mengangguk tanda membenarkan perkataannya tadi.Dan sekarang dia mulai menghujaniku dengan berbagai pertanyaan.Sekarang aku mulai risih dengannya dan memutuskan untuk masuk kedalam dan berpamitan untuk pulang.

"Tante gua..eh maksudnya aku mau pulang dulu ya soalnya udah malem takut orang rumah nyariin"

"Oh..iya nak Ali makasih ya udah nolongin anak saya"

"Iya tante sama –sama...emm Pril gua balik dulu "

"Iya ,hati-hati dijalan Kak".

Sesampainya dirumah aku langsung membersihkan diriku .Setelah selesai aku memutuskan untuk melihat bintang dari kamarku.

"Sudah lama sekali aku tak melihat bintang"batinku

Kini aku merindukan sosok ibu yang dulu membuatku merasa bahagia saat bersamanya.Aku masih mengingat sebuah kenangan sebelum mama pergi meninggalkanku.

"Lihatlah bintang itu sayang,dia sendiri jauh dari bintang – bintang lainnya tapi ia tetap bersinar terang tanpa rasa sedih . Jadi berjanjilah kepada mama bahwa kamu akan seperti bintang itu yang tetap bersinar".

"Aku gak bisa ma..aku gak bisa seperti bintang itu yang selalu bersinar terang tanpa bintang lainnya.Mama adalah bintangku "keluhku.

SOFTGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang