CHAPTER 7

45 1 1
                                    

hai readers .... setelah baca cerita ini jangan lupa vote dan coment ya....meskipun ceritanya ngaret hehehehe......

Aku tak sanggup melihat ibuku seperti itu,aku langsung memeluknya dan ia berkata "dia hanya butuh waktu untuk menerima kita,percayalah ibu sangat menyayanginya seperti anak kandung ibu sendiri".

Kuantar ibuku masuk kedalam kamar.Rasa marah masih menempel didalam hatiku.Rasanya ingin sekali aku menghajar pria yang tak sopan pada ibuku.Ya...pria itu adalah Ali."Mama gak papakan , mama tunggu sini ya aku mau ngasih pelajaran sama dia laki – laki brengsek"ujarku seraya hendak pergi namun dengan cepat lenganku diraih oleh ibuku."Apa yang kau ucapkan tadi nak laki – laki brengsek,sejak kapan mama mengajarimu dengan kata – kata yang tak pantas diucapkan"marah mama padaku,"tapi...."elakku namun mama memotongnya."Biar bagaimanapun Ali tetap saudaramu nak,dia anak mama juga meski tak sekandung denganmu"jelas mama dengan air mata yang terus membasahi pipi tuanya.Aku tak sanggup melihat ibuku seperti itu,aku langsung memeluknya dan ia berkata "dia hanya butuh waktu untuk menerima kita,percayalah ibu sangat menyayanginya seperti anak kandung ibu sendiri".

Aku melewati sebuah kamar yang tak asing bagiku .Kamar papa dan mama tiriku.Aku awalnya tak peduli namun suara tangis ibu tiriku membuatku risih.Ingin rasanya aku membentaknya.Kuintip ia dengan seorang anaknya .Siapa lagi kalau bukan si Al.Entah mengapa aku ingin sekali mendengar percakapannya.Kulihat Al memeluk ibunya yang sedang menangis.Entah rasa apa ini mengapa aku merasa bersalah saat mendengar kata – kata mama tiriku?.Kujauhkan wajahku dari pintu dan menyandarkan tubuhku ditembok dekat pintu.Aku merenung sebentar tentang semua kata – kata yang ibu tiriku lontarkan.Tiba – tiba terdengar sebuah gesekan pintu dibuka .Kutoleh dia,berusaha mengatur mimik wajahku agar tidak terlihat gugup.Segera kulangkahkan kakiku kesembarang arah.Dia menatapku heran, aku tidak peduli."Aku sebernarnya mau kemana sih?"ucapku dalam batin.Aku sekarang berada diruang tamu entah mengapa aku bisa ada disana .Kuputuskan untuk segera kembali kekamarku.

Disatu sisi ,berbeda tembok ,berbeda rumah terdapat seorang gadis cantik yang sedang tersenyum bahagia didalam kamarnya.Rupanya ia sedang berada didepan meja belajarnya ditemani sebuah buku diary.Ku buka sebuah diary dengan cover doraemon dan mengambil pena yang tersedia dimejaku.Kulukiskan semua kejadian yang ingin aku lukis dibuku diaryku.

Dear diary

Hari ini rasa sedih dan bahagia bercampur aduk menjadi satu.Aku sedih karena adikku membenciku,berkata kasar padaku.Sedangkan bersama temannya ia begitu baik.Apa salahku Tuhan..? Apa aku salah saat memarahinya tadi? Menurutku aku melakukan yang terabaik buat adikku.Entahlah....

Tapi rasa syukur bagiku saat aku bisa memeluk adikku tanpa ada penolakan darinya.Ya...meskipun itu hanya sebentar.

Dan satu lagi aku merasa bahagia karena aku bisa dekat dengan Kak Al.Dia baik,pintar dan tampan.Rasa bahagia saat aku bisa pulang bersamanya.

Prilly Anatasya L.

Kututup diaryku dan mulai kubaca sebuah buku paket Bahasa Indonesia.Daya fokusku kali ini memburuk . Diotakku sakarang terngiang sebuah nama Kak Al,entah mengapa aku menikmatinya.Kubayangkan wajah tampannya,senyum yang menawan dan dia sengat baik.Tapi aku selalu ingat akan penyakitku.Aku tak mungkin memikirkan soal asmara jika penyakit ini selalu menggerogoti tubuhku.Aku sengat sedih mengapa Tuhan memberikan penyakit ini?.Aku sudah lelah dengan semuanya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu di depan kamarku."Sayang ayo makan dulu terus minum obatnya"ucap mama menghampiriku.Beliau meletakkan sebuah nampan yang berisi makanan dan obatku.Aku kesal,namun apa daya tanpa obat aku tidak bisa bertahan.Ingin rasanya aku berontak,namun aku tak ingin melihat orang tuaku sedih hanya karena aku tak mau minum obat.Aku tersenyum dan dengan manja aku meminta mamaku untuk menyuapiku.Setelah selesai semuanya ,aku mengikuti mamaku turun kebawah dan berkumpul diruang tengah.Aku merasa senang dengan keluarga hangatku.Kulihat saat aku berada ditangga Ayah dan adikku bercanda ria.Terlihat sekali wajah gembiranya.Aku tak ingin merusaknya.Aku tahu adikku tak suka denganku.Aku tak mau merubah mood adikku yang sedang bagus."Sayang kenapa masih disitu ayo kita temui Ayah dan Adikmu!"pinta mama,"enggak deh ma,aku mau ngerjain tugas dulu ya"ujarku seraya pergi menuju kamarku.Mama hanya mengangguk dan pergi menyusul Ayah dan adikku.Kulangkahkan kakiku menuju kamarku dan kututup pintu.Kini kukembali berkutat dengan sebuah buku karya Khalil Gibran yang berjudul Sayap –sayap patah (broken wings).Tak lama rasa kantukku tak bisa tertahankan.Akupun mulai terlelap hingga pagi tidur dimeja belajarku dengan kondisi buku kutindih.

Suara alarm yang terpasang di di meja samping kasurku berbunyi sangat keras . Seakan – akan ia menyuruhku untuk segera bangun. Kuraih jam alarm ku, kulempar kesembarang tempat.Dan akhirnya ia bersendi berbunyi .Kutarik selimutku menutupi semua tubuh ku.Rasa kantukku tiba – tiba hilang dan aku tersentak mengingat kejadian apa yang barusan aku buat.Aku melempar jam alarm doraemon pemberian dari sahabatku.Segera ku turun dari kasur dan mengambil puing – puing alarm kesayanganku."oh MY GOOD...."teriakku membuat seisi rumah cemas .Semua orang yang berada dirumah segera menghampiriku.Mama membuka pintu dengan cemas dan menghampiriku sedangkan yang lain hanya diambang pintu melihatku."Ada apa sayang"ucap mama cemas .Aku menunjukkan puing – puing alarm doraemon kepada mama."Oalah ....alarmnya rusak to non, saya kira apa,yaudah saya permisi dulu"ucap mbok Inem berlalu pergi ."Dasar manja , pagi – pagi udah bikin heboh seisi rumah ...caper lo"omel adikku seraya pergi.



Happy reading guys........


SOFTGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang