Chapter 11

43 1 2
                                    

hai semuanya jangan lupa vote dan coment ya....jangan jadi pembaca gelap ok....



Tapi aku senang seorang Aliando Syarief mau mengucapkan kata ma'af walau dia begitu gugup mengatakannya.Rasa kesalku padanya mulai hilang dan kami tanpa sadar tertawa bersama dengan canda yang kita ciptakan.

"Kemana tuh anak "dengusku kesal.Aku sudah bersiap dan menunggu cewek ceroboh itu.Kutoleh kebelakang ternyata ia sedang tergopoh berlari menuju kami bersama Al untuk persiapan pembukaan MOS.Mengapa aku merasakan ada yang aneh dihati ini.Dia berdiri disebelahku.Upacara pembukaanpun dimulai.

45 menit kemudian ,upacara pembukaan selesai.Semua siswa menuju kelas yang sudah kami sediakan.Dan kami berjalan menuju siswa yang akan kami bina.Hari ini aku sangat marah padanya.Entah,mengapa aku bisa semarah itu padanya.

"Ayo kak Al kita ke kelas yang kita akan bina"ajaknya

Apa –apaan dia,bukankah dia sudah berjanji untuk menuruti semua yang aku mau selama 1 bulan.Dan apa – apaan juga aku kenapa harus marah,tapi dia harus ada disisiku.Maksudku untuk jadi pesuruhku jika aku nanti membutuhkan sesuatu.batinku kesal.

"Tunggu "kataku mencegah

Mereka menoleh dan berhenti menuruti perintahku.Kutarik tangan Prilly dengan cepat.Kulihat dia merasa kaget karena kutarik.Melihat itu Al ingin membantunya,namun Prilly mencegahnya kalau ia baik – baik saja .

"Kakak duluan aja ,nanti aku nyusul"

Al hanya mengangguk dan segera pergi.Meski sesekali ia menoleh kebelakang untuk melihat Prilly.

Setelah kupastikan Al sudah jauh dan tak ada siapapun akupun langsung menatapnya sinis.

"Kakak kenapa?"tanyanya polos

"Kan gua udah bilang sama lo .Lo tuh pesuruh gua jadi lo tuh harus ada disamping gua kalau gua butuh bantuan lo..ngerti gak sih lo"bentakku

Dia menatapku.Terlihat mata hazelnya ingin mengeluarkan air mata,matanya memerah ingin menangis.Dia berlalu pergi meninggalkanku.Aku merasa sangat kacau,ingin rasanya aku menendang semua yang ada dihadapanku.Tiba – tiba datang Rio dan Ardhea.

"Ngapain lo disini?"tanya Rio

"Yaelah ,lo mau ngitungin ubin ya"ucap Ardhea tanpa dosa

Aku menatapnya sinis dan segera pergi.Aku tak mau marah – marah tanpa guna karena mereka.Kulangkahkan kakiku menuju ruang OSIS.Disana hanya terdapat Winda disana yang sedang sibuk menyusun data peserta MOS.Kududuk dan tanganku tak hentinya memukul meja dengan keras sehingga Winda menghampiriku.

"Kamu kanapa Li?"

"Gak kenapa-kenapa"jawabku sinis.

Dia mencoba mendekatiku dan hendak merangkulku namun segera kutepis tangannya.Aku tak peduli dia kesakitan atau marah padaku.Sekarang aku hanya memikirkan Prilly.Dia dimana sekarang???

Akhir –akhir ini aku sangat merasa risih dengan Winda jika ia mendekatiku.

"Ali...sakit.."rengeknya manja namun mendengarnya aku sangat muak.

"Itu salah lo sendiri tau"bentakku

"Hai..."ucap Rio diambang pintu sambil menghampiri ceweknya.

"Sayang yuk kekelas ,kasihan tuh nanti adik kelas kita nunggu"

"Iya ..Li lo gak bareng kita"

"Gak,untuk hari ini gua gak bisa ikut bina adik kelas kita .Gua banyak kerja"

Merekapun pergi dan sekarang tinggal aku sendiri disini.

Pov prilly

Aku sangat kesal dengan perkataan kak Ali.Aku tak suka dibentak.Akupun berlalu pergi meninggalkannya.Tujuanku adalah ke toilet namun langkahku terhenti ketika ada seseorang memanggi namaku.

"Prill...".Aku mengenali suara itu dia adalah kak Al.Dengan cepat kuhapus air mataku dan menoleh kepadanya sambil tersenyum tipis.Aku menunggu kak Al yang sedang menyusulku.Setelah sejajar denganku kamipun berjalan.

"Prill...kekelas yuk,bina peserta MOS"

"Ma'af kak hari ini aku lagi sedikit gak enak badan"ucapku bohong.Hari ini mengapa aku sangat bosan melakukan aktivitas apapun.

"Yaudah kak aku duluan keruang rapat mau istirahat"

"Gak mau aku anterin?"tawarnya namun aku menolaknya.Dengan segera kulangkahkan kakiku menuju ruang rapat.Kubuka pintu dan ternyata disana ada orang.Dia menoleh padaku,ternyata kak Ali.Aku masih kesal padanya dengan segera kulangkahkan kaki keluar ruangan.Tiba - tiba lenganku dipegang erat olehnya.Aku berusaha melepaskannya namun aku tak bisa.

"Lo masih marah sama gua?"ucapnya dingin.Aku masih diam menatap kesembarang arah.

"emm..gua minta.."katanya namun terpotong olehku.

"Minta sarapan..."ucapku ketus

"Ya minta ma'aflah, dasar cewek bego"

Aku mendengarnya sangat – sangat kesal.Apa maunya ,dia yang salah pakek ngatain aku cewek bego.Aku menggembungkan pipiku yang cubby dan memasang wajah marah.

"Gak usah kayak gitu deh lo,tambah tembem pipi lo"ujarnya tertawa.

Apa ...!!! dia tertawa.Tapi aku senang seorang Aliando Syarief mau mengucapkan kata ma'af walau dia begitu gugup mengatakannya.rasa kesalku padanya mulai hilang dan kami tanpa sadar tertawa bersama dengan canda yang kita ciptakan.


SOFTGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang