Chapter 9

33 0 0
                                    

Kututup buku diaryku dan jendela kamarku.Kubaringkan tubuhku dikasur menatap langit – langit kamarku.Aku berusaha melupakan tentang penyakitku dan aku berhasil.

Kini aku menunggu Pak Slamet sopirku.Berjam – jam aku menunggunya namun ia tak kunjung datang.Akupun menelfon mama dan ternyata Pak Slamet tak bisa menjenputku karena anaknya sedang sakit.Akupun berjalan kaki menuju gerbang sekolah.namun suara deru motor menghampiriku.Kutoleh dan itu ternyata Kak Ali.

"Mau gua anter ga?"

"Gak usah makasih kak"

"Ini udah sore ,kalo lo mau nungguin angkot sampai malem emang lo berani?"

"Berani"bohongku

"Yu udah ,gua pulang dulu"

"Tunggu"cegahku ,"aku bareng kakak aja deh"timpalku

Dengan segera kududuk dan kak Ali melajukan motornya.

"Rumah lo dimana?"tanyanya

"Di perumahan Pesona Indah kak"

"ohh"

Diapun melajukan motornya dengan cepat .Aku takut,aku memegang erat jaketnya.Mungkin kak Ali mengetahuiku kalau aku takut.Diapun mengurang laju motornya.Dia memegang tanganku dan melingkarkan kedua tanganku pada perutnya.Entah mengapa aku tak menolaknya.

"Lo pegangan ya" ucapnya dan melajukan motornya dengan cepat.

Aku memeluk kak Ali , entah mengapa aku begitu nyaman dengannya.

Tak terasa kami sampai di depan rumahku.Aku masih memeluknya.

"Nyaman lo sama gua"katanya dingin sedingin es.Mendengar itu aku langsung melepaskan pelukanku dan segera turun.Sungguh aku sangat malu dan grogi.

"Emmm...ma'af .Biasa saja"ucapku seraya pergi meninggalkannya.Namun langkahku berhenti ketika ia memanggilku.Kutolehkan kepalaku menatapnya heran.

"Besok gua jemput , jam 5.30"

Ucapnya seraya pergi dengan mengendarai motornya.Aku masih tercengang mendngarnya.Gila , sepagi itu.

"Dasar cowok gila"dumelku berjalan menuju rumah.

"Assalamu'alaikum"salamku ketika aku membuka ruang depan.

"Wa'alaikum salam"jawab mamaku.Akupun mencium kedua punggung mama dan hendak pergi menuju kamar namun...

"Kak habis ini kamu mandi , makan terus kita kedokter Amel"kata mama

"Kedokter lagi"ucapku lemas.Aku sangat membenci bau rumah sakit dan apapun itu yang berhubungan dengan rumah sakit.Namun apa boleh buat . Ini semua demi mama dan papa.

"Ok"kataku lagi seraya pergi meninggalkan mama.

Sesampainya dikamar kutaruh ranselku dimeja belajar dan segera mandi.Setelah mandi aku langsung turun kebawah dan makan, menuruti semua perintah mama.Setelah semuanya selesai aku menemui mama yang ada dimobil.Kamipun menuju rumah sakit.

Didalam ruang ,dokter Amel memeriksaku.Setelah selesai aku dan mama duduk didepan dokter Amel.

"Bagaimana dok ,apakah ada kemungkinan anak saya bisa sembuh?"

"Emmm.... Seperti yang saya bilang waktu dulu , Prilly akan sembuh kalau ada orang yang mau mendonorkan jantungnya pada Prilly"

"Tolong dok usahakan anak saya mendapat..."ucap mama namun terpotong denganku

"Sudahlah dok jangan dipaksakan saya sudah terlalu letih dengan semua ini,bukankah semuanya akan kembali pada yang maha Kuasa .."

"Jangan seperti itu sayang ,kita semua akan berusaha demi kamu, iya kan dok..."

Dokter Amel mengangguk dan...

"Iya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkanmu.Apa salahnya kita berusaha dan kami yakin kamu akan bisa sembuh"

Aku hanya diam merasakan penyakitku yang tak kunjung sembuh.Kamipun berpamitan pulang kepada dokter Amel.

Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar .Kukunci rapat – rapat pintu kamarku.Kubuka jendela kamarku dan merasakan angin malam menusuk tubuhku . Aku merasakan dinginnya udara malam.Namun aku tak memperdulikan itu.Kembali kududuk menghadap buku diary kesayanganku.Kubukan dan mulai kulukiskan semua perasaanku dibuku itu.

Dear diary

Mendengar perkataan dokter Amel tentang penyakitku ini , aku merasa sangat sedih karena tidak ada perkembangan yang bererti.Namun, aku memohon kepadaMu Tuhan berikan aku kesempatan hidup untuk membahagiaan kedua orang tuaku dan membuat adikku merasa bahagia bersamaku.Aku ingin tahu dia kalau aku sangat menyayanginya.

Prilly Anatasya L

Kututup buku diaryku dan jendela kamarku.Kubaringkan tubuhku dikasur menatap langit – langit kamarku.Aku berusaha melupakan tentang penyakitku dan aku berhasil.Suara ponselku berdering segera kuambil dan membaca sebuah sms kosong dengan nomor yang tidak kukenal.kuabaikan sms itu dan kuletakkn kembali di meja samping kasurku.Suara ponselku berdering terus dan kutemukan sms kosong dengan nomor yang sama .Aku sangat kesal namun aku tak mau meladinya.Tak lama suara telepon masuk dari ponselku dan dengan segera kuangkat tanpa melihat nomor yang tertera di ponselku.

"Bisakah kamu tak menggangguku dengan menirim banyak sms kosong di ponselku Defi..."

"Emmm....ma'afkan aku aku tak bermaksud mengganggumu tapi soalsms kosong aku tak tahu"

Aku mengenal suaranya , dia kak Al .Aku menepuk jidakku karena keteledoranku.

"Ma'afkan aku kak aku tak bermaksud apa – apa, saya kira kakak teman SMPku dulu .Soalnya tadi ada yang mengirim pesan kosong ke ponselku banyak sekali ."

"Ohh....tak apa "

"Btw knapa kakak telfon aku?"

"Begini besokkan ada acara MOS aku jemput ya..."

Aku sangat bingung ingin mengatakan apa ,aku sudah memiliki janji dengan kak Ali.Aku harus bilang apa....

"Emm... ma'af beribu ma'af kak bukannya aku gak mau bareng kakak tapi aku besok dijemput kak Ali"

"ohh, gak papa kok"

Kamipun berbincang – bincang sampai larut malam.Mengobrol dengannya sangat asyik.Hinnga kantuk ini menyelimutiku dan akhirnya aku tertidur.

Pov kak Al

Kini aku sedang mondar – mandir dikamarku sambil memegang ponselku.Aku ingin menelfon Prilly namun aku ragu.

"telfon gak ya..."kataku mondar – mandir

"telfon ajalah"ucapku seraya menelfonnya.Dan aku berhasil , Prilly menjawab telfonku.Awalnya aku kaget karena Prilly menjawab dengan nada kesal.Ternya dia tak kesal denganku tapi dengan teman SMPnya dulu katanya sih, aku tak tahu persis.Aku ingin mengajaknya berangkat bersama namun aku kalah cepat dari Ali , Ali mengajaknya berangkat bersama.Aku sangat kecewa namun aku tak mau ia mengetahuinya.Akupun mengobrol banyak hal dengannya.

"Prill.."panggilku namun tak ada jawaban darinya.Kulirik arloji ditanganku.Ternyata sudah larut malam mungkin ia ketiduran.Sebelum kututup telfon aku mengatakan sesuatu padanya.

"Selamat tidur Princessku, aku sangat mencintaimu . Nice dream"ucapku sambil menutup telfon.

Akupun tidur pulas dikasurku.



HAI READERS SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA YA....

SOFTGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang