Chapter 16

29 1 0
                                    

Sepanjang perjalanan aku marasa sangat kesal karena aku tak dapat duduk berdua dengan Ali.Dari tadi Rio mengoceh tapi sama sekali aku tak menggubrisnya.Kalian tahu mengapa aku jadian dengannya , semua ini untuk Ali.Aku sangat mencintainya dari dulu sampai sekarang.Aku terpaksa jadian dengan Rio agar aku bisa dekat dengan Ali.Aku menatap jendela dan tak sengaja mataku menangkat dua insan yang aku kenal.Aku merasa sangat kesal dan marah.Aku melihat mereka berboncengan,mereka adalah Ali dan Prilly."Awas aja kamu Prill"ancamku dalam hati.

"Sayang lihat deh Ali sama Prilly cocok ya"ujar Rio.Sontak kemarahanku memuncak dan menatapnya tajam."Mereka gak cocok.Ngerti gak COCOK.."tekanku marah.

"Sayang kamu kok gitu sih,emangnya aku ngomong salah ya?"tanya Rio.

"Udah minggir – minggir .."usirku dan pergi meninggalkannya.

"Tapi.."ucapnya menatapku heran dengan tingkahku yang tak seperti biasanya.

Aku menghampiri Ninda yang sedang duduk dengan Ardhea."Minggir lo.."usirku.

"Enak aja lo main ngusir – ngusir ,emang ini tempat duduk punya nenek moyang lo"omelnya.

"Pergi sekarang cepetan"usirku dengan nada tinggi.Riopun datang menghampiriku.

"Sayang kamu kenapa sih.?Apa gara – gara tadi soal Ali sama Prilly"selidik Rio.

"Enggak....mendingan kamu duduk sama gentong sana.Aku lagi gak mood duduk sama kamu"ujarku.

"Enak aja lo main katain gua gentong , body seksi kaya Georgino Abraham gini dibilang gentong"comelnya.

"Ha...body kayak tong sampah aja sombong lo"celetuk Ninda.

"Aduh ayang bebeb kok ngomong sama pacar sendiri kok gitu sih"protes Ardhea dengan senyum jahil.

"Pacar dari hongkong"cetus Ninda.

"Udah....pergi cepetan kalian berdua"usirku pada Rio dan Ardhea.

"Lagi PMS lo marah – marah mulu kerjaannya dari tadi"omel Ardhea.

"Hus –hus sana lo pergi"usir cantik Ninda.

"Ok ....aku akan kasih waktu kamu untuk sendiri dulu "setuju Rio.Riopun menarik Ardhea yang sedari tadi tak mau beranjak pergi meninggalkan Ninda.

Tak lama kamipun sampai ditempat tujuan.Aku turun dari bus dan langsung mataku disuguhkan pemandangan yang menurutku tidak enak.Aku melihat Ali dan Prilly telah sampai , mereka langsung mengarahkan peserta MOS untuk langsung mengambil barang – barang mereka dan langsung untuk berkumpul .Aku berjalan lesu mengambil barang – barngku yang berat.Meski begitu mataku terus melihat mereka,walau hati ini begitu sakit saat melihat mereka terus berdua.Semua peserta MOS mendirikan tendanya masing – masing dan sedang kami sebagai panitia juga mendirikan tenda.Dengan wajah yang sok ceria ia datang ."Ada yang bisa saya bantu?"tanyanya.

"Lo pikir aja sendiri bego"makiku padanya.Ia langsung menunduk dan segera membantu kami.

"Lo diriin nih tenda sendirian kita capek.Ngerti"suruhku sambil melemparkan tenda yang berantakan kepadanya.

"Aku gak capek kok Win"ujar Elok.

"Gua juga gak capek kok"timpal Vika.Aku menatapnya sebal , rasanya darahku sudah sangat tinggi hingga emosiku tak dapat aku bendung."Dasar cewek perusak lo"makiku dan mendorongnya hingga tersungkur jatuh ditanah.Aku tak peduli ,dan berlalu pergi meninggalkannya."Kak.."panggilnya namun aku menghiraukannya dan segera pergi.

Kini aku duduk dibatang kayu , dibawah pohon yang rindang .Aku menghentak – hentakkan kakiku dengan kesal ."Awas aja lo Pril . Lo gak akan pernah bisa ngambil Ali dari gua.Ali itu milik gua .Ya hanya milik gua"gumamku kesal.

Kiki pov

Aku melihat semua yang terjadi,saat kakakku didorong oleh kakak kelas yang mukanya garang itu dia adalah kak Winda.Sakit ,mungkin itu yang kurasakan saat ini.Aku tak bisa melihatnya diperlakukan tak adil oleh siapapun termasuk aku.Namun apa boleh buat,egoku mengalahkan semuanya.Mereka yang aku sayangi Mama dan Papa ,mereka lebih mementingkan dia dari pada aku.Dimana kewajiban mereka yang seharusnya menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dan tidak membeda – bedakan diantara kami?.Toh semua sama dimata Tuhan.

Kekesalanku padanya mulai muncul kembali saat kuingat masa – masa dimana ia selalu disayang , dimanjakan.

"Ki ayo cepetan dipasang"seru Abel padaku.Sontak lamunanku terhenti dan segera membantu mendirikan tenda.

"Ok.."jawabku singkat.Rima menghampiriku ,mungkin ia melihat aku sedang kesusahan saat memasak pasak pada tanah."Makanya jangan melamun terus nanti kesambet loh"ucapnya membantuku.Aku tersenyum saat melihatnya."Siapa yang melamun"elakku.

"Iya deh percaya...Iyakan Bel percaya?"tanyanya menggodapada Abel.

"Iya nanti kalo gak percaya bisa ngomel nih mak lampirnya...hahaha"tawa mereka dan akupun ikut tersenyum melihat mereka.

Ya...mereka Abel dan Rima adalah sahabatku sejak kecil.Mereka selalu mengerti , memahami semua tingkah burukku,mereka yang tak pernah meninggalkanku dalam keadaan apapun.Aku sangat bersyukur Tuhan telah berbaik hati kepadaku , karena telah memberiku sahabat yang selalu menyayangiku.Mereka adalah sumber kekuatanku menggantikan posisi kedua orang tuaku.

Setelah mendirikan tenda semua para peserta MOS disuruh untuk berkumpul ."Selamat siang adik – adik? Sapa kak Ali.

"Siang"jawab serentak semua siswa. Kak Alipun memberitahu jadwal kita hari ini.Kami mendengarkan dengan seksama.

"Sekarang gabung dengan kelompak kalian"suruh kak Ali.


SOFTGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang