Introgasi

27.1K 1.8K 37
                                    

Keesokan harinya Samuel mulai membuktikannya kepada Cantika. Dia sudah berdiri manis di depan pintu apartement Cantika.

"Pagi gimana tidurnya semalem nyenyak?" tanya Samuel. Cantika hanya memandanginya dari atas sampai bawah.

"Jangan ngeliatin kek gitu nanti lo bisa cinta mati sama gue," ucap Samuel sambil tersenyum miring. Cantika memutar bola matanya malas.

Dia mengambil tasnya di dalam dan sesuai janji Abid, motornya sore hari sudah diantar ke apartementnya.

Samuel mengernyitkan dahinya untuk apa Cantika membawa kunci motornya, pikirnya.

Setelah menutup pintu apartementnya dengan gerakan kilat kini kunci motor itu sudah berpindah ke tangan Samuel. "Balikin kunci gue sini." Cantika menggapai-gapai kuncinya yang sengaja diangkat tinggi-tinggi oleh Samuel. Tinggi Cantika hanya sebahu Samuel.

"Gue dateng ke sini dengan maksud dan tujuan untuk jemput lo dan lo malah milih untuk pergi sendiri, hem." Kini Samuel menatap Cantika dengan tatapan intimidasi. Cantika menelan salivanya dia merasa takut ditatap Samuel seperti itu.

Sampai akhirnya Samuel menyadari ketakutan dalam diri Cantika dia menghela nafas dan menarik dagu Cantika.

"Maaf gak bermaksud bikin lo takut." Cantika hanya menganggukan kepalanya.

"Hari ini kita berangkat bareng yah?" suara Samuel melembut. Cantika lagi-lagi hanya menganggukan kepala.

Kini Samuel menggenggam tangan Cantika. Tubuh Cantika menegang dia tidak pernah sebanyak ini melakukan kontak fisik dengan cowok.

Samuel yang menyadari itu mengelus lembut tangan Cantika. "Gue janji gak bakal macem-macem lo bisa percaya sama gue." Entah, bagaimana di depan Samuel, dirinya seperti anak 5 tahun yang menurut kepada ayahnya.

Samuel membawa Cantika ke mobilnya, Cantika mengernyit, "mobil?"

Samuel paham maksud pertanyaan yang di lontarkan oleh Cantika. "Karena pulang-pergi nanti lo sama gue, gue gak tega dong bawa cewek cantik sambil panas-panasan dan kena debu."

Cantika merasa tak terima dengan ucapan Samuel, memangnya dirinya seperti mantan-mantan Samuel. "Lo bawa motor pun gue gak masalah." Dengan cepat Cantika menutup pintu mobilnya.

Samuel hanya menyunggingkan senyum, yah lo memang unik harus gue akuiin itu.

Arga sudah sampai di apartement Cantika tapi, nihil apartementnya kosong. Tidak biasanya memang seorang Cantika bisa bangun sepagi ini.

Arga menghela nafas dan untuk pagi ini Arga ke sekolah sendirian.

***

Pagi ini Tunas Bangsa heboh dikarenakan, kini Cantika tidak jalan dengan teman-temannya melainkan dengan Samuel yang statusnya masih anak baru di sekolah itu.

Cantika hanya menyumpah serapahi Samuel dalam hati, pasalnya Samuel sengaja mengajak dirinya sarapan bubur dulu di pinggir jalan dan yang terjadi mereka datang agak siangan di mana penghuni Tunas Bangsa sudah ramai.

Tangan Samuel masih saja setia melingkar di bahu Cantika membuat Cantika benar-benar risih belom lagi bisik-bisik di sekitar.

Jadi Ka Cantika jadian sama Samuel pupus harapan gue.

Cantika ko lo berkhianat dari gue

Kak Samuel jadi sama Cantika

Cocok ko mereka berdua gue doaiin langgeng.

Asli gue pikir Cantika itu penyuka sesama jenis saking lamanya jomblo.

Kak Samuel padahal baru kemaren bales pesan gue pake sayang-sayangan udah jadian aja sama Ka Cantika.

Mendengar pengakuan juniornya barusan membuat Cantika mencibir kelakuan Samuel. "Bahkan gue aja gak pernah yakin sama lo." Gumam Cantika yang masih dapat di dengar jelas oleh Samuel.

Samuel langsung memberhentikan langkahnya otomatis Cantika ikut berhenti. "Lo percaya perkataan junior tadi?"

Cantika mengedikkan bahunya acuh, "gak peduli juga gue."

Samuel menyeret Cantika ke depan junior yang mengaku-ngaku tadi. Samuel berdeham membuat ketiga junior tersebut terpaku dengan pandangan berbinar.

"Lo bilang gue bales pesan lo pake sayang-sayangan kan, bisa lo tunjukkin gak pacar gue cemburu nih?" pinta Samuel. Cantika mendelik menatap Samuel dengan tajam enak saja dirinya main di klaim begitu saja.

Junior tersebut pun gugup padahal dirinya berbohong boro-boro mau bertukar pesan nomernya saja dia tidak punya.

"Mana?" pinta Samuel tidak sabaran. Junior itu menunduk dan menggeleng pasrah.

Lagi-lagi Samuel tersenyum miring, "kamu tau sendiri kan sweety gak mungkin aku selingkuhin kamu."

Cantika menatap horror Samuel bisa-bisanya dia memanggil Cantika dengan sebutan seperti itu di sekolah. Dengan perasaan kesal Cantika menepis tangan Samuel dan berjalan menjauhinya.

Samuel terkekeh bahkan dia berteriak. "Sweety, kok kamu ngambek sih kan tadi cewek tadi udah jujur." Samuel melangkah lebar-lebar menghampiri Cantika.

Dengan cepat dia menangkap pergelangan tangan Cantika. "Apa sih, Sam?" tanya Cantika.

"Kamu marah?" tanya Samuel.

"Gak usah gila sih Sam, kapan lo nembak gue, kapan kita jadian sok-sok manggil sweety, minum obat sono lo biar waras!" Cecar Cantika.

Samuel tersenyum dan mengelus rambut Cantika. "Jadi kamu mau di tembak tunggu yah, ngapaiin nyari obat lain, orang obatnya kamu, aku emang suka gak waras kalo deket kamu soalnya aku tergila-gila sama kamu." Semua cewek yang mendengar itu di koridor bahkan menjerit tertahan.

Oh, ingin rasanya saat itu juga Cantika mencekik Samuel dan membuangnya ke laut. "Bodo amat!" Setelah mengucapkan itu Cantika benar-benar pergi. Dan kali ini Samuel tidak mengejarnya bahkan, tidak sengaja dia melihat Arga dan tersenyum remeh ke arahnya.

Gosip tentang Cantika dan Samuel berpacaran langsung tersebar luas di mana-mana. Bahkan rasanya Cantika ingin mengebom orang yang bernama Samuel.

Kini kelas sudah sepi tersisa mereka berdelapan. "Ko lo malah jadian sama Samuel sih, Can, gue nungguiin lo tau." Angkasa mengerucutkan bibirnya.

"Demi tuhan gue gak jadian sama bedebah satu itu!" Cantika benar-benar tersulut emosinya.

"Terus ngapaiin lo berangkat bareng dia?" tanya Arga.

Cantika benar-benar tidak habis pikir karena dirinya jalan dengan Samuel semua orang mengasumsikan bahwa mereka pacaran.

"Jadi gini, gue gak tau pagi-pagi gue udah bangun emang sengaja tapi, pas gue buka pintu udah ada dia dan dia ngajak gue bareng. Padahal gue udah nolak tapi, dia maksa." Jelas Cantika.

"Ko dia bisa tau apartement lo?" tanya Ana.

Cantika menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi sambil menggeleng sebagai jawaban tidak tau.

"Terus ko bisa pas yah, pas lo buka pintu dia ada di depan apartement lo?" tanya Bella. Lagi-lagi Cantika hanya menggeleng.

"Lo punya perasaan yah sama Samuel?" tanya Billa. Cantika mengerutkan keningnya, "gak!"

Kini Ana bersuara lagi, "tapi menurut gue, lo tuh suka walaupun cuma sedikit."

Cantika yang mendengar itu langsung terkejut bahkan semuanya juga terkejut.

Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang