Setelah pulang dari Cafe senyum di wajah Cantika tidak pernah luntur, perasaannya hari ini cukup sulit untuk di ungkapan, senang dan bahagia mungkin dua itu tapi, dia tidak bisa mengerti kenapa bisa sesenang ini.
Cantika masih di dalam lift masih memikirkan kejadian ulang yang beberapa menit terjadi dengan Abid.
Flashback on
Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena, mereka semua membawa kendaraan masing-masing jadi mereka berpisah di parkiran saat itu juga.
Tapi, berbeda dengan Abid dia masih di situ membuat Cantika mengernyit heran. "Lo kenapa gak balik?" tanya Cantika.
"Gue ragu lo balik sendirian mending lo gue anter pulang." Jawab Abid dengan santai.
"Motor gue gi-" dengan cepat Abid memotong ucapan Cantika. "Gue udah nelfon supir gue buat jemput motor lo dan nganter ke apartement lo, jadi kunci motor lo titipin aja sama orang sini biar nanti supir gue yang ambil."
Oh, ini apa lagi pikir Cantika. "Tapi Bid?"
Abid langsung menggenggam tangan Cantika untuk naik ke motor miliknya. "Lo cuma tinggal duduk manis, gue yang ngajak lo pergi dan gue yang harus jamin lo pulang selamet sampe rumah."
Mendengar perkataan Abid, membuat perut Cantika berkupu-kupu, astaga sudah berapa lama dia tidak pernah di perlakukan seperti ini lagi, seperti di lindungi dan di sayangi mungkin.
Selama dalam perjalanan entah, bagaimana ada saja topik yang di bahas. Mereka tertawa bersama bagi, semua mata yang melihatnya pasti menganggap mereka sepasang kekasih tapi, nyatanya tidak.
Walaupun sering pulang pergi dengan Arga dia tidak pernah merasakan hal semacam ini sebelumnya.
Sampai motor Abid berhenti sempurna di depan apartement yang selama di tinggali Cantika. Sebelum pergi Abid berbicara, "Can, jangan lupa istirahat nanti kalo lo sakit gue repot dan pelajaran gue jadi keteteran."
Cantika menabok lengan Abid, "anjir, lebay lo."
Flashback off
Cantika berjalan kearah kamarnya tidak jauh dari situ dia menangkap bayangan seseorang bertubuh tegap sedang menyandarkan punggungnya di depan pintu apartementnya dan kepalanya di tutup kupluk.
Cantika langsung merasa was-was bisa saja penjahat tapi, apartement yang di tinggali Cantika memiliki sistem yang ketat bahkan kalo memang itu penjahat belom sampe keatas di lobby mereka sudah di tahan.
Cantika menerka-nerka siapa sebenarnya orang itu. Dengan langkah pelan dia mendekati pintu kamarnya.
Di rasa sudah dekat orang itu mengangkat kepalanya dan Cantika terkejut.
***
"Hay, Sweety?" Cantika membulatkan matanya sambil menggeleng tidak percaya.
"Sa-samuel?"
Samuel terkekeh melihat reaksi Cantika yang menurutnya lucu. "ini pertemuan ketiga kita, apa bisa di bilang kita memang jodoh?" Samuel menaruh jemarinya di dagu sambil berfikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-Abu
Teenfikce[NEW VERSION] Ini kisah tentang mereka Cinta, keluarga, pertemanan, pertikaian sampai menuju kehancuran. Saling berteman semenjak memasuki awal sekolah membuat mereka menjadi mengenal dan berteman secara akrab menjadikan mereka popular di kalangan...