Rame Rasa Sendiri

26K 2K 18
                                    

Seperti pagi sebelumnya Samuel sedang memasak untuk Cantika. Semalaman dirinya tidak tertidur akibat terjaga karena tiba-tiba Cantika selalu menyebut nama seseorang bernama 'Syawal' oh menyebut namanya lagi membuat darahnya mendidih dia bakal bersumpah akan segera membuat Cantika untuk miliknya seutuhnya.

Jujur saja ini pertama kalinya Samuel merasakan emosinya terbakar saat targetnya sering menyebut nama cowok lain di depannya tapi, kali ini berbeda dirinya benar-benar kesal bahkan dia bersumpah akan membunuh langsung seseorang yang bernama Syawal itu jika bertemu dengan dirinya.

Dan untuk kesekian kalinya Samuel melakukan servis untuk dirinya sendiri bahkan dia membayangkannya mmelakukannya bersama Cantika. Samuel mengacak rambutnya frustasi membayangkannya saja dia bisa gila seperti ini. Dengan cepat Samuel mematikan kompor dan membawa makanannya ke dalam kamar Cantika.

Dengan langkah perlahan Samuel mendekati Cantika, melihatnya tertidur seperti damai tanpa masalah membuat dirinya gemas sendiri. Dia mendekatkan tangannya ke pipi Cantika sambil mengusapnya pelan dan tiba-tiba saja dia mengecup kening Cantika. "Aku di sini untuk kamu." gumam Samuel.

Dia menepuk pelan pipi Cantika, "hey, sayang bangun." Namun Samuel belum mengetahui fakta bahwa Cantika sangat kebo sekali, mau kejadian gempa pun tidak membuat Cantika terbangun.

"Cantika hey kebo cantik bangun." kini suara Samuel makin meninggi. Masih belum ada jawaban sama sekali. oh rasanya Samuel ingin langsung menindih Cantika saja dan membangunkannya dengan cara yang nikmat. Tapi, Samuel langsung menggelengkan kepalanya mengenyahkan fantasi liarnya.

Akhirnya, Samuel berjalan ke kamar mandi dan menggambil air sebanyak gelas. Dia langsung mencipratkan air tersebut ke wajah Cantika. Cipratan pertama tidak membawa hasil, kedua Cantika masih dalam meringkuk seperti bayi. ketiga Cantika hanya menggeliat. keempat dan kelima masih sama, sampai Cipratan ke sepuluh Cantika menggeram kesal karena, tiurnya terganggu.

Dia bangun sambil memgang kepalanya. "Astaga Bella stop gue masih ngantuk." Dengan mata terpejam Cantika marah lalu kembali menarik selimutnya kembali.

"Bangun sendiri atau aku bakal cium kamu sampai kehabisan nafas." Bisik Samuel di telingan Cantika. Refleks Cantika melotot dan lagi-lagi dia terkejut Samuel berada dalam kamar apartementnya.

"Lo ko bisa di sini lagi?" tanya Cantika sambil memegang kepalanya dan berusaha mengingat setiap kejadian tadi malam.

Samuel menarik dagu Cantika. "Dengerin aku baik-baik aku gak suka kamu di sentuh oleh siapapun, manis." Mendengar suara Samuel. Cantika langsung menjauhkan kepalanya dan terus memegang kepalanya yang terasa sakit.

Tiba-tiba kepingan-kepingan kejadian tadi malam memasuki ingatan Cantika. Dirinya ingat sedang di peluk oleh pemuda yang tampan. Tapi, dibanding Samuel mereka masih kalah.

"Udah ingat?" tanya Samuel. Cantika hanya menganggukan kepala.

Lagi-lagi fokus Samuel tertuju pada belahan yang saat ini sangat menantang imannya. Samuel langsung menarik Cantika. "Cepet ganti baju kamu!" perintah Samuel yang hanya diangguki oleh Cantika.

***

Setelah kejadian di apartementnya tadi siang Cantika masih memikirkannya, satu yang terlintas dipikirannya Samuel bukan orang jahat bahkan Samuel sudah membantunya seperti membantunya memasak makanan.

Mereka yang berada di dalam apartement Bella hanya saling bertanya lewat tatapan dia kenapa yang hanya dijawab dengan mengendikkan bahu tidak tahu. Kini giliran mereka menatap Ana meminta bantuannya untuk menggunakan kemampuannya.

Ana yang mengerti langsung berada dihadapan Cantika dengan segala kekuatannya yang melebihi kemampuan manusia normal. Ana cukup bijak mempergunakannya. Saat Ana menatap lurus mata Cantika dalam sekejap dia tau apa yang telah terjadi dengan temannya ini.

Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang