BRAKK
Kejadian itu terlalu cepat untuk di cerna oleh semua mata bahkan saat ini Abid bisa marasakan sebagian dari dirinya ikut hilang.
"CANTIKA!" teriak Abid sambil berlari kearah Cantika.
Yah, Cantika mengalami tabrakan saat dia berjalan keluar gerbang dan ingin menyebrang. Dari arah lain ada mobil dengan kecepatan tinggi juga dan kejadiaan naas itu tidak bisa dicegah.
Tubuh Cantika terpental tiga meter dari gerbang sekolah. Mungkin beruntung karena kepalanya tidak terbentur oleh trotoar kemungkinan kalau dia membentur akan amnesia. Cantika hanya berguling di aspal.
Abid dengan cepat memangku kepala Cantika dan menepuk pipinya. "Cantika plis jangan merem Cantika bangun." Teriak Abid tanpa sadar air matanya juga ikut mengalir menjatuhi wajah Cantika.
Pelan-pelan Cantika membuka matanya dan meringis kesakitan karena kepalanya. Dia tersenyum kaku kearah Abid, "Bid, ikhlasin gue yah." Pintanya tiba-tiba.
Abid menggeleng keras tiba-tiba saja semua teman Cantika termasuk Samuel menghampiri Cantika. Sedangkan ketiga teman Samuel langsung menahan pelaku.
"Sayang maaf, kamu boleh maki aku tapi, aku mohon bertahan." Pinta Samuel dia benar-benar menyesal bagaimana pun dia pasti ikut andil dalam kecelakaan Cantika.
Bella akhirnya menyadarkan semuanya. "Ayo cepetan bawa ke rumah sakit." Dengan cepat Abid membopong Cantika ke dalam mobil Angkasa dan diikuti oleh semuanya.
Abid masih setia memangku Cantika tidak peduli seragamnya dari putih berubah menjadi banyak darah. Cantika meringis kesakitan, Abid memfokuskan matanya hanya untuk melihat kondisi Cantika. "Aku mohon bertahan, aku janji aku gak akan ninggalin kamu seperti yang lain." Abid mengucapkan dengan sarat permohonan kepada Cantika.
Cantika mengelus lembut pipi Abid dan menghapus air matanya. "Bid, kalo kita ketemu di kehidupan yang lain aku janji bakal dampingin kamu."
Mendengar itu bukan hanya Abid yang makin mengeluarkan air matanya. Kini Bella dan Billa juga sudah mengeluarkan air matanya. "Lo gak boleh ngomong gitu Can, kita semua sayang sama lo." Kini Billa yang bersuara dia benar-benar tidak tega dengan kondisi Cantika.
Sekuat tenaga Cantika menahan rasa sakit di sekujur badannya. "Bid, jangan nangis co-cowok itu gak boleh ce-cengeng," ucap Cantika mulai terbata-bata.
"Denger aku Cantika, aku janji gak akan biarin kamu pergi sedetik pun dari aku, aku sayang sama kamu, aku mohon jangan bicara seperti itu lagi." Setelah mengucapkan itu tubuh Cantika mengejang hebat. Untungnya saja mobil Angkasa sampai tepat di rumah sakit.
Dengan cepat mereka membantu membukakan pintu dan berteriak kepada petugas rumah sakit untuk membantu Cantika, Cantika langsung dilarikan ke UGD.
Tidak lama kemudian Arga, Ana dan Samuel juga datang. Abid benar-benar hanya berdiri di depan pintu tanpa berniat bergerak sedikit pun.
Hampir tiga puluh menit dokter memeriksa Cantika akhirnya dokter keluar dengan sigap Abid maju duluan. "Bagaimana dok keadaan Cantika?" tanya Abid mendesak.
"Dari hasil sementara Nona Cantika mengalami geger otak tidak terlalu berat tapi, kami masih akan melakukan beberapa macam pengecekan." Jelas Dokter.
"Tapi, dia akan selamat kan dok?" tanya Abid was-was.
Dokter tersebut tersenyum lalu menepuk pundak Abid. "Kita hanya bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja, saya permisi masih ingin melakukan beberapa pengecekan kepada Nona Cantika." Setelah mengucapkan itu sang dokter meninggalkan mereka semua.
Tiba-tiba Abid mengepalkan tangannya lalu berjalan mendekati Samuel. Dia menarik kerah Samuel. Samuel sekarang hanya bisa diam, dia teramat menyesal. "PUAS LO HAH BRENGSEK!"
BUGH
Angkasa langsung memeluk Billa yang terperangah. Dirga pun melakukan hal yang sama dengan Bella, kini Bella makin histeris di pelukan Dirga.
"PUAS LO BIKIN CANTIKA JADI TARGET LO DAN SEKARANG LO LIAT, AKIBAT KELAKUAN SAMPAH LO CANTIKA ADA DI DALAM!"
BUGH
BUGH
Samuel benar-benar sudah tidak pantas untuk sekedar melawan atau mengelak karna semuanya benar-benar salah dirinya.
"KALO SAMPE TERJADI APA-APA DENGAN CANTIKA LO BAKAL GUE CARI SAMPE KE UJUNG DUNIA!" Ancam Abid.
Samuel benar-benar terkulai lemas tidak ada tenaga. Tiba-tiba Axel temannya datang membantu Samuel. "Goblok kenapa gak lo lawan?" Cecar Axel. Mendengar itu Abid menatap tajam Axel.
Samuel bangun dibantu Axel sambil menggeleng. "Gue pantes dapat ini semua, gue jahat sama Cantika," ucapnya lemah.
Axel menggeram frustasi dia benar-benar tidak habis fikir bagaimana seorang Samuel si tukang jago berantem harus babak belur seperti ini. "Seengaknya sekarang lo beneran sayang sama Cantika."
Samuel menggeleng cepat, "gue salah."
Mendengar itu Axel hanya menghela nafas dan meninggalkan ruangan Cantika. Setelah agak jauh Axel bertanya. "Gue masih bingung dalang di balik pemutaran hasil percakapan taruhan itu siapa? Karena gue yakin pas kita ngomongin itu gak ada yang denger dan siapa yang bisa langsung masukkin puteran video rekaman itu?" sederet pertanyaan itu benar-benar menjadi tanda tanya besar untuk Axel dan Samuel.
"Kita cari tahu nanti!" Perintah Samuel yang langsung diangguki oleh Axel.
***
Setelah mendapat berita lagi dari dokter bahwa kepala Cantika mengalami pendarahan walaupun tidak begitu berbahaya tapi, dokter akan melakukan yang terbaik
Tersisa Abid yang terus menunggu Cantika di ruang operasi dia tidak peduli dengan perutnya yang kelaparan dan bajunya yang masih sama seperti tadi berangkat sekolah masih ada bercak darah.
Sampai akhirnya teman-temannya kembali dengan penuh paksaan akhirnya Abid berjalan kearah kamar mandi berganti pakaian. Setelah itu juga mereka harus memaksa Abid untuk makan sampai Bella menarik tangan Abid. Bella berinsiatif menyuapi Abid agar dia makan.
"Cepet buka mulut lo jangan sampe lo gue suapin pake sendok semen!" Ancam Bella. Abid masih diam tidak bergeming.
Bella menarik dagu Abid secara paksa dan menjejalkan ke mulut Abid. Dia menatap tajam seperti seorang ibu yang memarahi anaknya yang susah makan.
Dirga yang melihat itu semua seperti merasakan sesuatu yang bisa dikatakan tidak suka saat Bella menyuapi orang lain. Tapi dengan cepat Dirga membuang jauh-jauh pikiran tersebut.
Setelah Bella berhasil menyuapi Abid dengan tidak tersisa. Dokter pun keluar dari ruang operasi. Yah, Cantika di operasi saat tau ada pendarah di otaknya.
Abid paling depan, "bagaimana dok?"
"Semuanya berjalan lancar tapi-"
"Tapi apa dok?" Cecar Billa.
"Pasien mengalami koma."
Seketika sekujur tubuh mereka kaku mendengar pernyataan itu.
Greget gak? Ayo dong commentnya. Tolong jadi pembaca yang baik guys💚💛💙
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-Abu
Teen Fiction[NEW VERSION] Ini kisah tentang mereka Cinta, keluarga, pertemanan, pertikaian sampai menuju kehancuran. Saling berteman semenjak memasuki awal sekolah membuat mereka menjadi mengenal dan berteman secara akrab menjadikan mereka popular di kalangan...