Prolog

2.6K 86 9
                                    

Pagi itu semua siswa yang kamarnya terletak di lantai 5 atau lantai paling atas sibuk membersihkan kamarnya masing-masing dan juga lorong asrama karena adanya beberapa titik yang bocor akibat air hujan badai semalam.

"Tadi malam hujan ya?" Tanya Kaila dengan polosnya, padahal jelas sekali kamar ini begitu becek dengan air yang bertumpahan kemana-mana.

"Iya... lu mah tidur kayak orang mati, jadi kagak tau semalam hujan badai!" Ceplos Cindy.

"Oh iya udah bersihin sana!" Perintah Kaila yang masih bermalas-malasan di tempat tidur.

"Ya... lu juga bantuin dong!" Salsa menyuruh Kaila kembali sambil menarik lengan besarnya.

Semuanya pun saling membantu membersihkan kamar ini. Ada yang menyerok air keluar kamar, ada yang mengepel dan lainnya. Setelah beres membersihkan kamar mereka pun bergegas melakukan Sholat Subuh bagi yang muslim di Mushola Sekolah, asrama ini masih di sekitar lingkungan sekolah berhubung ini sekolah umum jadi hanya beberapa orang saja melaksanakannya. Biasanya di kamar Kaila hanya Salsa, Imel dan Dian yang melaksanakannya.Untuk yang tidak melakukan ibadah, mereka di suruh segera mandi agar tidak begitu lama mengantri.

Asrama di Sekolah ini ada 4 terdiri dari 2 asrama putri dan 2 asrama putra. Kaila dan teman-temannya berada di Asrama Putri B yang terdiri 60 kamar, setiap kamar asrama terdiri dari 8 siswi serta di dalam kamar telah dilengkapin 4 ranjang tidur yang bertingkat dua, 8 meja belajar, 8 lemari baju, sebuah kamar mandi dan dapur.

Setelah semuanya selesai mandi, salah satu yang mewakili bergegas mengambil catering sarapan pagi di lantai bawah, untungnya walaupun berada di lantai 5 ada lift yang membantu agar mereka cepat mengambil atau melaksanakan sesuatu.

"Pagi ini kita makan sandwich lagi!" Ujar Kaila lesu yang baru saja mengambil catering dibawah tadi.

"Udahlah makan saja... ini sehat kok!" Ujar Sharon.

"Tapi kak..."

"Gak kenyang? Selow wae... nanti makan aja di kantin!" Sambung Cindy.

"Gorengan Bi Yana menunggu loh!" Tambah Dian.

"Kalian ini... harusnya mendukung Kaila dong biar kurusan... masak udah 1 tahun lebih di sini nggak kurus-kurus juga, padahal makanan kita sama aja!" Ujar Sharon sambil memakan sandwich berisi daging ikan.

"Gue aja bisa kurus!" Sambung Imel.

"Iya sudah-sudah, makan dehh sebentar lagi masuk kelas nih!" Perintah Salsa sambil melihat ke arah jam dinding kamar.

Mereka pun bersama-sama melahap sandwich itu, setelah selesai mereka mencuci kotak makanan itu, selanjutnya kotak itu dibalikkan lagi ke dapur asrama agar bisa diisi dengan makanan untuk makan siang nanti.

Setelah keluar asrama mereka pun berpencar. Dian menuju XI MIA 1, Cindy, Kaila dan Eny menuju XI MIA 3 sedangkan Sharon, Salsa, Imel dan Cecilia menuju XII MIA 5.

***

Salsa POV

Aku pun menuju kelasku bersama ke 3 sahabatku, jaraknya dari asrama memang sedikit jauh jika berjalan tapi jika berjalannya bersama sahabat jarak yang jauh itu terasa menjadi dekat. Sebelum pergi ke kelas kami biasanya menghampiri perpustakaan terlebih dahulu meminjam buku, tapi kami bukan minjam buku pelajaran melainkan novel toh, kalau disita di letakan di sini lagi.

Sesampainya kami di kelas, seorang pria yang tadinya melamun di pojokkan tiba-tiba mengampiriku lalu..

"Woy gendut!" Soraknya ke arahku.

"Apaan sih lu ceking!" Balasku sambil mendorong tubuh kurus orang itu.

"Kamar lu banjir ya baru datang jam segini?" Tanyanya semacam mengejekku, "nggak elit banget sih kamar banjir! Huu!" Tambahnya lalu kabur.

"Awas ya lu!!" Sorakku sambil mengikuti dia berlari.

BRUKKK...

***

mau tahu kelanjutannya? Oke jangan lupa like and coment
Mohon maaf atas gak jelas,kemiripan cerita dan lainnya.
Terimakasih sudah baca

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang