Chapter 7 "Kaila Home's"

357 24 3
                                    

Illustration: Eny Noela (Eny)

***

Kaila POV

"Tinungg!" Suara bell rumahku.

"ENY!" Duga kami bersamaan, kami pun segera keluar kamarku dan turun melalui anak tangga yang setengah lingkaran ini.

"Kok dia nggak ngomong sih udah otw!" Ujarku.

"Tau tuh!" Sahut Cindy.

Saat membuka pintu rumahku.

"Selamat sore....Pizzanya mbak!" Ucap mas-mas delivery Pizza.

"Lu pesan Pizza,Cin?" Tanyaku berbisik dengan Cindy.

"Nggak,Kai." Jawab Cindy berbisik juga.

"Eh ndutt, mas-mas delivery Pizza ya?" Tanya Abangku dari belakang.

"Bang Rico pesan Pizza?" Tanyaku,"Kok gue nggak dibeliin!" Ujarku dengan nada manja ke abangku.

"Beli sendiri!" Jawabnya dengan nada ngejek, "udah masuk sana!" Suruhnya sambil mendorong diriku.

   Bang Rico ialah saudara kandungku, yaps, aku adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara. Bang Rico sekarang masih bersekolah di sebuah SMA swasta kelas 12, aku memang sengaja memilih sekolah yang berbeda dengan dia, betapa bosannya diriku selama SD dan SMP selalu satu sekolah bersamanya.

   Baru naik ke tangga lagi-lagi ada bell, tapi tidak kami hiraukan paling juga teman Bang Rico. Kami memasukin kamar kembali dan berbaringan namun aku melihat notifikasi ponselku.

"Woy gue di depan! Eny Noela" aku membaca Pesan WA masuk di notifku dengan nyaring.

"Eny di bawah, mblo!" Ujarku, membuat Cindy yang baru berbaring itu terkejut.

   Kami pun berlari lagi menyusuri anak tangga kembali dan membukakan pintu Eny. Pembantu di rumahku sudah pulang sejak jam 4 sore tadi, jam kerja dia memang dari subuh sampai habis ashar saja seterusnya orang rumah yang membereskan jika ada yang kotor, Orang tuaku tidak menginginkan anak-anaknya terlalu manja.

'Cekkleekk'
"ENY!!!" sambut kami dengan teriakan super nyaring.

  Eny hanya membalasa dengan alis yang dinaikin sebelah.

"Santai aja dong mukanya!" Gumam Cindy, Eny hanya terdiam.

"Lamaa bangett! Untung gue gak di kira maling sama satpam!" Kesalnya.

"Hmm...ya kali lu dikira satpam begitu!" Gumamku.

"Hahaha... tapi tampang lu emang kayak maling-maling imut gitu!" Ejek Cindy dengan cengir khasnya.

"Cindy nih...!" sebel Eny.

   Kami pun menaikin anak tangga lagi, bahkan aku sering sekali menaikin anak tangga ini tetapi entah kenapa aku tidak kurus-kurus juga, hal yang membuatku heran.

"Katanya habis maghrib ini sebelum maghrib, Missum!" Ujar Cindy sambil melihat jam mickey mouse yang tergantung di dinding kamarku.

"Hehehehe...." Cengir Eny.

"Sudahlah, katanya mau main PS, main dahh!!" Suruhku yang sambil ngescroll beranda Instagramku.

"Oke..." Cindy pun bergegas mengnghidupin perangkat PSnya.

Mereka pun asik bermain PS sedangkan aku sambil berbaring melihat sebuah foto. foto itu, foto orang yang kukenal, Ini foto Kak Herdy dengan seorang wanita, siapakah wanita ini? Seketika jantung berdenyut kencang dan merasakan perihnya melihat foto ini.

"Mengapa aku harus melihat foto ini?siapa sih cewe ini?" Aku bertanya-tanya di dalam hati lalu membuka akun yang di tag ke gambar wanita itu, lalu aku membuka 1 foto seseorang membawakan ia cupcake bergambar Mickey mouse yang membuatku tambah iri dan begitu panas, "Happy Aniversary 1 bulan Herdy Sayang!" Aku membaca caption foto tersebut, "Jiirr... udah sebulan!" Ujarku dengan nyaring yang mebuat Cindy dan Eny memberhentikan PS nya.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang