Chapter 19 "Pulau Baper"

216 7 0
                                    

Author POV

"Dia..."

"Hah Lishaa!" Ujar Salsa terkejut melihat gadis berbaju merah duduk di pojok cafe ini.

"Hallo teman... apa kabar?" Tanya Lisha sambil menghampirin Kaila dan teman-temannya.

"AAaaaaa LISHAAA KAPAN LU DATANG?" tanya Cindy histeris yang langsung memeluk Lisha.

"Gue udah 4 hari kali di sini, Cin!" Jawabnya santai.

"LU KOK NGGAK NGOMONG KALAU ADAA DI SINIII??" Kali ini Salsa yang bertanya dengan mengeluarkan suara menggelegarnya.

"Sebenarnya gue kesini juga ikut nyokap pergi acara nikahan om gue..." Jelasnya.

"Lu masih lama kan??" Tanya Dian.

"Hari rabu udah balik sih!" Jawabnya.

"Iiih kok sebentar doang??" Sharon dengan nada manja.

"Yahhh nyokap udah ngambilin gue tiket pulang pergi...!" Jelasnya, "tapi kalau kalian mau ngajak gue jalan hari Senin sama Selasa free kok gue!" Tawarnya.

"Tuhh Lisha katanya mau jalan ke pulau yang cantik itu!" Ujar Kaila nyambung.

"Iya Pulau Baper...!" Lisha membenarkan perkataan Kaila.

"Kai, lu kok kagak ngomong sih, Lisha di sini?" Tanya Cindy dengan bergaya duckface.

"Gue juga baru tau tadi malam sih, pas resepsi pernikahan tante gue... gue juga nggak tau tante gue nikah sama om-nya Lisha!" Jelas Kaila.

"Sama, gue juga..." Ujar Lisha juga.

"Oma malah udah tau!" Jelas Oma yang menyambung pembicaraan sambil memainkan ponselnya.

"Omaaa.... iiihh kok nggak kasih tau!" Gumam Kaila dengan manja.

"Oma nggak tau kalau Lishanya mau hadir..." jelas Oma dan langsung masuk ke dalam dapur cafe ini.

   Mereka pun bercerita dan bernostalgia hingga larut malam, cafe ini bagaikan cafe milik mereka, tentulah ini milik Oma-nya Kaila dan mana ada yang berani memarahin mereka berduduk lama-lama di sini.

***

Cindy POV

    Esok paginya yang begitu cerah dengan langit pagi yang begitu indah serta kicauan burung saling berbalasan masih menandakan hari masih pagi. Pagi ini aku bersiap-siap memasukkan beberapa helai baju untuk berlibur di Pulau Baper semalam.

   Sambil mencari baju, tak lupa aku juga membalas chatingan yang masuk di ponselku, selain membalas chatt grup, aku juga membalas chatt Kak Brayen, sebenarnya kami belum ada hubungan apapun tapi rasanya kami seperti pacaran, entahlah aku bingung dengan status kami saat ini.

"KAAKKKK CIIINDYYY ADAAA TEMANNYAA DI LUAARR...!" Teriak Adikku, rumahku memang besar tapi ia teriak tepat di depan pintu kamarku dan membuat telingaku pengang.

"Siapa sih pagi-pagi gini datang kagak ngomong-ngomong..." gerutuku sambil menurunin anak tangga dan segera membukakan pintu depan.

'KREEKK'
"Hah, Kak Brayen...!" Kejutku, pria ini datangnya cepat sekali bahkan aku menemuinya saat ini belum mandi. "Kok pagi banget?" Tanyaku heran.

"Kepengen cepat-cepat aja...!" Jawabnya.

"Loh katanya masih mandi nih?" Tanyaku sambil menunjukkan chatt terakhir.

"Kan biar surprise aja nemuin kamu pagi-pagi..."

"Apaan sih Kak Brayen..."

"CINDDYYY KALAAUU ADAA TAMUU DI SURUH MASUUKK AAJJAA !" Teriak Papahku dari dalam.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang