Chapter 20 "Masih di Pulau Baper"

206 8 0
                                    

Farell POV

Aku melihat orang-orang di sekitar dengan kesibukannya masing-masing, seperti Zeno sibuk memfoto Kak Fiki, sedangkan aku hanya duduk santai sambil merasakan tiupan angin yang menari-nari menyentuh kulitku, lalu mataku tiba-tiba tertuju kepada seorang gadis yang sedang duduk sendirian yang sedang mengukir tulisan di pasir dan aku menghampiri gadis itu.

Aku pun berjalan mendekatin gadis itu dan aku merasa ada orang yang mengikutiku, kalau dari bayangannya seperti 2 orang wanita, kurasa ia fansku, aku tidak memperdulikan orang di belakangku, aku berjalan semakin cepat menuju gadis yang sedang duduk mengenakan baju santai berwarna pelangi itu.

"Cessi...!" Panggilku, lalu gadis itu menoleh dan memberikanku senyuman manisnya.

"Hai...!" Sapanya, hanya itu yang terdengar jelas.

"Hai, sendirian aja Cess?" Tanyaku, ia menggelengkan kepalanya, "sama siapa?" Tanyaku lagi.

"Kewuaga..." jawabnya, maksudnya keluarganya.

Aku pun berbincang-bincang sama dia dengan cara ia membalasnya dengan secarik kertas tapi terkadang aku mengerti sedikit demi sedikit bahasa isyaratnya. Cukup lama mengobrol tiba-tiba seseorang mengejutkanku.

"WOYYYY!!" teriak gadis kurus dengan rambut urai yang terkibas angin, ternyata ia adalah Cindy dan tampak sebelahnya ada Kaila yang lagi melahap es krim yang ia genggam.

"CIYEEEE FARELL!!" Sorak Kaila dengan mulutnya penuh dengan celemotan es krim.

"CIYEEE CIIIIYEEE!!" tambah Cindy.

"Kenapa sih kalian berdua?" Tanyaku heran, "Ohiya, Cess kenalin ini sahabat gue yang nggak jelas dan sering gue ceritain itu!" Jelasku kepada Cessi.

"Hai... gue Kaila...!"

"Gue Cindy Amara Acelin panggil Taylor Swift ajaa...!"

"Ngaco lu, Cin! Jadi gini Cess, yang kurus Cindy dan yang gemuk Kaila...!" Jelasku pada Cessi.

"Hai...!" Sapa Cessi lalu menjulurkan tangannya kearah Cindy dan Kaila, mereka pun membalasnya. Cessi berbicara lagi menggunakan bahasa Isyarat.

"Ohiya kata Cessi gabung aja sama kita...!" Ujar Farell yang mengartikan bahasa isyaratnya Cessi.

"Nggak usahh... lanjut aja berduaan...!" Tolak Kaila sambil mengelap mulutnya yang celemotan.

"Byee... jangan sampai keterusan ya...!" Pamit Cindy.

"Iyaa...!" Jawabku.

Mereka pun pergi dan aku melihat mereka menghampirin orang yang sedang bermesraan di pinggir pulau ini, aku dan Cessi tetap melanjutkan pembicaraan kami.

"Cessi...!"

"Ha?"

"Gue boleh ngomong sesuatu nggak??"

"Ha?"

"Jadi gini aku itu..."

"FARELL!! Liat uang gue jatuh di sini nggak??" Tanya seseorang yang memotong pembicaraanku.

"Ganggu aja lu!! Nggak liat gue!"

"Nahh ini dia!!" Ujar Cindy yang melihat uang Kaila jatuh tepat di belakangku.

"Ohiya... yaudah cabut yuk...!" Ajak Kaila.

"Dasar bocah ganggu doang!! Uang dua ribu hilang aja ribut" Gerutuku.

"Apa lu bilang?" Tanya Kaila yang mendengar.

"Nggak papa!" Jawabku.

"Adi amu au omong apa?" Tanya Cessi.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang