Chapter 24

184 7 3
                                    

Kaila POV

"Akuu...." jawabku terpotong-potong, "sebenarnya, aku masih sayang kak Herdy tapi kini aku lebih menyayangi Danny." Ujarku dalam hati.

"Bagaimana?" Tanya Kak Herdy lagi sambil meminum white coffe-nya dengan binar mata yang begitu penuh harapan.

"Maaf kak.... Kaila.... kaila belum... belum bisa jawab sekarang..." jawabku dengan melepaskan tangannya dari tanganku lalu aku menundukkan kepalaku.

"Lalu, kapan kamu akan menjawab cintaku?" Tanyanya dengan berusaha ingin memegang tanganku kembali.

"Nggak tau kak, maaf kak saya harus ngumpul Osis sekarang..." pamitku dan beranjak pergi.

"Kai..." panggil Kak Herdy kembali, aku hanya menoleh dan ia memberi sebuah kotak kado, "terimalah, ini kado ulang tahun untukmu..."

"Terima kasih..." aku mengambilnya dengan senyuman terpaksa.

"Ohiya, sampai lupa... selamat ulang tahun ya..."

"Iya kak terima kasih..." ucapku lagi dan langsung pergi berlari.

***
Author POV

"Cin, gue mau cerita..." teriak Kaila membuyarkan lamunan Cindy di malam nan gelap ini di balkon kamar Asrama.

"Cerita apa?" Tanyanya dengan wajah bete.

"Kak Herdy nembak gue..."

"Apa? Nembak? Elo terima?" Tanyanya dengan mata terbelalak dan senyum bahagia.

"Bell..."

"Yaa kenapa elo gak terima? Ini kan kesempatan elo bego..." kesalnya.

"Ta..."

"Nggak usah mikirin Danny ahh... elo pake mikirin Danny lagi ishhh..." ketus Cindy.

"Gue belum selesai ngomong Cindy Amara..." kesal Kaila.

"Iyaiya... terus elo terima nggak?" Tanyanya.

"Nggak... kak herdy cukup jadi kakak-kakakan gue aja..." jelas Kaila.

"Jiahhh Familyzone..." gumam Cindy.

"Nah... hubungan elo dengan Brayen gimana?" Tanya Kaila dengan wajah serius.

"Tau dahh..." jawabnyanya bete lalu masuk ke dalam.

"Dasar aneh..." gerutuku.

"Intinya malam minggu gue jalan sama dia..." bisiknya dengan membalikkan tubuhnya.

"Hah jalan?"

"Iya..." jawabnya dengan senang lalu naik ke atas ranjangnya.

Kaila pun ikut naik ke atas ranjangnya yang terdapat di bawah ranjangnya Cindy itu, Kaila melihat sisi kirinya tampak Sharon tertidur dengan lelapnya, di samping kanannya tampak tidak ada Dian dan di sebelah ranjang Dian tampak kak Imel sedang bermain ponselnya.

'CEKREKKKK...DUAARR...' seseorang membuka pintu lalu menutupnya dengan membanting pintu itu dengan kuat.

"Aaaakkk gue senang banget..." teriak gadis yang mengenakan piyama berwarna pink ini.

"Senang kenapa elo?" Tanya Cindy dengan menoleh kearah bawah.

"Gue resmii jadian sama Randii.... aaakkk..." ujarnya senang.

"Apa elo jadian?? Selamat yaaaaa" ucap Kak Salsa yang turun dari ranjangnya dan memeluk Dian dengan kuat.

"Iyaa makasihh..." jawabnya senang.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang