Chapter 4 "Teater my life"

573 34 1
                                    

Illustration : Cindy Amara Acelin (Cindy)

***

Cindy POV

   Hari ini hari Kamis, seperti biasa setiap sorenya Aku dan Kaila mengikuti ekskul Teater. Kalau di ekskul ini ada Kak Sharon, Kak Salsa, Dian, Farell dan Zeno yang juga merupakan anggota ekskul ini.

   Pertama-tama kami melakukan pemanasan fisik terlebih dahulu lalu berlatih Vocal kami. Di ruangan teater yang sederhana dan kedap suara inilah setiap kamis kami latihan. Walaupun terlihat sederhana tetapi puluhan piala telah bertumpuk di ruangan ini dan sisanya berada di ruangan kepala sekolah. Ekskul teater di sekolah ini sangat berprestasi apalagi semenjak kehadiran Aku dan Kaila. Setelah latihan vocal kami memulai beracting, latihan kali ini untuk lomba yang masih sebulan lagi, masih lama tapi kami harus sudah mempersiapkan tampilan ini untuk lomba.

"Ini naskah baru... waktu lomba sekitar sebulan lagi jadi kita harus menampilkan yang baru lagi!" Ujar Kaila, Kaila bukanlah ketua tetapi dia seorang yang penting di Teater ini, walaupun ada kakak kelas, tapi Kaila lebih dipercaya sama pelatih.

"Jadi saya pilih..." Kaila pun mulai memilih pemeran di drama baru ini.

   Setelah kami mencoba satu kali dan terjadi banyak kesalahan, tentu saja masih banyak yang salah, kami baru saja memulai naskah ini, dan belum begitu hafal.

   Waktu telah menunjukkan jam 17.30, ini tandanya sebuah ekskul harus bubar, aku yang melirik jam tanganku memberitahu kepada Kaila bahwa waktu sudah habis, jika kami telat keluar bisa-bisa kami dimarahi penjaga sekolah.

"Kai...pulangan..." Bisikku ke telinga Kaila.

"Oke sekian dari hari ini dulu, sebelum pulangan marilah kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa mulai..." Kaila mengakhiri semuanya dengan doa, "Selesai!" Tutup Kaila, dan Kami semua pun meletakkan tangan kami di tengah-tengah.

"SIAPA KITA?" Teriak Kaila yang cukup keras.

"KUMPULAN MUKA DUA!" Jawab kami dengan suara yang melebihi suara Kaila berbarengan

***
Kaila POV

   Pagi ini lagi-lagi hujan, untung saja Subuh Sabtu itu tidak membuat Asrama kami bocor, jelas saja tidak bocor lagi beberapa hari yang lalu baru saja diperbaikin Bapak Kepala Sekolah dengan menyuruh beberapa tukang bangunan.

   Karena tidak ada kebocoran kami pun segera bergegas menuju sekolah seusai sarapan. Sesampainya aku di sekolah dengan santainya aku melewati siswa ekskul pecinta alam yang sedang berkumpul di ruangan, kebetulan kelasku melewati ruangan pecinta alam.

"Woy Kaila! Cindy!" Panggil seseorang.

"OMG... Cin... mereka manggil kita!" Bisikku ke arah Cindy.

"Jangan menoleh Kai, cepatan deh jalannya!" Ujar Cindy sambil berbisik juga, kemarin itu saat harinya ekskul pecinta alam aku tidak hadir, sekarang aku malas sekali aktif di ekskul itu.

"Woy Kaila...Cindy!" Panggil seseorang pria sambil berlari ke arah kami.

"Kaila! Cindy!" Kali ini suara wanita.

   Kami pun bertambah cepat berjalan lalu bersembunyi ke arah balik tangga.

"Loh Cindy sama Kaila mana?" Tanya wanita yang berteriak tadi.

"Ke atas kali! Ayo ke atas dah, Put!" Ajak pria itu naik ke atas.

   Ketika mereka naik ke atas, pintu Toilet terbuka kami pun segera sembunyi ke dalam toilet itu dengan menunggu mereka balik.

"Di atas sepi loh, Randi... jalan kemana sih mereka? Cepat banget!" Kesal Putry.

"Yaudah balik ajalah...!" Ajak Randi. Di bangunan ini memang khusus ruangan ekskul.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang