Chapter 17 "Bahagia sederhana"

192 11 2
                                    

Author POV

"Kakak..." gumam Cindy yang terkejut melihat Brayen datang menghampiri mereka yang sedang berkumpul.

"Haii Cin!!" Sapanya, "ohiya gue gabung ya!" Ijinnya yang memang sudah duduk di sebelah Cindy.

"Ii...iya kak...!" Jawab Cindy gugup.

"Ohh silahkan kakak!" Jawab Kaila dan Farell bersamaan.

   Tampak Cindy begitu memperhatikan Brayen yang tepat berada di sebelahnya itu, jelas saja Kak Brayen yang menggunakan topi putih, hoodie putih dan celana jeans hitam ini tampak begitu keren dan sangat tampan, Sepertinya sih Brayen akan pulang kerumahnya.

"Cindy, elu kenapa?" Tanya seseorang yang memperhatikan Cindy.

"Ohh hmm ehh enggak kak, tuh ada yang minta poto!" Ujar Cindy berbohong.

"Elaaahhh... gue tau kok, elu terpanakan sama ke gantengan gue?" Tanyanya sambil membuka topi dan memperbaiki rambut lalu menutup topinya lagi.

"Apaan ihh... gantengan juga Farell kemana-mana ya kan Rell?" ujarnya lagi-lagi berbohong.

"Hah? Mana ada gantengan juga Zeno!" Bantah Farell sambil memainkan ponselnya.

"Rell!!!" Pekik Cindy dengan mata melotot kearah Farell.

"Hah??" Farell dengan wajah datarnya melihat Cindy.

"Ohiya, gue duluan ya!" Pamit Alan.

"Sama gue duluan!" Eny ikut-ikutan yang membuat teman-temannya curiga.

"Ohiya, bye Eny!" Ucap Kaila, mereka berdua pun telah pergi, kini tersisa hanya Kaila, Danny, Cindy, Brayen dan Farell.

"Cinn... lu harus ta..." belum selesai ngomong, mulut Kaila di bekap Danny, "Iiihh Danny... biar aja mereka berdua tahu!" Ujar Kaila melepaskan tangannya Danny dari mulutnya.

"Wahh Farell dengan Cindy doang, Kai? Gue nggak di beri tau?" Tanya Brayen.

"Lu tau nama gue?" Tanya Kaila heran.

"Teman kamar yang nggak tau elu tu kertelaluan, jelas saja nohh bocah ceritain lu mulu!" Jelas Brayen sambil menunjuk Danny dengan jempolnya.

"Iyaa sampai telinga panas!" Sambung Farell.

"Hehehe...!" Cengir Danny sambil merangkul Kaila.

"Hmm...oke gue mau beri tahu kalian kalau Eny sama Alan udah jadian!" Jelas Kaila terus terang.

"Serius lu?" Tanya Cindy dengan kedua mata yang melotot seperti ingin melompat.

"Serius, tanya aja sama vokalis abal-abalan!" Jawab Kaila dengan melirik Danny sambil melepas rangkulan Danny pelan-pelan, Danny hanya mengangguk, "mereka jadian di rumah elu Cin!! Udah 2 minggu guys!" Tambahnya.

"Keren... gue kira Alan tidak tau pacaran!" Ucap Farell dengan jempolnya.

"Betul Rell, gue kira dia Gay malah!" Tambah Brayen.

"Sama coy!" Sambung Danny.

"Cin, ikut gue pulang boleh kali!" Ajak Brayen mengalihkan pembicaraan.

"Hah pulang sama kakak?" Cindy terkejut diajak pulang bareng, Brayen mengangguk. Mereka pun akhirnya pergi.

"Oke, Rell, gue dengan Kaila cabut ya bye!" Pamit Danny sambil menarik tangan lembut Kaila.

"Gue sendiri? Seandainya Cessi sekolahnya di sini!" Gumam Farell dalam hati dengan perasaan sedih.

***
Cindy POV

   Mentari yang begitu terik ini dan kicauan suara burung di mana-mana menghantarkan pagiku dengan begitu indah. Hari ini aku memang sengaja terlambat bukan karena keinginanku tapi karena mulai Sabtu kemarin dan Senin hari ini Kak Brayen lah yang mangantar-jemputku, hitung-hitung lumayanlah tidak merepotkan Kaila.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang