Chapter 14 "Kamu Jahat"

223 9 0
                                    


Tiba-tiba'BRUKKKK'

   Hanya sebuah lubang kecil yang membuat mobil kami terhentak.

"Yaampun jalanan di sini selalu aja rusak!" Ujar Kak Dirga.

"Di sini banyak truk kali yang lewat!" Jelas Dian.

   Sesampai di Mall, kami berbeda tujuan. Aku, Kak Dirga dan Farell menuju arah bioskop, Kaila dan Danny mencari tempat makan, Alan dan Eny mengelilingi supermarket sedangkan Dian dan Randi entah kemana.

***
Dian POV

   Kami semua berpencar, kali ini aku dan Randi berjalan ke lantai paling atas di mall ini tepatnya di tempat yang sepi, sesampai di sana gue segera mempertanyakan sesuatu.

"Ran, tadi lu nembak gue kan?" Tanyaku.

"Nggak jadi, gue cuma bercanda!" Jelasnya.

"Lu bilang bercanda? Perasaan gue lu mainin gini? Keterlaluan lu Ran!"

"Suka-suka gue dong! Gue belum mau pacaran!" Ujarnya jelas ini membuat gue kesal yang harusnya gue happy tapi malah dibuat Randi sakit. "Sudahlah sekarang kita kemana?" Tanyanya.

"Tau!" Aku segera berlari menurunin tangga darurat lalu berjalan cepat entah itu kemana namun ternyata Randi tidak mengikutiku, "sial... berarti dia memang main-main!" Gerutuku dalam hati, "sekarang gue harus kemana? Itu Eny dan Alan samperin deh!" Aku segera berlari menuju 2 orang temanku itu.

***

Author POV

   Kamis, Jum'at, Sabtu dan Minggu telah berlalu dengan hal yang begitu menyenangkan dan juga tidak begitu menyenangkan. Senin pagi ini lebih tepatnya masih subuh ini Kaila gadis cantik itu masih di rumah, biasanya sejak malam ia sudah berada di Asrama tapi kali ini tidak, karena ia menunggu Ayahnya yang baru datang dari Inggris malam tadi.

"Sampai jumpa minggu depan kasur empukku!" Ucapknya sambil melambaikan tangan ke arah kasur, ia lambaian ini tidak akan di balas dengan kasur empuknya itu..

   Sambil menggotong tas yang berisi beberapa lembar baju, Kaila segera menurunin beberapa anak tangga lalu menaruh tasnya di sofa ruang tamu dan segera pergi ke ruang makan, tampak di situ sudah ada Ayahnya dan Rico sang kakak sedang mengobrol sedangkan mamanya sedang meng-oven roti, pembantunya? Dia sedang menyuci pakaian keluarga ini, pekerjaan pembantu di rumahnya tidak begitu berat, apa ada yang berminat jadi pembantu Kaila? Hoho... sayangnya lagi tidak membuka lowongan...

"Pagi ayah!" Ucap Kaila menyapa seorang pria yang mengenakan jas dan kemeja putih di dalamnya yang tampak begitu rapi itu.

"Pagi Kela sayang!" Ucap Ayahnya balik, semua keluarganya memang memanggilnya dengan sebutan Kela itu adalah nama waktu ia kecil.

"Kela, mau roti selai apa?" Tanya mamanya yang sedang mengambil roti di dalam oven itu.

"Keju aja mah!" Pintaku, ini lain selai tapi Kaila memang suka dengan rasa keju yang lebih gurih dan enak.

"Rico, ayah bawa mobil jazz ya!" Ujar Ayah, "STNK-nya bawa sini, nih STNK alphard!" Tambah ayah sambil memberi surat mobil.

"Aku yang bawa Alphard!" Pinta Kaila.

"Gue gitu bawa sport? Ogahh ahh warna pink!" Gerutu bang Rico.

"Sudah Kela, ayah antar saja!"

"Nggak mau yah! Iya sudah Kela bawa sport aja udah!" Kesalnya sambil memonyongkan bibir ke arah Rico.

"Nah gitu dong, mobil pink itu kan di belikan buat kamu!" Ujar Ayah.

"Iya lebih mahal lagi dari mobil gue!" Tambah Rico sambil menjulurkan lidahnya.

Asrama Ada Asmara[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang