Asal Mula Nama IMmi

135 12 0
                                    

Awalnya Mala dan Isna tidak saling mengenal. Pertama kali mereka bertemu juga dengan tidak disengaja. Waktu itu, hari kedua mereka mengikuti ajaran baru. Isna duduk bersama temannya bernama Dwi Santina, sedangkan Mala duduk bersama Maria Ulfah. Waktu itu Dwi sedang asyik bercerita dengan Maria. Dwi menyuruh Mala duduk bersama Isna untuk sementara. Dwi kembali ke tempat duduknya disamping Isna ketika mendengar bel masuk berbunyi. Setiap pagi, setelah lonceng jam pelajaran pertama berbunyi semua siswa diwajibkan membaca Al-Qur'an. Waktu itu Isna, Dwi dan Maria sedang dapat 'tamu'. Kerena Isna ingin membaca Al-Qur'an, dia menyuruh Dwi tetap duduk di bangku bersama Maria sedangkan dia duduk bersama Mala. Setelah selesai membaca Al-Qur'an, Dwi dan Maria masih asyik bercerita. Dwi sempat meminta Mala untuk duduk bersama Isna untuk satu hari itu saja. Maka Mala pun duduk bersama Isna. Awalnya mereka tidak saling menyapa apalagi mengenal. Isna sedang asyik membaca manga Doraemon.

Keesokan harinya, Mala melihat Dwi duduk bersama Maria. Dan Dwi meminta Mala untuk duduk bersama Isna lagi. Mala pun menurut. Mala berjalan menuju di mana Dwi dan Isna duduk, dia tidak melihat Isna. Rupanya Isna belum datang. Tanpa banyak bicara, Mala pun langsung duduk. Sejak saat itu, Mala dan Isna duduk berdua, sedangkan Dwi duduk bersama Maria di depan mereka. Lama-kelamaan, Mala dan Isna pun mulai akrab. Mereka suka berbagi cerita. Mereka sudah tidak canggung lagi dan sudah mulai suka bercanda.

Mereka adalah orang yang hemat. Hemat dan pelit itu beda, loh. Waktu itu banyak anak-anak yang selalu meminjam ATK kepada mereka, tetapi tidak pernah kembali. Karena saking hematnya mereka, setiap ada ATK yang jatuh atau tidak ada yang mengaku, mereka selalu mengambilnya. Mereka bukan pencuri, mereka cuma tidak suka melihat hal-hal yang mubazir. Maka dari itu mereka mengambilnya dan menyimpannya. Setiap ada yang meminjam ATK kepada mereka, mereka tidak pernah meminjamkan punya mereka yang asli, tetapi mereka meminjamkan dari ATK yang dibuang secara suka rela oleh pemiliknya.

Karena saking seringnya para siswa yang meminjam tidak pernah mengembalikan ATK yang mereka pinjam. Sampai suatu hari, karena sudah jengkelnya dengan anak-anak yang suka meminjam ATK mereka dan tidak pernah mengembalikannya lagi. Maka mereka menulis nama inisial mereka di setiap barang yang mereka dapat. Awalnya hanya huruf "IM" inisial dari nama Isna dan Mala. Karena dirasa kurang menarik dan terlalu pendek, maka mereka membalik inisial mereka menjadi "MI". Kemudian IM dan MI mereka gabung menjadi IMmi, yang artinya Isna Mala. Mereka memberi inisial agar jika ada yang mengaku-ngaku barang yang diambilnya adalah miliknya, maka orang itu harus bisa menjelaskan arti kata dari IMmi.

Dari situlah mereka selalu menyebut diri mereka IMmi. Padahal diantara mereka tidak terpikirkan akan bisa bersahabat. Persahabatan mereka berjalan seperti air mengalir. Dan sampai sekarang pun persahabatan mereka masih terjalin dengan baik, walaupun sekarang mereka dipisahkan oleh laut.

***


Momen-Momen IMmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang