Pembohong Amatir

23 5 5
                                    

Berkata jujurlah walaupun itu pahit.

Kelas X-3.

Pagi tadi saat di sekolah, Isna, Mala, Anita Sari dan Titus berencana ingin ke kolam renang--yang terletak di dekat stadion. Tetapi Anita Sari dan Titus tidak jadi ikut ke kolam renang. Anita Sari beralasan bahwa sepeda motornya di pakai oleh ayahnya. Sementara Titus beralasan karena di rumah sedang hujan dan tidak bisa ikut ke kolam renang, dan Titus pun mengusulkan sabtu depan saja ke kolam renangnya. Tetapi Isna dan Mala menolak usul Titus. Terpaksa Isna dan Mala memutuskan ke kolam renang berdua saja. Di rumah Mala sendiri cuaca tampak mendung, tetapi karena dia ingin sekali ke kolam renang, dengan semangat Mala berangkat menuju ke rumah Isna. Sesampainya di rumah Isna, Isna masih menjaga toko. Selain itu juga cuaca semakin mendung, menjadi lebih gelap dari sebelumnya.

Saat mereka ingin berangkat ke kolam renang tiba-tiba saja turun hujan dengan lebatnya. Mala pun berteduh di rumah Isna. Sampai jam empat sore, hujan masih saja belum reda, bahkan semakin deras saja. Mereka berdua pun terpaksa membatalkan niat mereka untuk ke kolam renang. Sebenarnya mereka ingin sekali ke kolam renang.

Sambil menunggu hujan reda mereka berdua bermain monopoli. Mereka berhenti main monopoli ketika Mala ditelpon oleh ibunya--disuruh pulang. Tentu saja ibu Mala menelpon, mereka bermain monopoli sampai jam tujuh malam. Dengan terpaksa Mala pulang dengan menerobos hujan yang tidak terlalu deras.

Saat hari senin Titus bertanya kepada Isna dan Mala apakah mereka jadi ke kolam renang atau tidak. Karena mereka gengsi untuk mengatakan tidak jadi karena hujan, mereka malu karena tidak setuju dengan usul Titus kemarin.

"Jadi, dong," ucap Mala dengan mantapnya.

"Hujan-hujan itu kalian ke kolam?!" tanya Titus tidak percaya.

"Iya, dong." Titus pun percaya saja dengan ucapan Mala.

"Banyak orang yang datang tidak?" Titus kembali bertanya.

"Tidak, cuma sedikit kemarin orangnya yang ke kolam," kali ini Isna yang menjawab.

Titus hanya manggut-manggut saja dengan ucapan Isna dan Mala. Mereka pun kembali membahas untuk kembali ke kolam hari sabtu nanti. Isna dan Mala pun antusias dengan ajakan Titus. Jelas saja mereka antusias, karena mereka sendiri ingin sekali ke kolam renang.

Hari sabtu pun tiba.

Hari ini mereka--Isna, Mala, Titus dan Anita Sari-- benar-benar ke kolam renang. Mereka segera masuk setelah membeli tiket. Titus bertanya kepada Mala di mana tempat meletakkan tas mereka. Mala mengatakan tidak tahu kepada Titus, karena dia sendiri baru pertama kali ini ke kolam.

"Katanya kalian kemarin ke kolam?" tanya Titus curiga.

Mala yang lupa jika kemarin mereka berbohong soal pergi ke kolam hanya menjawab asal. "Aku benar-benar tidak tahu. Kemarin kan hujan, jadi kami langsung masuk ke kolam."

"Lah, terus pulangnya kalian tidak ganti baju?" Titus semakin curiga kepada Isna dan Mala.

"Tidak, kemarin kan hujan. Jadi kemarin kami pulang hujan-hujanan." Mala kembali berbohong. Titus merasakan jika Isna dan Mala telah berbohong.

Karena mereka berempat tidak tahu di mana letak loker untuk penitipan tas, mereka bolak-balik seperti orang linglung. Mereka di tegur oleh seorang petugas kolam karena mondar-mandir terus mencari loker dari tadi namun tidak kunjung ketemu. Petugas kolam itu langsung menunjukkan tempat di mana loker dan tempat berganti baju setelah Titus bertanya. Mereka berempat segera menuju ke tempat di mana petugas kolam itu memberitahu. Mereka hanya meletakkan tas mereka di loker dan langsung masuk ke dalam kolam renang.

Isna dan Mala benar-benar merasa malu kerana sudah berbohong kepada Titus. Tapi mau bagaimana lagi, gengsi gitu lho, kalau bilang tidak jadi berangkat ke kolam renang. Mau ditaruh di mana muka mereka. Bisa-bisa Titus menertawakan mereka karena tidak menurut dengan ucapan Titus.

***


Amanat : Berbohong itu tidak baik walaupun itu hanya sebuah kebohongan kecil.


26 Agustus 2016

Momen-Momen IMmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang