Selalu Remed

25 1 10
                                    

Kelas XI IPS-2

Kata siapa membuat lagu itu sulit? Nyatanya Isna dan Mala bisa membuat lagu dengan mudah. Tidak dipungkiri jika mereka membuat lagu berdasarkan pengalaman mereka.

Pengalama mereka ini mungkin aib bagi siswa lain, tapi tidak untuk Isna dan Mala. Justru yang dianggap aib oleh orang lain inilah yang membuat Isna dan Mala terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Ada yang tahu apa yang menjadi aib bagi para pelajar?

Jawabannya yaitu remedial.

Bagi kebanyakan pelajar, dapat nilai di bawah standar dan mengikuti remedial itu merupakan aib, dan harus disembunyikan dari orang lain baik itu orangtua ataupun teman sendiri. Namun berbanding terbalik dengan Isna dan Mala. Mereka berdua justru tidak merasa malu sedikitpun ataupun tertekan karena mendapat nilai di bawah standar dan selalu mengikuti remedial.

Mungkin masih wajar jika sesekali mengikuti remedial. Namun ini disetiap ulangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) mereka berdua selalu remedial meskipun sudah belajar seharian sebelum ulangan. Karena mereka tidak pernah tuntas disetiap ulangan TIK akhirnya mereka memutuskan untuk tidak belajar saja sekalian. Lagipula walaupun mereka belajar atau tidak hasilnya sama saja, selalu remedial. Dan jika mereka ditanya oleh teman-teman yang lain kenapa mereka selalu remedial, alasannya simpel saja, yaitu sesekali ingin merasakaan remedial dan memberi kesempatan kepada siswa yang lain untuk mendapatkan nilai baik dan menemani mereka yang selalu remedial.

Tapi bukankah ada pepatah yang mengatakan jika apa yang dikatakan oleh hati itu berbeda dengan apa yang diucapkan oleh mulut. Bahkan ada peribahasa yang mengatakandalamnya laut dapat diukur namun dalamnya hati siapa yang tahu. Itulah yang dialami oleh Isna dan Mala.

Dihadapan siswa lain mereka mengatakan jika mereka sesekali ingin merasakan remedial karena sudah bosan mendapat nilai baik dan memberikan kesempatan bagi pelajar yang lain untuk mendapatkan nilai yang baik. Namun di dalam hati, mereka berdua merasa malu juga karena selalu remedial berkepanjangan disetiap ulangan TIK. Dan untuk membesarkan hati mereka sendiri, mereka selalu berkata 'sekali-sekali merasakan remedial karena sudah bosan mendapat nilai baik terus, dan memberi kesempatan kepada siswa yang sering remedial untuk mendapat nilai baik'. Dan ternyata kata-kata itu sangat ampuh untuk mereka berdua.

Karena tidak ingin terpuruk dengan remedial yang berkepanjangan, maka muncullah ide menciptakan lagu. Lagu yang mengungkapkan isi hati mereka berdua.

Mau tahu lirik lagunya seperti apa?

Mari kita nyanyikan lirik lagu yang berjudul 'Selalu Remed' berikut ini,

Seberapa pantaskah kita untuk selalu remed

Cukup indahkah diri kita untuk slalu remed

Mampukah skali saja kita tidak remed T.I

Sungguh amazing bila kita tidak remed

2x

Celakanya hanya diri kita yang slalu saja remed

Hanya diri kita yang slalu tidak tuntas

Walau belajar tetap saja kita remad

Itulah lirik lagu ciptaan IMmi. Dan satu hal lagi, musik atau nada yang digunakan adalah lagu Sheila On Seven berjudul Seberapa Pantas. Lebih tepatnya pada bagian reff lagu Seberapa Pantas. Jadi jika ingin menyanyikan lagu Selalu Remed harus hapal nada lagu Seberapa Pantas pada bagia reff-nya.

***

Pesan:

Jangan pernah menyerah jika mengalami suatu kegagalan untuk meraih apa yang diinginkan. Karenaaa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan itu memerlukan perjuangan yang tidak mudah.

Note:

Chapter ini aku persembahkan khusus buat sahabat terbaikku Isnaniah. Aku berharap momen-momen lucu kita yang aku buat dalam bentuk tulisan ini bisa terus mengingat momen-momen terkecil yang kita alami selama ini dan yang paling penting bisa menjadi hiburan tersendiri buat kita disela-sela kesibukan kita masing-masing.


14 Oktober 2017

Momen-Momen IMmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang