"Air Mancur"

14 2 13
                                    

Kelas XI-IPS2

Buka puasa bersama.

Sudah menjadi kegiatan rutin bagi SMA Negeri 1 Tanjung untuk mengadakan buka puasa bersama setiap tahunnya.

Saat kelas X Isna tidak ikut buka puasa bersama. Tetapi buka puasa tahun ini Mala benar-benar senang. Pasalnya Isna ikut buka puasa bersama kali ini, walaupun dengan sedikit paksaan dan rayuan. Jadi momen kali ini akan Mala gunakan sebaik mungkin. Sebab susah sekali untuk mengajak Isna keluar rumah kalau tidak ada manfaatnya, itu kata Isna.

Sama seperti anak SMA pada umumnya, semua siswa duduk bergerombol sesuai kelompok mereka. Namanya juga anak SMA, kalau ndak nge-geng nggak enak. Walaupun Putri dan Sri sahabat mereka, tetapi dua orang itu tidak berkumpul dengan Isna dan Mala. Mereka justru nyebrang ke tetangga―kelas XI-IPS1. Isna dan Mala tidak ambil pusing tentang kepergian dua orang itu. Bagi Isna dan Mala yang penting mereka berdua enjoy, orang lain, mah urusan belakangan.

Kalau saat Mala kelas X, buka puasa bersamanya di dalam kelas masing-masing. Tapi tahun ini semua siswa buka bersama di halaman sekolah, biar terlihat kekeluargaannya gitu kata gurunya.

Buka bersama tahun ini juga sedikit meriah karena ada kembang apinya. Semua siswa kelas XI-IPS2 yang berkumpul hanya sedikit, sebab semua siswi pada ngungsi ke kelas lain menemui dan makan bersama kelompoknya. Hanya Isna dan Mala saja perempuan yang duduk di tempatnya, kelas XI-IPS2.

Isna makan dengan khidmat sambil sesekali melihat kembang api yang menyala di angkasa. Sementara Mala makan sambil mengedarkan pandangannya kepada teman-teman kelasnya yang hanya sedikit. Ia merasa miris karena semua kelas berkumpul dengan teman satu kelasnya masing-masing. Sementara teman sekelasnya sudah hilang entah kemana.

Mala tidak tertarik dengan kembang api yang berpijar di angkasa. Mala tidak sengaja melihat ke arah David. Dilihatnya pria itu terlihat senang dengan pertunjukan kembang api. Kebetulan saat itu kembang apinya berpijar dengan terang dan bagus.

David yang melihat itupun langsung membuka mulutnya yang penuh dengan nasi dan berkata, "Waah, bagus." Dan saat itulah Mala yang terus memperhatikan David melihat "air mancur" keluar dari mulut David.

Mala tergelak hebat. David yang melihat Mala tertawa hanya bisa diam sambil menundukkan wajahnya. Mungkin dia malu karena nasi yang ada di mulutnya keluar berhamburan seperti air terjun.

Mala segera menyenggol Isna dan menunjuk ke arah David. Namun pria itu sudah membersihkan nasi yang berjatuhan di bajunya.

"Ada apa, Mala?" Isna bertanya, bingung melihat Mala yang terus tertawa sambil menunjuk ke arah David.

"David," Mala berucap disela-sela tawanya. Ia berusaha untuk menahan tawanya. Dirasa tawanya bisa dia tahan, Mala kembali berucap, "David muncrat."

Mala kembali tertawa. Membuat Isna semakin bingung. Mala kembali menahan tawanya agar ia bisa menceritakan pada Isna. Dengan susah payah Mala menahan tawanya dan beberapa kali mempraktikkan kembali bagaimana David mengeluarkan "air mancur" dari mulutnya.

Isna pun tertawa usai mengerti apa yang diceritakan Mala. Isna dan Mala langsung menoleh ke arah David. Dan kebetulan pria itu juga melihat ke arah mereka berdua dengan senyum canggung.

"Mala, lho." David berkata dengan tertawa kecil. Mungkin dia malu karena ketahuan oleh orang lain.

"Maaf, David." Mala masih tertawa. "Soalnya lucu banget."

"Aku dengar ceritamu aja sudah lucu, apalagi kalau aku lihat langsung, pasti jauh lebih lucu." Isna berucap dengan masih menahan tawa.

"Itu udah pasti, Is." Mala menyahut.

Tahun ini merupakan tahun berbuka puasa yang sangat lucu bagi Isna dan Mala. Terkadang Isna dan Mala sering menggoda David jika pria itu sedang makan―camilan dan sejenisnya―dengan ucapan 'Hati-hati muncrat, Vid". Sementara David hanya bisa tersenyum malu.

***

Rabu, 8 November 2017

Momen-Momen IMmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang