Narsis Yang Memalukan

61 7 6
                                    

Di kost-an Dita.

Hari ini Isna, Mala, Anita Meinova, Anita Sari dan Dita sedang berkumpul di kost-kost-an Dita untuk mengerjakan tugas kelompok Biologi.

Berhubung Anita Sari belum datang, Anita Meinova membuka laptopnya. Sambil menunggu Anita Sari datang, Anita Meinova bermain game Angry Bird. Sedangkan Isna dan Mala hanya menjadi penonton. Mereka berdua asyik menonton Anita Meinova bermain game.

Tidak lama, Dita keluar dari dalam rumah menuju ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisikan minuman di atasnya dan meletakkannya di atas meja.

Lima belas menit kemudian, Anita Sari pun datang.

Mereka pun langsung mengerjakan tugas kelompok Biologi. Mereka mengerjakan tugas sambil bercanda ria. Dan tidak terasa, tugas mereka pun hampir selesai. Hanya tinggal memberi gambar-gambar untuk melengkapi materi presentasi mereka.

Anita Meinova dan Dita sibuk mencari gambar-gambar di laptop Anita Meinova. Sedangkan Isna, Mala dan Anita Sari menganggur, tidak kebagian tugas. Anita Sari pun keluar dari ruang tamu dan duduk di teras sambil membawa laptop, sedangkan Isna dan Mala masih setia menunggu Anita Meinova dan Dita yang sibuk mencari gambar-gambar penunjang materi mereka.

Merasa Anita Sari tidak kembali masuk ke ruang tamu, Mala pun keluar menemui Anita Sari yang sedang asyik bermain laptop.

"Nita, kamu ngapain di situ?" tanya Mala yang berdiri di ambang pintu. "Kenapa tidak di dalam?"

"Di dalam panas, enak di luar, dingin."

Mala pun melangkah mendekati Anita Sari.

"Kamu ngapain, sih?" Mala kembali bertanya ketika sudah berada di samping Anita Sari. "Ayo kita foto-foto," ucap Mala semangat ketika mengetahui Anita Sari sedang berfoto ria menggunakan laptopnya.

"Ayo, duduk sini."

Mala pun duduk di samping Anita Sari. Mereka berdua pun asyik berfoto dengan gaya yang itu-itu saja, tidak punya gaya lain.

"Mana Isna?" tanya Anita Sari. "Kita ajak Isna juga."

"Tunggu sebentar, aku panggilkan." Mala pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah Isna yang sedang menunggu Anita Meinova dan Dita.

"Is. Isna!" panggil Mala. Isna pun menoleh. "Kita foto-foto, yuk? Pakai laptopnya Anita Sari."

"Ayo," jawab Isna dengan semangatnya. Dia pun berdiri dan meninggalkan Anita Meinova dan Dita yang masih sibuk mencari gambar-gambar untuk melengkapi tugas kelompok mereka.

Isna dan Mala pun kembali menghampiri Anita Sari yang berfoto ria sendirian.

"Ayo, Nita," ajak Isna.

Mereka bertiga pun duduk berjejer. Mereka mulai berpose untuk berfoto. Mereka bertiga pun mulai berfoto ria.

15 detik...

30 detik...

1 menit...

2 menit...

"Nita, fotonya sudah di ambil belum?" tanya Mala yang merasa pegal dengan bibirnya yang terus tersenyum dari tadi.

"Sudah. Tapi kok tidak mau tersimpan ya?" Anita Sari terus meng-klik tombol kamera.

"Iya, kok lama banget ya? Kering gigiku karena dari tadi unjuk gigi terus," ucap Isna yang posenya tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

"Ayo kita ulang lagi," ajak Anita Sari.

Mereka bertiga pun kembali berpose. Isna tersenyum sambil memperlihatkan sebagian gigi-giginya. Mala berpose dengan senyuman yang lebar. Anita Sari berpose tersenyum seperti Mala dan memiringkan sedikit kepalanya ke kanan.

5 detik...

15 detik...

30 detik...

1 menit...

"Sudah belum, Nita? Masa dari tadi belum tersimpan juga!" ucap Mala yang mulai kesal karena capek mempertahankan senyumannya.

"Aku tidak tahu," jawab Anita Sari. "Masa laptopku rusak, sih?"

"Aduh! Gigiku kering," keluh Isna.

Mereka bertiga menormalkan kembali wajah mereka. Mala menggerak-gerakkan mulutnya untuk melemaskan otot-otot bibirnya yang terlalu lama tersenyum. Isna membasahi giginya yang kering dengan lidahnya. Anita Sari sibuk dengan laptopnya.

Mala memperhatikan Anita Sari yang masih fokus dengan laptopnya.

"Ini apa, Nita?" tanya Mala sambil menunjuk ke layar laptop yang seperti menunjukkan waktu.

Anita Sari pun melihat ke layar laptopnya. "ASTAGA!!!" ucap Anita Sari yang membuat Isna dan Mala terkejut.

"Kenapa?!" tanya Isna dan Mala bersamaan.

"Ternyata dari tadi itu kita buka video, bukan kamera," ucap Anita Sari sambil meng-klik tombol stop di laptopnya.

"APA!!" teriak Isna dan Mala bersamaan, terkejut dengan ucapan Anita Sari.

"Pantas dari tadi fotonya tidak ada," ucap Mala.

Isna tertawa. "Capek-capek pose sampai gigi kering, ternyata dari tadi kita memvideo. Ha...ha...ha..."

Mereka bertiga pun tertawa lepas.

"Anita, coba buka videonya. Aku mau lihat, pasti lucu banget muka kita di video," perintah Mala.

Anita Sari pun membuka video mereka. Mereka bertiga pun tertawa melihat video mereka sendiri. Setelah puas melihat video mereka sendiri, mereka bertiga pun kembali berfoto.

"Lihat dulu, itu kamera apa video?" ucap Mala sebelum mereka mengambil pose untuk berfoto." Nanti sudah capek-capek pose tidak taunya malah video."

Anita Sari tertawa. "Ha...ha...ha... Sekarang tidak lagi, tenang aja."

Mereka bertiga pun berfoto ria kembali. Mereka bertiga menghentikan aksi berfoto ria saat Anita Meinova dan Dita memanggil mereka untuk melanjutkan mengerjakan tugas kelompok yang belum selesai. Mereka bertiga pun masuk ke ruang tamu untuk menemui Anita Meinova dan Dita.

Itulah pengalaman IMmi yang memalukan. Sekaligus pengalaman yang tidak akan terlupakan.

***

Momen-Momen IMmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang