~Fase Awal~

867 13 0
                                    


Bulan Ramadhan telah tiba, sekolah libur selama dua minggu saja. Aku menghabiskan waktu dengan membaca beberapa buku dari mulai majalah remaja, novel dan ilmu pengetahuan lainnya membuat liburan terasa penuh manfaat. Aku berharap semua ini tidak berlalu dengan cepat, siang dan malam silih berganti seperti sedang berlomba-lomba menghabiskan waktu. Alhasil betapa singkat liburan ini berlalu. Berbeda saat masih dibangku SD, liburan itu bisa sampai satu bulan malahan lebih.

Setelah pulang dari sekolah, rasa haus ditenggorokan begitu terasa. Menonton tv semakin membuat haus ini menjadi karena iklan sirup yang menyegarkan bermunculan. Aku matikan tv dan bersiap untuk tidur siang untuk melupakan iklan sirup yang menyegarkan itu. Walau begitu sulit rasanya untuk memejamkan mata ini dengan perut yang kosong. Aku putuskan menunggu waktu berbuka puasa seperti biasanya dengan mendengarkan stasiun radio kesayangan "Wadi FM", pasti diputar lagu-lagu nasyeed seperti Opick, Sulis bahkan lagu arab sekalipun.

Aku putar-putar frekuensinya, yap! Akhirnya aku temukan "Wadi FM" ternyata pas sekali sedang diputar lagu, "hmm, ahmad dani dan chrisye.."

"Jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau sujud kepada-Nya...." Begitu kata lirik lagu tersebut.

Maksud lirik lagu itu apa ya? Otak ini kembali berputar. Skema rautan penggalan kata Rabiah menyebar di aliran otak kiri berselancar menuju dinding otak kanan, kemudian kependengaran dan berhenti hingga hati. Seolah ada sebuah kemiripan, berbeda bahasa tetapi satu makna yaitu mempertanyakan sejauh mana ketulusan dan keikhlasan manusia untuk menyembah Tuhan.

Aku sejenak merenung, "Amalan apa yang telah Aku lakukan dengan ikhlas? Bukankah wajar apabila kita beramal karena menginginkan sesuatu?" Sanggah hati ini.

Aku masih membayangkan amalan-amalan yang tidak pernah Aku pertanyakan keikhlasannya. Jika surga dan neraka tidak pernah ada masih maukah manusia menyembah Allah? Masih maukah? Masih maukah? Kalau surga dan neraka tidak ada, Aku bisa melakukan apapun dengan bebas. Berarti kalau Aku mencuri, berzina, membunuh tidak akan mendatangkan siksa Allah. Enak sekali manusia bisa melakukan apapun sesuka hati tanpa takut akan disiksa.

Pikiran ini mulai kacau, hal ini sungguh tidak rasional serta membingungkan bagi anak yang berusia 14 Tahun sepertiku. Sebentar lagi sholat malam, tetapi masih saja memikirkan kata-kata Rabiah dan lagu Ahmad Dani feat Chrisye, "Masih maukah menyembah Allah meskipun surga dan neraka tidak diciptakan? Enak betul ya, menjadi manusia kalau begitu. Benar-benar bebas bagaikan binatang nanti, bukankah Allah membedakan antara manusia dengan binatang?" Menggerutu sendiri.

Jika memikirkan tentang binatang, "Binatang apa yang enak dimakan?" Aku menjawab sendiri "Tentu ayam, eh kira-kira sahur ada ayamnya tidak ya?" Aku tertawa kecil dalam hati.

Esoknya setelah pulang sekolah Aku mencari buku kecil itu. Di sekolah Aku belajar mengenai "Ikhlas". Orang yang ikhlas dalam beramal adalah mereka yang tidak mengharapkan imbalan dari apa yang telah diamalkan, hanya ingin mendapatkan keridhoan Allah semata. Aku berpikir kembali, Rabiah itu sosok manusia yang tidak pernah buku-buku ceritakan mengenai keikhlasanya dalam beribadah, dia tidak mengharapkan surga tetapi dia juga tidak takut dibakar api neraka. Kata-kata yang sulit dipahami, namun selalu teringat di dalam hati.

"Janganlah Engkau enggan perlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi kepadaku"

Pesona tulisan terakhir ini membuat Aku mengerti, jadi Rabiah berharap bertemu dengan Tuhan. Bagaimana mungkin bisa melihat wajah-Nya? Aku segera berlari ke kamar kakek yang sedang bersholawat.

"Kakek! Memang wajah Allah seperti apa? Memang bisa dilihat??"

Kakek tiba-tiba berhenti bersholawat dan menatap tajam, "Hus, sok ngaco! Musyrik membayangkan wajah Allah! Haram hukumnya!"

Di Atas Langit Cinta (Self-Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang