Pricil pov
Kenalin nama aku pricil dhian gutama aku sekolah di highschool pritama yang katanya sih sekolah para penghuni cowok ganteng alias cogan dan paling diminatin oleh banyak orang terutama buat para siswi-siswi.
dan aku?? Yaa mungkin bisa di bilang salah satu dari siswi-siswi itu.
Sudah satu bulan aku bersekolah dan baru hari ini telat dan ini gara-gara mamanya yang juga ikutan telat bangun jadinya ia sekarang lari-larian pergi ke sekolah. Awalnya ia memang diantar oleh Supir rumahnya tapi karena jalanan macet jadi ia memilih turun dan berakhir lari-larian.
"Eh hati-hati dong!!" teriak beberapa pejalan kaki.
"Maaf mbak buk" teriakku sambil setengah berlari.
Aku terus berlari sambil melihat jam di tangan. Aku sudah menabrak beberapa orang di jalan dan mereka semua berteriak-teriak padaku, karena sudah menggangu aktivitas mereka yaa siapa yang gak marah coba? Dan yang menyebabkan itu aku sendiri.
Tapi di banding ngeladenin mereka mending ia lari daripada telat sampai ke sekolah. Gedung sekolah sudah terlihat aku langsung berlari sekuat tenaga karena pintu gerbang hampir di tutup.
'Teeet teeeeettt'
Opss aku hampir saja tertabrak oleh Motor.
"Ah kak maaf maaf,maaf sekali lagi" ucapku pada cowok yang memakai masker penutup mulut dan berjaket warna abu-abu itu.
Namun cowok itu terlihat tidak menghiraukannya ia malah terburu-buru masuk. 'Huhh dasar cowok hampir saja tadi menabrak ku dan ia sih ini salah ku juga tapi masa ia nggak berkata apa-apa setelah aku minta maaf eh dia malah langsung pergi aja, ehh tapi ada baiknya juga ya kok si cowok tu gak marah-marah
biasanya kan orang pada marah kalau kejadiannya seperti tadi'Arggh sudahlah ngapain juga di pikirin. baru teringat ia harus cepat-cepat masuk sekolah, aku langsung berbalik badan dan 'argghhh lagi-lagi gue sial' teriakku dalam hati.
Pintu rupanya udah keburu di tutup sama pak satpam
"pakk haloo pakk bukain dong pintunya" teriakku
Setelah teriakkan ku pak satpam langsung muncul di depannya
" Maaf pintunya sudah ditutup tidak bisa masuk lagi" ujar satpam itu.
" Yahh bapak pleasee bukain dong pakk" teriakku lagi.
"Bapak gak kasihan sama saya udah ngos-ngosan gini lari pleasee" sambil memasang muka memelasnya.
" Itu juga salah kamu kenapa datangnya telat" ujar satpam itu sama sekali tidak terkena rayuannya.
"Duh pak sebenarnya saya itu tadi hampir tidak telat cuman karena...ih ini tuh pasti gara-gara cowok tadi" jawabku sambil memikirkan cowok tadi.
Dan ia baru sadar cowok tadi itu kenapa tidak membalas permintaan maafnya pasti cowok tadi itu buru-buru masuk biar tidak telat. Argghh..
"Heh kamu itu kenapa?"tanya satpam itu lagi.
"Ah tidak apa-apa pak ngg.."tiba-tiba pikiran iseng muncul dibenakku, "Saya lagi kurang sehat pak perut saya sakit sekali pak"ujarku sambil memegang perut dan tak lupa memasang muka orang sakit. Hehe sekali-sekali tidak apa-apa kan pura-pura sakit.
Satpam yang melihat raut wajahku yang kesakitan langsung buru-buru membuka kembali pintu gerbangnya.
"Ini saya beri keringanan buat kamu karena kamu terlihat lagi sakit tapi ini tidak akan ada hari-hari yang keberikutnya cukup hari ini saja, kamu mengerti" ujar satpam itu panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
Teen FictionStalker? Iya. Bila lo menyukai seseorang dan diam-diam lo memandangnya dan mencari tahu orang yang lo suka itu dengan mengotak-atik di sosmed dan berharap orang yang lo suka itupun pada akhirnya bisa membalas perasaan lo namun tak disangka itu sudah...