Setelah dari dapur dan kembali ke kamar, Pricil sama sekali tidak bisa tidur. Ia juga tidak tahu mengapa setiap kali memejamkan mata beberapa menit kemudian kembali terbuka. Apa mungkin ini gara-gara kejadian di dapur tadi yang membuat dirinya jadi malu-maluin di depan Kak Arsel. Kenapa dia jadi kepikiran begini, ia kan nggak suka sama kakak kelasnya itu jadi sejelek apapun tadi ekspresi ketakutannya bukan jadi masalah apabila Arsel melihatnya begitu.
Karena kalau seandainya Arsel itu kak Fajar jelas sekarang ia tak tenang karena mana mau cowok yang ia suka melihatnya seperti tadi apalagi Arsel tadi sampai mentertawakan nya.
Jam menunjukkan jam 1.15 Am.
Lebih baik ia bermain handphone mana tau kantuk akan kunjung datang nantinya.
Ia membuka aplikasi WhatsApp, mencari tahu apa ada yang meng WhatsAppnya, tapi tidak ada. Kemudian ia beralih membuka Line untuk alasan yang sama tapi kebanyakan hanya Grup-grup kelasnya dan lainnya yang terpampang disana. Akhirnya ia cuma melihat timeline dan membaca quotes-quotes menarik dan baper disana.
Tiba-tiba saja ia teringat Kak Arsel dan tanpa di cegah jarinya sudah membuka Instagram dan mengetik sebuah nama di laman pencarian.
Entah apa yang terjadi dengannya tiba-tiba ingin melihat apakah di laman Instagram nya ada postingan baru atau update-an story dari kak Arsel dan anehnya lagi ketika yang ia dapatkan tidak ada apa-apa disana kenapa ia malah menghela napas begini?Padahal selama ini ia sangat tidak ingin tahu apakah update-an terbaru di laman Instagram nya Arsel, walaupun ia pernah Stalking Instagram nya Arsel sampai postingan ke bawah yang mana postingan pertama di Instagram nya tapi itu cuma hanya sekali oh tidak dua kali tapi ia biasa-biasa saja walaupun saat ia lihat komentar nya kebanyakan cewek-cewek di sekolahnya yang memujinya habis-habisan.
'Yaa walaupun ia akui kakak kelasnya itu memang ganteng dan penuh kharisma di postingan-postingan nya itu. Ujarnya dalam hati saat itu'.
Dan malam ini kenapa sekarang ia sangat ingin tahu apa yang ada di laman Instagram nya Arsel bahkan seperti nya ia harus sering membuka Instagram nya Arsel karena ingin lebih tahu tentangnya entah itu dunia maya atau mungkin real life nya?
Padahal sejak insiden pertemuan nya dengan kakak kelasnya waktu itu ia sudah mentetapkan bahwa ia tidak boleh suka dan harus menjauhinya di sekolahnya. Awalanya memang karena insiden itu tapi sekarang ia tidak bisa pungkiri lagi bila suatu saat nanti malah kebalikannya maka dari itu ia harus menjauh sejauh mungkin dari cowok itu karena ya seperti orang-orang di sekolahnya bilang aura cowok itu sangat memikat. Siapapun akan jatuh hati.
----------------
Pricil terbangun jam 7 lewat, semalam akhirnya ia tertidur jam setengah 2 untungnya ia lagi haid jadi ia bisa tidur sedikit lebih lama.
Selesai membersihkan wajah, ia turun ke bawah dan mendapati Tante Lisa yang sibuk menata meja makan dan dari indra penciuman sepertinya tante Lisa memasak nasi goreng.
Tante Lisa langsung menyadari ketika ia turun dari tangga
"Selamat pagi Pricil.." sapanya sambil tersenyum.
"Selamat pagi juga tante.." jawabnya namun terdengar canggung karena ia baru bangun, padahal dirinya numpang disini tapi malah seenaknya begini.
"Ohya Pricil boleh minta tolong?"
"Iya tante minta tolong apa?"
"Panggilin Arsel sama Geno bentar tadi mereka jogging pagi tapi kayaknya mereka udah di depan biar kita sarapan bareng-bareng"
"Oh baik tante"
Ia berjalan ke depan teras rumah, suara-suara orang bicara dan suara air terdengar di telingaku ketika melewati ruang tamu sampai akhirnya sampai di teras depan.
Kemudian ia terdiam.
Bukan karena ia menyimak atau menguping pembicaraan dua lelaki itu tapi karena pemandangan di depanku saat ini.
Pernahkah kalian melihat cowok toppless? Oh ya pasti, apalagi kalau kalian punya kakak laki-laki dirumah dan hampir tiap hari mungkin melihatnya mondar-mandir tanpa baju. Dirinya sendiri juga cukup sering melihat abang sepupunya seperti itu tapi kadang cowok tak juga betul-betul menjaga bentuk badannya seperti hanya meratakan perutnya dan kadang juga tidak betul-betul menjaga otot badannya. Namun tak jarang juga kita lihat cowok yang betul-betul menjaga badannya atau bentuk badannya seperti cowok-cowok yang rajin pergi gym.
Dan ia rasa Arsel salah satu cowok yang betul-betul menjaga bentuk badannya hingga otot-otot lengannya terlihat jelas dan lagi perut rata-nya itu membentuk kotak-kotak ohh pricil seperti melihat aktor di film-film barat yang ia tonton atau model-model di majalah magazine dan kawan-kawannya itu. Abs nya bukan main-main.
Plus wajahnya yang semakin tampan karena penampilan nya yang seperti itu, ini yang kedua kalinya ia melihat penampilan Arsel yang belum pernah orang lihat di sekolah ia jamin kalau sampai cewek-cewek yang mengejarnya di sekolah melihat pemandangan seperti ini sudah di pastikan mereka semua menjerit-jerit lebay oh jangan samakan dirinya dengan mereka walaupun ia termasuk suka dengan cowok-cowok tampan tapi tak senorak itu.
Sudahkah ia bilang? Dirinya termasuk orang yang hanya mengagumi dalam diam tidak perlu sampai memuji-muji di depan orangnya langsung.
Arsel dan kakaknya Geno awalnya tidak menyadari dirinya tengah berdiri di teras depan karena mereka sama-sama sibuk, Arsel tengah mencuci mobilnya sedangkan kakaknya tengah menerima telepon di depan pagar rumah. Keduanya memang tampak habis pulang dari jogging karena pakaian dan sepatu yang dikenakan keduanya, walaupun Kak Arsel telah melepasnya karena mungkin melanjutkan untuk mencuci mobil.
Sampai kemudian Kak Geno tiba-tiba berbalik setelah menutup telepon nya dan sedikit terkejut melihat Pricil berdiri di teras depan rumah.
"Pricil"
Kak Arsel yang tak jauh berdiri dari kakaknya itu menoleh karena juga terkejut mendengar nama yang disebut kakaknya itu.
Ia melihat kedua kakak beradik yang tampan itu melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.
Mengesampingkan grogi di tatap begitu apalagi sekarang tatapan kak Arsel yang terus tertuju padanya. Malu dan grogi bercampur jadi satu.
"Hm.. i-itu tante suruh masuk kalian untuk makan bareng"
"Oh.. jadi karena itu" ucap Geno sambil berjalan ke teras rumahnya. Tapi tak di sangka-sangka Geno tiba-tiba berhenti tepat di sampingnya dan berbisik
"Bukan bengong karena liat Arsel kan?"
APA?!
Geno tersenyum geli melihat ekspresi wajahnya yang shock sambil kemudian berlalu.
Dan mata ini yang tak sengaja mengarah ke Kak Arsel yang rupanya masih menatapnya dengan tatapan entahlah.. langsung buru-buru masuk ke dalam.
Lagi-lagi ia tertangkap basah oleh kakaknya Arsel, Geno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
Teen FictionStalker? Iya. Bila lo menyukai seseorang dan diam-diam lo memandangnya dan mencari tahu orang yang lo suka itu dengan mengotak-atik di sosmed dan berharap orang yang lo suka itupun pada akhirnya bisa membalas perasaan lo namun tak disangka itu sudah...