10

694 45 0
                                    

Dan beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, menandakan Guru akan masuk untuk mengajar.

"Eh gue gimana nih belum siap! " kataku panik sendiri.

"Makanya lo cepetan tulis terus sebelum ibu nini masuk"ujar Ocha kepadaku. Sedangkan dia dan Vio sendiri sudah siap, tinggal Aku yang belum siap.

Ibu Nini guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas kami, ibu Nini sendiri wali kelas dikelas 1ips 2 ini. Ibu Nini terkenal dengan ibu baik bagi kami dibandingkan guru lainnya contohnya, kalau ibu itu tengah menjelaskan di depan dan kami tidak mendengarnya, ibu itu tidak masalah asalkan jangan mengganggu teman yang lagi belajar dan kalau tidak ingin belajar boleh tidur.
Tapi, ibu itu akan jadi marah kalau tugas yang diberikan ibu itu tidak di kerjakan.

"Lo juga sih dari tadi asik cerita kak Fajar terus" sambung Vio.

Bukannya Vio tidak suka kalau temanya itu suka pada kakak kelasnya itu, jujur saja Vio juga suka kepada kak Fajar sejak hari dimana Pricil menunjukkannya kepadanya dan Ocha, tapi tidak seperti sahabatnya ini yang begitu tertarik dengan kak Fajar, ia hanya menaruh rasa kagum saja pada kak Fajar tidak lebih seperti perasaan Pricil yang di tujukan kepada kak Fajar.

Vio sendiri tidak mempersalahkanya karena sama seperti sahabatnya ini yang sama-sama menyukai Cogan jadi ia tidak masalah karena masih banyak lagi cogan disekolah ini.

"Yaa kan gue lagi senang" balas Pricil cemberut.

"Udah ah cepetan jangan banyak omong lagi" ujar Ocha.

Belum setengah Aku kerjakan, Ibu Nini sudah masuk ke kelas, dan semua murid termasuk Vio dan Ocha langsung duduk rapi dan menghadap ke depan terkecuali Aku.

"Aduh" umpatku pelan sambil menepuk jidatku sendiri.

Vio yang melihatku langsung berkata
"Cil buat terus sebelum Ibu suruh kumpulkan"

"Kayaknya gue gak bakal siap deh Vi, liat ni banyak banget masih" bisikku sambil memperlihatkan beberapa lembar lagi.

"Pr udah pada siap semua kan? Sekarang kumpulkan! "Ujar Ibu Nini di depan.

Para murid langsung mengeluarkan buku pr dari dalam tas untuk di kumpulkan kedepan terkecuali lagi Aku.

"Siapa yang tidak kumpul pr?" tanya bu Nini

Terpaksa Aku bangun dari kursi dan maju ke depan.

"Kamu Pricil yang tidak mengerjakan Pr? "

"I-iya buk" jawabku dengan takut.

"Kenapa kamu tidak kerjakan Pr?"

"I-itu buk lupaa"jawabku lagi dengan sedikit cengiran.

"Nah ini yang ibu tidak suka, kalian ini kan udah Ibu kasih enak tapi masih aja ada yang gak buat tugas" ujar Ibu Nini kepadaku juga kepada murid lainya agar menjadi pelajaran.

Lalu Ibu itu kembali mengarahkan pandangannya ke arah ku.

"Pricil sekarang kamu ambil kain lap, lalu kamu bersihkan jendela".

"Yah ibu.. Janganlah bu",pintaku sambil memelas kepada Ibu Nini.

"Atau mau Ibu tambahkan lagi? "

"Eh enggak buk, iya sekarang Pricil bersihkan kaca". Kataku, lalu Aku melihat ke arah Vio dan Ocha dengan pandangan pasrah. Sedangkan mereka hanya melemparkan tatapan tidak tau harus bagaimana.

-------------------

Saat Aku tengah membersihkan kaca jendela di perpustakaan, tiba-tiba dari jauh Aku melihat kak Arsel sedang berjalan ke arahku.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang