Open Up

710 65 3
                                    

"Mr Bang?"
"Ayolah panggil aku Hyung" ujar Yongguk dari dalam mobilnya
"Tapi Mr Bang...maksudku Hyung? Sedang apa disini?"
Daehyun mencoba menenangkan dirinya yang masih terkejut.

"Aku butuh teman bicara. Aku tidak punya teman, dan aku dengar kamu free besok, jadi..." Yongguk tersenyum kecil, samar samar wajahnya merona. Tidak biasanya Bang Yongguk semalu ini, karena tidak setiap hari Bang Yongguk butuh teman bicara.

Daehyun mengerjapkan matanya sesaat, kemudian mengangguk.
"Baiklah, hyung. Mau kemana kita?"

Daehyun membuka pintu mobil Yongguk dan duduk di samping pemilik mobil.
"Aku...tidak pernah kemana mana, jadi...ada rekomendasi?"

Alis Daehyun terangkat keduanya.
"Hyung ga pernah hang out?"
Yongguk melepaskan dasinya dan menyimpannya dalam dashboard.

"Menjadi seorang Bang berarti tidak ada waktu untuk menikmati hidup, Daehyun-ah"
Daehyun tersenyum sedih mendengarnya.

"Baiklah. Hyung suka apa? Makan? Minum? Nonton film?"
"Kita minum-minum saja. Kamu tunjukan jalannya ya"
Daehyun mengangguk dan mereka pun berangkat.

Daehyun membawa Yongguk ke bar langganannya.
Tempatnya nyaman, tidak terlalu berisik dan minumannya enak. Daehyun berpikir bahwa dia tidak mungkin membawa seorang Bang Yongguk ke club yang ramai dan penuh dengan asap rokok.

"Seleramu boleh juga" puji Yongguk saat mereka duduk di table yang dipesan Daehyun.
"Terimakasih, tetapi sepertinya Hyung terkejut?"
"Aku pikir kamu akan mengajak aku ke club, atau tempat lain yang banyak orang dan ramai"

"Kenapa?" Daehyun agak bingung.
"Karena kepribadianmu. Yang aku lihat, kamu senang berada diantara banyak orang, dan aku bisa membayangkan kalau kamu ada di club, pasti kamu menarik perhatian banyak orang. Gadis-gadis cantik"

Daehyun tertawa kecil
"Sesekali aku juga perlu hiburan santai seperti ini, Hyung"

Mereka menikmati minuman sambil terdiam. Mendengarkan lagu yang diputar.

"Mantan tunanganku datang dan memberikan undangan pernikahannya hari ini" Yongguk akhirnya berbicara.

"Dia datang, dengan sikap biasa, seakan-akan kami hanya berteman biasa saja selama ini, dan membicarakan tentang pernikahannya dengan penuh semangat"

"Hyung..." Daehyun tidak tahu harus berkata apa
Yongguk hanya tersenyum pahit.

"Dia, enam bulan yang lalu, datang ke kantor ku untuk mengembalikan cincin pertunangan kami. Sehari setelah aku memergokinya sedang tidur bersama pria lain di apartemennya. Dan dia masih berani datang hari ini untuk pamer padaku bahwa dia akan menikah? Apakah dia benar manusia? Tidak ada perasaannya sama sekali. 6 tahun kami bersama dan aku digantikan dalam waktu 6 bulan?"

Daehyun duduk mendekati Yongguk, menepuk bahunya, mencoba menenangkannya.
Dia sendiri tersenyum pahit mendengar cerita Yongguk karena dia juga pernah mengalami hal yang sama.

"Mereka tidak benar benar mencintai kita meskipun sudah bertahun tahun lamanya bersama. Mereka adalah orang yang tidak merasa puas dengan apa yang mereka miliki, tanpa mereka sadari bahwa hal itu bisa menyakiti orang lain.
Dan suatu saat mereka akan menyesal, hyung. Mereka akan memohon kepada kita untuk kembali, setelah mereka menyadari bahwa kita adalah yang terbaik bagi mereka.
Tapi kita bisa tunjukkan kepada mereka, bahwa itu sudah terlambat"
Daehyun memandangi gelasnya, tidak menyadari bahwa Yongguk kini memandangi dia.

"Masa lalu?" Tanya Yongguk.
Daehyun menyesap minumannya.

"Aku buka pintu kamar kami, dan dia disana, bersama pria lain..."

Yongguk balik menepuk pundaknya.

"Setahun kemudian dia datang dan meminta untuk kembali"
Daehyun terkekeh

"Orang bodoh mana yang mau kembali lagi? Dia baru menyadari bahwa dia sudah melepaskan seorang Jung Daehyun"

Daehyun mengangkat gelasnya.
"Lupakan orang macam itu hyung. Cheers!"

Gelas mereka beradu.
Malam itu mereka mencurahkan seluruh isi hati mereka.

Side Effect Of BreakupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang