Sinar matahari menerobos jendela kamar yang tidak ditutup oleh gorden. Daehyun mengerjapkan matanya, mencoba untuk memandang melewati sinar yang terlalu terang itu.
Baru saja dia akan menegakkan posisi duduknya saat terdengar erangan dari sebrang ruangan.
Saat itu Daehyun sadar bahwa dia tidak berada di kamarnya.
Dengan alis berkerut Daehyun memandang sekitar dan pandangannya terhenti pada sesosok pria, dengan kemeja kusut yang tidak terkancing, berbaring di sofa panjang tepat di sebrangnya, mengerang sambil memegangi kepalanya."Hyung?"
"Ah...Pagi Dae. Maaf membangunkanmu. Aku tidak biasa merasakan sakit kepala saat bangun tidur. Mungkin semalam kita minum terlalu banyak" jawab Yongguk sambil meringis."Kenapa aku ada di sini?"
"Kamu tidak tahan minum, tapi minum banyak sekali semalam. Aku tidak tahu kamu tinggal dimana jadi aku bawa saja kamu pulang"
Daehyun merona karena malu"Maaf sudah merepotkan Hyung"
Yongguk bangun dan mendekati Daehyun.
"Tidak apa-apa. Baru kali ini aku melihat ada orang yang mabuk di botol ke dua"Yongguk terbahak saat melihat wajah Daehyun yang makin merah.
"Tapi terimakasih, aku terhibur sekali semalam. Beban ku langsung hilang setelah berbagi cerita"
Yongguk tersenyum tulus, membuat Daehyun merasa bahagia dan membalas senyumnya."Kau mau mandi? Ada pakaian bersih di lemari, dan handuk. Mandilah"
Daehyun bangun dan mengikuti Yongguk ke lemari pakaian untuk mengambil baju ganti."Kalau sudah, turunlah. Aku tunggu di dapur"
Daehyun mengangguk dan masuk ke kamar mandi.Saat Daehyun sampai di dapur, Yongguk sedang mengambil dua kaleng cola dan sekotak pizza sudah tersaji di meja.
"Aku tidak biasa masak. Pesan pizza paling cepat"
"Dan enak" jawab Daehyun sambil duduk.
Mereka sarapan sambil ngobrol.
Tidak terasa satu kotak pizza sudah habis.
"Sepertinya kita sangat lapar" Yongguk terbahak saat menyadari tidak ada yang tersisa di meja.
Daehyun hanya meringis. Dia terbiasa menghabiskan pizza sendiri jadi tidak sadar waktu dia makan tadi. Entah siapa makan berapa."Dimana tempat tinggalmu?" Tiba-tiba Yongguk bertanya.
"Eh? Di apartemen dekat cafe"
"Baiklah~ aku antar kamu. Tapi tidak sekarang. Sepertinya aku perlu minum obat dan istirahat sedikit. Kamu tidak ada jadwal kan pagi ini?"
Daehyun menggeleng sambil tersenyum.
"Anggap saja rumah sendiri. Aku mandi dulu" Yongguk menepuk bahu Daehyun dan pergi ke kamarnya.Daehyun melihat sekeliling. Tempat tinggal Yongguk sangat besar, tetapi terlihat sepi.
Furniturenya lengkap, seperti rumah mewah pada umumnya, tetapi kesan 'sepi' terlalu kuat.Daehyun menuju ke ruang tv, duduk di sofa sambil menenggak cola nya.
Ia mengambil remote tv dan menyalakannya. Tangannya terus memainkan tombol-tombol remote, mencari apa yang menarik untuk dilihat, tetapi ternyata tidak ada acara yang cukup menarik.Akhirnya dia mengeluarkan handphone dari sakunya dan memutar mp3 nya.
Ia merasakan guncangan. Membuka matanya perlahan, Daehyun melihat wajah Yongguk tidak jauh dari wajahnya. 'Ah rupanya aku ketiduran' batin Daehyun.
"Masih mengantuk? Kamu bisa tidur lagi kalau mau" Yongguk tersenyum.
"Ah, tidak hyung. Aku pulang saja"
"Hmm baiklah, ayo berangkat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Effect Of Breakups
FanfictionBang Yongguk, pengusaha sukses, tetapi tidak sukses dalam cinta. Jung Daehyun, pelayan kafe yang sedang berusaha untuk move on