It's not a dream

379 66 13
                                    

Yongguk mendorong pintu masuk dengan kuat, lalu berlari ke counter sambil matanya mencari ke seluruh isi ruangan.

"Mr Bang." Sapa Jongup dari balik mesin kasir.
"Dae. Dimana Dae?" Tanya Yongguk panik.
Dengan perlahan Jongup menggerakkan tangannya menunjuk ke sebuah meja di pojok kafe, tidak terlihat dari meja kasir.
Yongguk mengepalkan tangannya.
"Dia sudah disini ya?" Tanya Yongguk, yang dijawab dengan anggukan Jongup.
"Kalau kalian butuh ruang yang lebih privat, aku bisa menyediakannya."
"Ya, tolong, Jongup. Secepatnya."
Jongup mengajak Yongguk ke ruang ganti staff yang ada tempat istirahatnya.
Tidak senyaman kafe, tetapi setidaknya mereka bisa bebas bicara tanpa khawatir mengganggu orang lain.
Yongguk mengangguk setuju saat melihat ruangannya, lalu menuju ke meja tempat Daehyun duduk.

"Ayo kita bicarakan di dalam."
Ajak Yongguk sambil meraih tangan Daehyun.
"Aku lebih suka disini." Balas seseorang yang duduk di depan Daehyun.
"Ku mohon?"
"Sudah lama aku tidak melihat kamu mengalah. Baiklah. Dimana?"
Yongguk menggandeng Daehyun masuk ke ruangan diikuti oleh orang itu yang tidak lain adalah Kim Himchan.

Setibanya di ruangan, Yongguk menutup rapat pintu dan meraih tangan Daehyun, menggenggamnya erat.
"Katakan apa mau mu, Kim Himchan."
Kim Himchan tersenyum.
"Kamu tahu persis apa yang aku mau, Gukkie."
"Dan kamu tahu benar bahwa itu tidak mungkin terjadi." Balas Yongguk.
"Benarkah?" Tanya Himchan sambil menyeringai.
"Aku tidak akan kembali padamu."
"Walaupun dia taruhannya?" Tanya Himchan sambil menunjuk Daehyun.
"Jangan libatkan dia!" Bentak Yongguk.
"Hmmm bagaimana mungkin? Dia penyebab semua ini." Jawab Himchan.
Sementara Daehyun berusaha menenangkan diri dengan menggenggam erat tangan Yongguk.

"Let's make it simple. Aku hanya ingin kembali padamu. Itu terjadi dan aku tidak akan pernah mengusik dia lagi. Aku bahkan bisa memberikan dia pengganti dirimu. Yang jauh lebih baik untuk dia."
"Aku tidak mau."
"Yakin?"
"Berhentilah Kim Himchan, ku mohon."
"Kim Himchan selalu mendapatkan apa yang dia mau. Apapun caranya. Kamu yakin masih mau menolak aku?"

Yongguk berpikir keras.
Dia tahu bahwa Himchan akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan Daehyun.
"Untuk kali ini, Kim Himchan, berhentilah bersikap egois."
Himchan menekuk alisnya.
"Aku egois. Karena aku cinta kamu, Yongguk!"
"Cinta tak harus saling miliki,Himchan."
"Kalau begitu kamu juga harus mengerti hal itu! Kamu memilih dia dan rela dia diganggu seumur hidup olehku?" Ancam Himchan.
"Aku nggak akan biarkan kamu menyentuhnya!"
"Aku bisa saja membeli kafe ini, membuatnya jauh lebih besar, dan pelayan itu tidak lagi bisa bekerja disini. Atau aku bisa saja membuat kafe ini sepi. Bangkrut."

"Jangan bawa Jongup dalam urusan ini!" Akhirnya Daehyun bersuara.
"Hmmm akhirnya kamu paham juga, orang seperti apa yang kamu hadapi."
"Tidak bisakah kamu merelakan kami?" Pinta Daehyun.
"Hmmm bagaimana dengan kamu? Bisa kamu merelakan Yongguk untukku?"
Daehyun mempererat genggamannya.

"Kamu tidak ingin aku mengganggu sahabatmu, tapi kamu nggak mau melepaskan Yongguk. Kamu juga termasuk orang yang egois. Kita sama hahahah."
"Hentikan!" Yongguk menengahi.

"Aku beritahu satu hal yang kamu tidak ketahui, Jung Daehyun.
Aku akan menikah, karena perintah orang tua ku, dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai. Orang itu punya banyak simpanan, pria wanita. Dan orang itu selalu memukul ku.
Aku harus meninggalkan Yongguk demi menyelamatkan perusahaan orang tua ku dari perusahaannya. Apakah aku bisa menolak? Tidak.
Kenapa sekarang aku meminta Yongguk kembali? Karena sejak awal aku tidak pernah melepaskan dia dari hatiku. Aku sudah tidak perduli lagi dengan nyawaku. Tubuhku sudah habis disiksa oleh orang gila itu, tapi hatiku masih milik Yongguk.
Apakah kamu bisa mengerti posisiku? Aku tak akan hidup lama saat mereka tahu aku kembali dengannya.
Biarkan aku menghabiskan sisa umurku dengan bahagia...ku mohon?"

Diluar dugaan Himchan menceritakan tentang dirinya panjang lebar hingga menangis.

Daehyun hanya terdiam. Dia berusaha menolak perkataan Himchan, karena saat ini hati kecilnya mulai goyah. Ia mulai iba dengan cerita Himchan.

"Jangan pedulikan dia, Dae. Jangan dengarkan dia. Dia hanya berbohong."
"Apakah bohong saat kamu menatap mataku dan melihat isi hatiku? Apakah perkataanku sudah tidak ada yang kamu percayai, Guk?" Air mata Himchan mengalir.
"Aku tahu, tidak akan mudah untuk mendapatkanmu kembali. Aku sudah hilang akal.
Karena pada akhirnya aku juga akan mati di tangan mereka, lebih baik aku merelakan nyawaku sendiri, karena kamu tidak mau kembali padaku."
Himchan tiba-tiba mengambil pisau dari rak piring di dekatnya.

"Kim Himchan berhenti!" Cegah Yongguk.
"Haha...berhenti? Untuk apa? Aku toh ga akan mendapatkanmu kembali."
Himchan mengiris pergelangan tangannya sendiri.
Jung Daehyun melompat berusaha untuk menghentikan Himchan, tetapi Himchan mengacungkan pisaunya ke arah Daehyun.
"Jangan menghentikan ku."
Daehyun memandangi tangan kiri Himchan yang sudah bersimbah darah.
"Himchan!" Yongguk menangkap tangan Himchan yang memegang pisau, dan karena terkejut, Kim Himchan tanpa sengaja menusuk lengan Yongguk. Meleset sedikit saja pisau itu bisa tertancap di dada Yongguk.
"Dae, panggil ambulans!"
Daehyun langsung berlari ke dapur untuk menelpon.
Yongguk merengkuh Himchan yang kini terduduk lemas, meraih tangan kirinya, menekan pergelangan tangannya untuk menghentikan pendarahan.
"Bodoh."
"I'm a fool for you, Gukkie." Bisik Himchan sambil menangis di pelukan Yongguk.

Sampai akhirnya ambulans datang membawa mereka, Daehyun hanya bisa menatap mereka berdua.
"Tunggu disini, aku akan segera kembali. Kamu nggak ada luka kan?"
Pesan Yongguk sebelum pintu ambulans ditutup.

*
Daehyun duduk di dapur. Kepalanya diletakkan di meja. Kafe tutup lebih awal setelah insiden Himchan.
"Hyung nggak apa apa?" Tanya Jongup.
"Dia benar benar mencintai Yongguk hyung...."
"Tetapi caranya yang salah." tukas Jongup.
"Dia begitu karena tahu aku tidak akan melepaskan Yongguk hyung."
"Dia sudah tidak berhak, sejak dia meninggalkan Yongguk hyung."
"Semua salahku?"
"Dengar Hyung. Ini bukan salah hyung! Ini salah Kim Himchan yang terlalu bodoh dan gengsi untuk menyelamatkan cintanya sendiri."
Jongup memegang bahu Daehyun.
"Temani aku ke rumah sakit, Uppie."

Mereka berdua berangkat ke rumah sakit.

Side Effect Of BreakupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang