Pagi menghampiri. Daehyun dan Yongguk sudah terbangun, tetapi tidak ada yang beranjak. Satu sama lain menyadari bahwa pasangannya sudah terbangun, tetapi tidak ada yang bergerak.
Tidur nyenyak membuat Yongguk merasa lebih baik pagi ini, jadi dia memutuskan untuk memperbaiki suasana yang kurang nyaman semalam.
"Pagi Dae. Tidur nyenyak?" Tanya Yongguk sambil menghadap ke arah Daehyun.
Akhirnya Daehyun membuka mata.
"Pagi hyung." Katanya sambil tersenyum.
Yongguk mendekat dan mengecup keningnya.
"Maafkan aku ya semalam."
"Aku juga hyung. Kita sama sama lelah semalam." Jawab Daehyun masih sambil tersenyum.
"Aku akan lebih percaya pada keputusanmu." Yongguk menepuk lembut kepala Daehyun.
"Aku akan lebih terbuka lagi." Balas Daehyun
Mereka bertatapan dan tersenyum.
"Hyung. Mandi, siap-siap. Nanti terlambat." Daehyun mengingatkan, tetapi masuk kembali ke balik selimut.
"Loh memang kamu nggak kerja?" Tanya Yongguk sambil menarik selimut Daehyun.
"Aku libur hari ini." Daehyun menarik lagi selimutnya.
"Kalau begitu kamu ikut aku ke kantor saja."
Daehyun menggeleng, menolak ajakan Yongguk.
"Aku disini saja. Merapikan rumah."
"Hmmm...baiklah. Aku akan pulang saat makan siang."
"Eh?"
"Aku mau makan sama kamu."
"Berarti aku harus belanja dulu pagi ini. Hyung mau makan apa?"
"Apa saja. Asal kamu yang siapkan, pasti aku makan." Jawab Yongguk sambil bangun dari tempat tidur.
"Hyung, jangan begitu. Aku belum tahu apa favorit hyung."
"Aku nggak pilih-pilih. Apa saja ok. Atau kalau kamu bingung, beli saja daging. Kita bakar daging saja."
"Hmmm...baiklah."
"Aku mandi dulu. Mau ikut?" Goda Yongguk.
Daehyun merona dan melempar bantal ke arah Yongguk.
Yang dilempari bantal hanya tertawa sambil berjalan menuju kamar mandi.Mereka sudah tinggal bersama, tetapi tidak ada kegiatan mesra selain berpelukan di kasur saat tidur, jadi Daehyun masih sangat malu bila Yongguk menggodanya seperti itu.
Daehyun berdiri di pintu, melambaikan tangan kepada Yongguk yang akan berangkat kerja. Setelah Yongguk menghilang dari pandangan, Daehyun masuk dan mengunci pintu, lalu langsung ke dapur, membersihkannya sambil berpikir menu apa yang bisa ia siapkan untuk dirinya seharian ini, dan untuk makan malam Yongguk.
Sementara Daehyun sibuk di rumah, Yongguk memulai harinya dengan menandatangani berbagai berkas.
Youngjae sudah menyiapkan setumpuk file saat ia datang.
"Apa saja ini Jae?" Tanya Yongguk sambil menghela nafas panjang."Yang di kanan untuk anda koreksi. Yang di kiri untuk anda pilih akan dilanjutkan atau dihentikan. Yang di tengah untuk ditandatangani."
"Kenapa bisa sebanyak ini?"
"Karena, Mr Bang, awal tahun ini anda menarik banyak minat investor. Oh ya, itu baru setengah dari seluruh proposal yang masuk, Mr Bang." Jawab Youngjae sambil tersenyum.
"Ingatkan aku kalau sudah mendekati jam makan siang." Yongguk melepas jasnya dan duduk, bersiap untuk bekerja.
"Anda ada janji Mr Bang?"
"Hmm? Yeah. Makan siang dengan Daehyun."
"Ah...baiklah."*
Ditengah kesibukan Yongguk dan Youngjae dikejutkan dengan bunyi dering telepon."Yoo Youngjae. Ya. Siapa? Sampaikan Mr Bang sedang sibuk, tidak bisa diganggu. Tidak. Jangan biarkan dia masuk--"
Belum selesai Youngjae bicara, pintu terbuka.
Youngjae dan Yongguk sama sama kaget melihat sosok yang melangkah masuk."Semakin sulit saja untuk menemui mu, Gukkie."
"Youngjae." Panggil Yongguk dan sekretaris pribadinya dengan sigap menghampiri penerobos.
"Maaf Mr Kim,anda tidak boleh masuk begitu saja."
"Oh maaf, tapi aku sudah di dalam. Tenang saja, aku tidak akan lama. Hanya mau memberikan ini. Kalian bisa kembali bekerja karena aku akan pergi sekarang."
Kim Himchan meletakkan amplop di atas meja Yongguk dan meninggalkan ruangan.Youngjae bermaksud mengambil amplop yang ditinggal tetapi Yongguk menghalanginya.
Yongguk merobek bagian atas amplop yang terlihat tebal itu, dan menuangkan isinya ke atas meja.
Foto.
dan foto.
Isinya banyak foto.
Foto Daehyun.
Bersama Youngjae.Mata Youngjae terbelalak saat melihat isi amplop itu.
"Apa ini Jae?" Tanya Yongguk dengan suara rendah, membuat Youngjae merinding.
"Ini...saya tidak...tidak tahu Mr Bang."
"Mengapa kamu ada di foto ini?"
Youngjae kehilangan kata kata.
"Sering kamu mengunjungi Kafe itu?"
"Itu...Mr Bang...saya memang terkadang mampir."
"Terkadang. Berapa sering?"
Youngjae menghela nafas panjang."Awalnya hanya untuk memastikan Daehyun hyung baik baik saja. Lalu saat anda berdua...berselisih...saya kesana setiap hari untuk memberi kabar tentang anda. Tetapi saya sudah jarang kesana setelah anda berdua tinggal bersama."
Yongguk tidak bersuara, hanya mengamati foto-foto di mejanya satu per satu.
"Mr Bang. Sungguh tidak ada apa-apa antara saya dengan Daehyun hyung."
Youngjae berusaha meluruskan.
"Saya kesana sesekali untuk memastikan Daehyun hyung baik-baik saja, karena Mr Kim mengawasinya."Yongguk mengalihkan pandangannya ke Youngjae.
"Jadi kamu tahu Himchan mengawasinya?"
Youngjae mengangguk.
"Lalu kamu tidak mengatakan apapun kepadaku?"
"Maaf Mr Bang...saya pikir..."
"Aku tahu, kamu tidak mau dia terluka. Tapi aku lebih tahu seperti apa Kim Himchan ini. Seharusnya kamu langsung melapor. Keselamatan Daehyun terancam. Kim Himchan bisa melakukan apapun demi mencapai keinginannya."
Youngjae terdiam mendengar penjelasan bosnya.Handphone Yongguk berbunyi, dan saat dibuka isinya adalah foto Daehyun yang sedang berbelanja di toko dekat tempat tinggal mereka.
"Youngjae, Buat janji dengan Himchan. Katakan aku akan menemui dia." Kata Yongguk dengan geram.
"Aku yang harus menghentikan dia...sebelum terjadi sesuatu."
"Mr Bang.."
"Secepatnya. Kalau perlu hari ini."Yongguk mengambil teleponnya dan menghubungi Daehyun.
"Halo. Kamu dimana? Masih di toko? Maaf aku tiba tiba ada janji penting, tidak bisa pulang untuk makan siang. Dae, selesaikan belanjamu, dan langsung pulang ke rumah. Mau ke kafe? Ya sudah. Jangan kemana-mana sampai aku jemput. Pokoknya dengarkan aku. Hati hati di jalan. Kalau ada apa-apa langsung hubungi Aku. Baiklah. I love you."
Youngjae masih memandangi bosnya dengan bingung.
"Hubungi Himchan, katakan aku akan bertemu dengannya. Dia bisa tentukan tempat dan waktunya."Youngjae akhirnya melakukan sesuai perintah Yongguk dan menyerahkan post it kepada Yongguk setelah menghubunginya.
Siang ini. di kafe tempat Daehyun bekerja.
Yongguk meremas kertas itu dan melemparnya dengan kesal.
"Mr Bang..."
"Aku pergi sekarang. Tolong selesaikan pekerjaanku."Dan Yongguk dengan terburu buru meninggalkan kantornya, menuju lokasi, berharap ia datang sebelum Himchan dan bisa memberikan penjelasan kepada Daehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Effect Of Breakups
FanficBang Yongguk, pengusaha sukses, tetapi tidak sukses dalam cinta. Jung Daehyun, pelayan kafe yang sedang berusaha untuk move on