2- Sure Good Day?

300 118 12
                                    

 Aku mendongakkan kepala melihat ke arah salah satu sudut rumah sambil mencabik-cabik roti gandum. Hari ini pertama kali aku akan mengenal dan belajar di sekolah baruku. Deg-degan nih gue asal kalian tau...

Aku berjalan dari komplek menuju ke jalan raya untuk menunggu angkot. Sebenernya, Kenna awalnya mau mengantarkanku ke sekolah karna satu jalan sama kantor Kenna. Tapi katanya Kenna berangkat jam 8 siang, itu sih dia ngelawak mungkin ya. Sekolahku tak lebih jauh dari yang diperkirakan. Aku menenteng tasku serta mengibaskan rambutku, dan tak lupa japit rambut yang menentang rambut bagian depan menutupi sebagian wajahku. Sneakers hitam ber alas putih memaksaku berlari menyeberangi jalan. Aku hanya tak ingin mendapatkan kesialan di hari pertama aku masuk sekolah.

Aku mendongak ke atas mencocokkan jam tanganku dengan jam dinding yang ada di gerbang sekolah berulang-ulang. Di gerbang, sudah ada barisan para guru yang menyalimi murid. Tau kan yang kayak di kondangan itu tuh. Aku berjalan di koridor, mencari-cari ruangan tempat aku belajar nanti.

"Permisi, maaf ibu boleh saya tau kalo mau lihat ruangan kelas kita dimana ya?"

"Oh iya itu teman kamu juga lihat di papan pengumuman." seorang petugas ruang piket menunjuk ke arah siswa-siswa yang berdesakam seperti berebut harta karun. Duh, kok males.
 
"Permisi, misi misi  misi!" Teriakku sambil membuka jalan dengan kedua tangan dimana posisinya seperti petinju.

"Siapa sih nama gue! Duh mana ya allah! Li.. li.. nah nah nah!" Kejutku senang sambil menarik alisku keatas. Siapa nih Ellard Aldric sok barat dih kocak.

...

 SMA Bintang Kejora ini lumayan luas. Aku terus berputar, menaiki tangga lalu menuruninya lagi. Seterusnya mungkin akan begitu jika tidak bertanya.

"Hai, boleh tau dimana kelas X-IPS-3?"

"Oh! Kita sekelas, kenalin aku Jolie, Jolie Charity." Girang seorang yang cantik berambut pirang bergelombang.

"Aku Linnea Allegra. Panggil aja aku lea, kalo tetep kepanjangan, le aja."

"Ih lucu deh. Ale aja dah soalnya mukamu kayak cup ale-ale." Tawanya menggelegar. Duh punya temen pertama gini amat. "Ayo ke kelas yuk!" Jolie menggandeng tanganku dan tersenyum lebar.

Aku dan Jolie masuk ke ruangan kelas yang sederhana. Sangat sejuk dan bersih. Aku mendapat tempat duduk di samping jendela pada urutan nomor tiga dari depan. Kurang lebih ada tiga puluh anak disini. Mereka semua berbincang-bincang, sepertinya bercerita tentang asal usulnya. Dan aku hanya berbicara dengan jolie.

"Kita bakal sekelas loh, sama anak yang dipuja-puja wanita tapi badung kelakuannya 11 12 sama setan. But he's cool and smart." nampaknya ekspresi Jolie berlebihan.

"Dih mana ada orang kek gitu? Nakal ya nakal, pinter ya pinter." Tanya ku heran. Aku kurang percaya karena setauku hanya ada di film atau sinetron, cowok yang nakal itu tajir dan pinter.  

"Dih nggak percaya lu. Itu temen gue esempe. Tajir banget sumpah. Tapi petakilan banget kelakuannya." Jolie sepertinya curhat "nah! Itu tuh tuh, namanya Ellard." Kejut Jolie menatap seseorang di depan pintu.

Mimpi apa aku semalam. Seorang cowok tampan yang tinggi dan memaksa rambut hitamnya berdiri sebagian menggunakan pomade hingga wajahnya tampak lebar. Cowok itu terlihat cool. Tapi sangat tidak rapi dengan baju putih bersihnya yang dibiarkan menutupi ikat pinggangnya.

"Ooh jadi si minyak goreng namanya Ellard!"

"Jangan keras-keras juga kali. Tapi kok minyak goreng?"

Cowok yang katanya dipuja-puja wanita ini, yang nantinya mungkin akan merusak mood ku setiap hari karna faktanya memang benar kelakuan Ellard pantas disebut mirip setan. Satu ruangan dengan si minyak goreng ini mungkin salah satu sumpah serapah yang dikabulkan oleh Tuhan saat aku berpikir akan memaki di depan wajahnya saat bertemu lagi dengannya. Namun saat melihatnya lagi bulu kudukku merinding karena penampilannya disekolah mirip dengan berandalan ditambah ada beberapa temannya dibelakang dengan penampilan hampir sama dengan Ellard. Mirip preman-preman di gang...

Already FairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang