16- Again?

70 9 2
                                    

"Tanya lah, bego!" Hardik Jolie.

"Gak ah, ntar dibilang kepo." Ucap ku kelewat enteng sambil menggeser-geser menu di layar ponsel ku.

"Goblog! Tanya lah blog!"

Aku langsung menatap kontak asing di ponselku kemudian mulai menulis huruf demi huruf.

Linnea: u cp?

+6285790530xxx: g pntg, q bth l bgt skrg

Linnea: bth p? Th blt? Q g jual th blt sry y

+6285790530xxx: q bth l bgt sumph! Darurat le!

Linnea: lu sapa sih?

+6285790530xxx: Melvin geblk!

Linnea: elah! Elu si moekito trnyata -_-
Linnea: mw ngpain moek?

"Nomor ganti ganti mulu." Gumamku.

"Sapa oi?" Tanya Jolie ingin tau.

"Moekito."

Moekitoew_5: jangan disingkat2 gw kurang paham
Moekitoew_5: gw di baksoan mang opik. Eh, lupa bawa duit. Tlg kesini ya le bawa duit. Please :')

Linnea: kambing! Gw kira lu mati

Moekitoew_5: kl mati gw telfon lu, gak sms! Cptn sini oi

read

"Kemana le?"

"Apelin mang opik depan komplek."

"Nitip satu!"

"Joss!"

Aku berjalan keluar menuju pintu utama yang mula tertutup rapat karna penghuni sedang mager diatas sana. Aku meraih sepedaku dan mengayuh pedalnya hingga beberapa meter tak jauh dari rumahku. Aku melihat bayangan seseorang di balik kain hijau bersablon. Melvin langsung menengokku saat aku meletakan sepedaku di samping pohon. Ia tersenyum sumringah dan taulah ekspresiku. Aku hanya memandangnya tanpa ekspresi selain tatapan 'kuaduk kau dalam dandang bakso'

"Hai!" Sapanya. Sepertinya suaranya ganda dan semakin lebih keras. Mungkin sudah menelan bakso utuh sebanyak lima mangkuk.

"Berapa mang?"

"Bakso 3, krupuk 6, lontong 2, sama es teh dua ya."

"Buset! Melar perut lu makan segitu moek!!" Kesal ku kepada Melvin.

"Gak lah, kan sama dia."

"Hah?" Aku bingung akan mengelak seperti apa lagi. "Oh"

"Hai" sapa Ellard menyengir kuda.

"Kambing lu semua! Lu kira gua mak lu?!"

"Yaa kan kita gak bawa duit." Ucap Melvin menunduk melas.

"Kalo gak bawa duit kenapa makan disini?!"

"Oiya lupa!"

"Pulang sana cepet!"

"Iya mak."

Aku mengayuh sepedaku santai dan bernada pelan. Sangat pelan.

"Lelet banget sih!" Teriak Ellard membuntutiku bersama Melvin.

"Siapa suruh nunggu gua?!"

"Elah malah nglawan. Yaudah duluan moek!"

"Gua gak tega kali ninggalin cewek sendirian di jalan!!" Ucapku sedikit teriak menirukan gaya bicara Ellard. Memang faktanya dulu ia pernah mengatakan hal itu kepadaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Already FairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang